Manajemen Literasi Dalam Penguatan Bahasa Indonesia Di Sman 24 Bone
Mustafa/02.16.3193 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen literasi
dalam penguatan bahasa Indonesia di UPT SMA Negeri 24 Bone sebagai suatu
sistem yang mengatur, mengelola, dan menjalankan literasi bahasa Indonesia di UPT
SMA Negeri 24 Bone serta mengetahui tantangan maupun hambatan pengelolaan
literasi dalam penguatan bahasa Indonesia di UPT SMA Negeri 24 Bone.
Penelitian
ini
adalah
penelitian
kualitatif
yang
ditujukan
untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena peristiwa aktivitas sosial, kepercayaan,
persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok. Adapun pendekatan
yang digunakan dalam penelitian
ini adalah
pendekatan manajemen
yang
mempelajari tentang kegiatan mengatur, mengelola atau suatu proses kerja sama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan. pendekatan
manajemen
atau
pendekatan
manajerial
,menggunakan
teknik
wawancara,
dokumentasi, dan observasi. Sumber data primer dalam skripsi ini yakni Sumber data
dalam penelitian ini adalah guru dan peserta didik. Adapun teknik pengumpulan data
dalam skripsi ini yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan tahap analisis
data dengan Analisis data dalam penelitian ini mengacu ada analisis kualitatif yaitu
dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama; Proses manajemen
literasi di UPT SMA Negeri 24 Bone masih dalam tahap penerapan program literasi bahasa
Indonesia dan proses manajemen dalam penerapannya belum efektif dan efisien dalam
penguatan bahasa Indonesia khususnya siswa kelas XI. Pengaruh manajemen literasi terhadap
penguatan bahasa Indonesia kelas XI belum optimal ditinjau dari keterampilan berbahasa
siswa. Dari tahap pembiasaan, pengembangan, maupun tahap pembelajaran manajemen
literasi, manajemen literasi di UPT SMA Negeri 24 Bone belum terimplementasi dengan baik
dalam pelaksanaannya di sekolah. Kedua; Penguatan bahasa Indonesia di UPT SMA Negeri
24 Bone belum berjalan secara optimal karena belum adanya strategi khusus oleh guru dalam
pelaksanaannya di sekolah maupun di media sosial. Dalam hal melatih, membina, dan
mengevaluasi keterampilan berbahasa siswa seperti berbicara, membaca, dan menulis belum
diterapkan dengan baik. Adapun upaya yang dilakukan oleh guru bahasa Indonesia agar
program ini tetap berjalan di tengah pandemi, yaitu dengan senantiasa memotivasi siswa
dengan cara membagikan link/website ataupun e-book ke grup kelas siswa. Jadi, manajemen
literasi dalam penguatan bahasa Indonesia di UPT SMA Negeri 24 Bone saat ini belum
maksimal sesuai yang diharapkan.
Adapun kontribusi manajemen terhadap program literasi dalam penguatan
bahasa Indonesia di UPT SMA Negeri 24 Bone, yaitu pertama: manajemen
kurikulum berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dalam
rangka mencapai tujuan program literasi secara efektif dan efisien. Kedua:
manajemen personalia, yaitu proses kerja sama mulai dari tahap perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan secara personalia dengan
mendayagunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efesien sehingga semua
personil sekolah (tenaga pendidik dan kependidikan serta siswa) menyumbang secara
optimal bagi pencapaian program literasi di UPT SMA Negeri 24 Bone. Ketiga:
manajemen peserta didik, yaitu upaya penataan siswa mulai dari masuk sampai
mereka lulus sekolah dengan cara memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada
xi
mereka, mengatur kegiatan-kegiatan siswa agar kegiatan program literasi bahasa
Indonesia dapat menunjang proses pembelajaran siswa dalam upaya pengembangan
diri siswa seoptimal mungkin. Keempat: kontribusi manajemen terhadap program
literasi bahasa Indonesia di UPT SMA Negeri 24 Bone, yaitu pengelolaan sarana dan
prasarana secara efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.
A. Simpulan
Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian, maka penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa:
1. Proses manajemen literasi di UPT SMA Negeri 24 Bone masih dalam tahap
penerapan program literasi bahasa Indonesia dan manajemen dalam penerapannya
belum efektif dan efisien dalam penguatan bahasa Indonesia siswa khususnya
kelas XI. Pengaruh manajemen literasi terhadap penguatan bahasa Indonesia kelas
XI belum optimal ditinjau dari keterampilan berbahasa (berbicara, membaca, dan
menulis)
siswa. Dari tahap pembiasaan, pengembangan, maupun tahap
pembelajaran manajemen literasi, manajemen literasi di UPT SMA Negeri 24
Bone belum terimplementasi dengan baik dalam pelaksanaannya di sekolah.
2. Penguatan bahasa Indonesia di UPT SMA Negeri 24 Bone belum berjalan secara
optimal karena belum adanya strategi khusus oleh guru dalam pelaksanaannya di
sekolah maupun di media sosial. Dalam hal melatih, membina, dan mengevaluasi
keterampilan berbahasa siswa seperti berbicara, membaca, dan menulis belum
diterapkan dengan baik. Adapun upaya yang dilakukan oleh guru bahasa Indonesia
agar program ini tetap berjalan di tengah pandemi, yaitu dengan senantiasa
memotivasi siswa dengan cara membagikan link/website ataupun e-book ke grup
kelas siswa. Jadi, manajemen literasi dalam penguatan bahasa Indonesia di UPT
SMA Negeri 24 Bone saat ini belum sesuai yang diharapkan.
3. Adapun kontribusi manajemen terhadap program literasi dalam penguatan bahasa
Indonesia di UPT SMA Negeri 24 Bone, yaitu pertama: manajemen kurikulum
berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dalam rangka
mencapai tujuan program literasi secara efektif dan efisien. Kedua: manajemen
personalia, yaitu proses kerja sama mulai dari tahap perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan secara personalia dengan
mendayagunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efesien sehingga semua
personil sekolah (tenaga pendidik dan kependidikan serta siswa) menyumbang
secara optimal bagi pencapaian program literasi di UPT SMA Negeri 24 Bone.
Ketiga: manajemen peserta didik, yaitu upaya penataan siswa mulai dari masuk
sampai mereka lulus sekolah dengan cara memberikan pelayanan sebaik mungkin
kepada mereka, mengatur kegiatan-kegiatan siswa agar kegiatan program literasi
bahasa Indonesia dapat menunjang proses pembelajaran siswa dalam upaya
pengembangan diri siswa seoptimal mungkin. Keempat: kontribusi manajemen
terhadap program literasi bahasa Indonesia di UPT SMA Negeri 24 Bone, yaitu
pengelolaan sarana dan prasarana secara efektif dan efisien dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
B. Implikasi
Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian, madapun saran dari penulis
bahwa:
1. Tahapan-tahapan manajemen literasi di UPT SMA Negeri 24 Bone sekiranya
tetap dilaksanakan oleh guru dan siswa melalui media sosial seperti goggle
meet, zoom, ataupun classroom minimal satu kali dalam seminggu.
2. Upaya penguatan bahasa Indonesia di UPT SMA Negeri 24 Bone seperti
berbicara, membaca dan menulis dapat dievaluasi meskipun melalui media
sosial, yakni para tenaga pendidik membuat aturan berupa syarat kelulusan
bahwa siswa harus menyetor karya tulis selama masuk sekolah hingga siswa
itu lulus. Adapun karya tulis yang penulis maksud adalah siswa menuliskan
aktivitas kesehariannya sejak masuk sampai lulus di sekolah. Hal tersebut
selain dapat menciptakan budaya positif di lingkungan sekolah nantinya, juga
secara langsung melatih siswa untuk mandiri dalam memperkuat bahasa
Indonesia mereka melalui tulisan, berbicara maupun membaca sehingga dapat
membentuk karakter siswa yang literat.
dalam penguatan bahasa Indonesia di UPT SMA Negeri 24 Bone sebagai suatu
sistem yang mengatur, mengelola, dan menjalankan literasi bahasa Indonesia di UPT
SMA Negeri 24 Bone serta mengetahui tantangan maupun hambatan pengelolaan
literasi dalam penguatan bahasa Indonesia di UPT SMA Negeri 24 Bone.
Penelitian
ini
adalah
penelitian
kualitatif
yang
ditujukan
untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena peristiwa aktivitas sosial, kepercayaan,
persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok. Adapun pendekatan
yang digunakan dalam penelitian
ini adalah
pendekatan manajemen
yang
mempelajari tentang kegiatan mengatur, mengelola atau suatu proses kerja sama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan. pendekatan
manajemen
atau
pendekatan
manajerial
,menggunakan
teknik
wawancara,
dokumentasi, dan observasi. Sumber data primer dalam skripsi ini yakni Sumber data
dalam penelitian ini adalah guru dan peserta didik. Adapun teknik pengumpulan data
dalam skripsi ini yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan tahap analisis
data dengan Analisis data dalam penelitian ini mengacu ada analisis kualitatif yaitu
dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama; Proses manajemen
literasi di UPT SMA Negeri 24 Bone masih dalam tahap penerapan program literasi bahasa
Indonesia dan proses manajemen dalam penerapannya belum efektif dan efisien dalam
penguatan bahasa Indonesia khususnya siswa kelas XI. Pengaruh manajemen literasi terhadap
penguatan bahasa Indonesia kelas XI belum optimal ditinjau dari keterampilan berbahasa
siswa. Dari tahap pembiasaan, pengembangan, maupun tahap pembelajaran manajemen
literasi, manajemen literasi di UPT SMA Negeri 24 Bone belum terimplementasi dengan baik
dalam pelaksanaannya di sekolah. Kedua; Penguatan bahasa Indonesia di UPT SMA Negeri
24 Bone belum berjalan secara optimal karena belum adanya strategi khusus oleh guru dalam
pelaksanaannya di sekolah maupun di media sosial. Dalam hal melatih, membina, dan
mengevaluasi keterampilan berbahasa siswa seperti berbicara, membaca, dan menulis belum
diterapkan dengan baik. Adapun upaya yang dilakukan oleh guru bahasa Indonesia agar
program ini tetap berjalan di tengah pandemi, yaitu dengan senantiasa memotivasi siswa
dengan cara membagikan link/website ataupun e-book ke grup kelas siswa. Jadi, manajemen
literasi dalam penguatan bahasa Indonesia di UPT SMA Negeri 24 Bone saat ini belum
maksimal sesuai yang diharapkan.
Adapun kontribusi manajemen terhadap program literasi dalam penguatan
bahasa Indonesia di UPT SMA Negeri 24 Bone, yaitu pertama: manajemen
kurikulum berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dalam
rangka mencapai tujuan program literasi secara efektif dan efisien. Kedua:
manajemen personalia, yaitu proses kerja sama mulai dari tahap perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan secara personalia dengan
mendayagunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efesien sehingga semua
personil sekolah (tenaga pendidik dan kependidikan serta siswa) menyumbang secara
optimal bagi pencapaian program literasi di UPT SMA Negeri 24 Bone. Ketiga:
manajemen peserta didik, yaitu upaya penataan siswa mulai dari masuk sampai
mereka lulus sekolah dengan cara memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada
xi
mereka, mengatur kegiatan-kegiatan siswa agar kegiatan program literasi bahasa
Indonesia dapat menunjang proses pembelajaran siswa dalam upaya pengembangan
diri siswa seoptimal mungkin. Keempat: kontribusi manajemen terhadap program
literasi bahasa Indonesia di UPT SMA Negeri 24 Bone, yaitu pengelolaan sarana dan
prasarana secara efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.
A. Simpulan
Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian, maka penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa:
1. Proses manajemen literasi di UPT SMA Negeri 24 Bone masih dalam tahap
penerapan program literasi bahasa Indonesia dan manajemen dalam penerapannya
belum efektif dan efisien dalam penguatan bahasa Indonesia siswa khususnya
kelas XI. Pengaruh manajemen literasi terhadap penguatan bahasa Indonesia kelas
XI belum optimal ditinjau dari keterampilan berbahasa (berbicara, membaca, dan
menulis)
siswa. Dari tahap pembiasaan, pengembangan, maupun tahap
pembelajaran manajemen literasi, manajemen literasi di UPT SMA Negeri 24
Bone belum terimplementasi dengan baik dalam pelaksanaannya di sekolah.
2. Penguatan bahasa Indonesia di UPT SMA Negeri 24 Bone belum berjalan secara
optimal karena belum adanya strategi khusus oleh guru dalam pelaksanaannya di
sekolah maupun di media sosial. Dalam hal melatih, membina, dan mengevaluasi
keterampilan berbahasa siswa seperti berbicara, membaca, dan menulis belum
diterapkan dengan baik. Adapun upaya yang dilakukan oleh guru bahasa Indonesia
agar program ini tetap berjalan di tengah pandemi, yaitu dengan senantiasa
memotivasi siswa dengan cara membagikan link/website ataupun e-book ke grup
kelas siswa. Jadi, manajemen literasi dalam penguatan bahasa Indonesia di UPT
SMA Negeri 24 Bone saat ini belum sesuai yang diharapkan.
3. Adapun kontribusi manajemen terhadap program literasi dalam penguatan bahasa
Indonesia di UPT SMA Negeri 24 Bone, yaitu pertama: manajemen kurikulum
berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dalam rangka
mencapai tujuan program literasi secara efektif dan efisien. Kedua: manajemen
personalia, yaitu proses kerja sama mulai dari tahap perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan secara personalia dengan
mendayagunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efesien sehingga semua
personil sekolah (tenaga pendidik dan kependidikan serta siswa) menyumbang
secara optimal bagi pencapaian program literasi di UPT SMA Negeri 24 Bone.
Ketiga: manajemen peserta didik, yaitu upaya penataan siswa mulai dari masuk
sampai mereka lulus sekolah dengan cara memberikan pelayanan sebaik mungkin
kepada mereka, mengatur kegiatan-kegiatan siswa agar kegiatan program literasi
bahasa Indonesia dapat menunjang proses pembelajaran siswa dalam upaya
pengembangan diri siswa seoptimal mungkin. Keempat: kontribusi manajemen
terhadap program literasi bahasa Indonesia di UPT SMA Negeri 24 Bone, yaitu
pengelolaan sarana dan prasarana secara efektif dan efisien dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
B. Implikasi
Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian, madapun saran dari penulis
bahwa:
1. Tahapan-tahapan manajemen literasi di UPT SMA Negeri 24 Bone sekiranya
tetap dilaksanakan oleh guru dan siswa melalui media sosial seperti goggle
meet, zoom, ataupun classroom minimal satu kali dalam seminggu.
2. Upaya penguatan bahasa Indonesia di UPT SMA Negeri 24 Bone seperti
berbicara, membaca dan menulis dapat dievaluasi meskipun melalui media
sosial, yakni para tenaga pendidik membuat aturan berupa syarat kelulusan
bahwa siswa harus menyetor karya tulis selama masuk sekolah hingga siswa
itu lulus. Adapun karya tulis yang penulis maksud adalah siswa menuliskan
aktivitas kesehariannya sejak masuk sampai lulus di sekolah. Hal tersebut
selain dapat menciptakan budaya positif di lingkungan sekolah nantinya, juga
secara langsung melatih siswa untuk mandiri dalam memperkuat bahasa
Indonesia mereka melalui tulisan, berbicara maupun membaca sehingga dapat
membentuk karakter siswa yang literat.
Ketersediaan
| STAR20200290 | 290/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
290/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
