Peran Guru Dalam Membina Karakter Siswa di MAN 2 Kolaka
Fatmawati/02.14.1106 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai”Peran Guru dalam Membina Karakter Siswa di MAN 2 Kolaka”. Dengan rumusan masalah yakni peran guru dalam membina karakter siswa di MAN 2 Kolaka dan hambatan yang dihadapi guru dalam membina karakter siswa di MAN 2 Kolaka Kecamatan Iwoimendaa Kabupaten Kolaka. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peran dan upaya guru dalam membina karakter siswa di MAN 2 Kolaka kecamatan Iwoimendaa Kabupaten Kolaka dan untuk mendeskripsikan hambatan yang dihadapi guru dalam membina karakter siswa di MAN 2 Kolaka Kecamatan Iwoimendaa Kabupaten Kolaka. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualiatif melalui pendekatan pedagogis, psikologis dan sosiologis dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dalam membina akhlak mulia peserta didik yaitu kegiatan pembiasaan, kegiatan memberi keteladanan, memotivasi dan memberi nasehat dan motivasi kepada peserta didik untuk membekali diri menghadapi masa depan dengan akhlak mulia, pemberian sanksi atas pelanggaranpelanggaran yang dilakukan sebagai bentuk kontrol perilaku dan sikap peserta didik serta pemberian penghargaan bagi mereka yang menunjukkan kemajuan dalam hal kebijakan serta kerja sama antara orang tua, sekolah, dan masyarakat. Faktor Pendukung dalam proses pembinaan akhlak mulia peserta didik adalah adanya tekad dan semangat guru dalam melakukan pembinaan, adanya sinergi dan kesamaan pandangan antara madrasah dengan yayasan penyelenggara pendidikan yang melahirkan rumusan bersama dalam pembinaan akhlak mulia. Sementara itu, faktor penghambat pembinaan akhlak mulia peserta didik adalah lingkungan yang tidak kondusif (keluarga, pengaruh media massa atau informasi dan teknologi, dan lingkungan pergaulan), dan sarana dan prasarana yang kurang memadai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru dalam membina karakter terhadap peserta didik sudah berhasil. Karena sudah ada peserta didik yang mulai menanamkan perilaku baik tersebut dalam dirinya dan sudah mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
A. Simpulan
Setelah menyajikan uraian-uraian tentang pelaksanaan peran guru
dalam membina akhlak mulis peserta didik di MAN 2 Kolaka Kecamatan
Iwoimendaa Kabupaten Kolaka, maka penulis menarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dalam membina akhlak mulia
peserta didik adalah : kegiatan pembiasaan, kegiatan memberi keteladanan,
memotivasi dan memberi nasehat dan motivasi kepada peserta didik untuk
membekali diri menghadapi masa depan dengan akhlak mulia, pemberian
sanksi atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan sebagai bentuk kontrol
perilaku dan sikap peserta didik serta pemberian penghargaan bagi mereka
yang menunjukkan kemajuan dalam hal kebikan. Kerja sama antara orang
tua, sekolah, dan masyarakat.
2. Faktor Pendukung dalam proses pembinaan akhlak mulia peserta didik
adalah adanya tekad dan semangat guru dalam melakukan pembinaan,
adanya sinergi dan kesamaan pandangan antara madrasah dengan yayasan
penyelenggara pendidikan yang melahirkan rumusan bersama dalam
pembinaan akhlak mulia. Sementara itu.
faktor penghambat pembinaan akhlak mulia peserta didik adalah lingkungan
yang tidak kondusif (keluarga, pengaruh media massa atau informasi dan
teknologi, dan lingkungan pergaulan), dan sarana dan prasarana yang kurang
memadai.
B. Implikasi Penelitian
Setelah mengadakan penelitian tentang Peranan Guru Pendidikan Agama
Islam dalam Pembinaan Perilaku Penolong terhadap peserta didik di MAN 2
Kolaka, maka saran yang akan peneliti sampaikan, yaitu sebagai berikut:
1. Akhlak merupakan aspek yang sangat penting untuk ditumbuhkan dan dibina
sebab akhlak adalah modal utama yang besar pengaruhnya bagi
generasigenerasi mendatang, akhlak mulia yang telah melekat kuat dalam
jiwa generasi muda akan jadi pengendali dirinya dalam melakukan hal-hal
buruk. Oleh karena itu penting untuk mengetahui dan memahai langkah
langkah dalam melakukan pembinaan secara efektif dan efesien.
2. Guru juga adalah subjek penting yang mesti diberdayakan dengan
pengayaan-pengayaan metode dalam melakukan pembinaan sebab
pengetahuan dan pemahaman tentang pembinaan yang efektif akan
membantunya memperlancar dan menyukseskan tujuan yang akan
dicapainya.
A. Simpulan
Setelah menyajikan uraian-uraian tentang pelaksanaan peran guru
dalam membina akhlak mulis peserta didik di MAN 2 Kolaka Kecamatan
Iwoimendaa Kabupaten Kolaka, maka penulis menarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dalam membina akhlak mulia
peserta didik adalah : kegiatan pembiasaan, kegiatan memberi keteladanan,
memotivasi dan memberi nasehat dan motivasi kepada peserta didik untuk
membekali diri menghadapi masa depan dengan akhlak mulia, pemberian
sanksi atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan sebagai bentuk kontrol
perilaku dan sikap peserta didik serta pemberian penghargaan bagi mereka
yang menunjukkan kemajuan dalam hal kebikan. Kerja sama antara orang
tua, sekolah, dan masyarakat.
2. Faktor Pendukung dalam proses pembinaan akhlak mulia peserta didik
adalah adanya tekad dan semangat guru dalam melakukan pembinaan,
adanya sinergi dan kesamaan pandangan antara madrasah dengan yayasan
penyelenggara pendidikan yang melahirkan rumusan bersama dalam
pembinaan akhlak mulia. Sementara itu.
faktor penghambat pembinaan akhlak mulia peserta didik adalah lingkungan
yang tidak kondusif (keluarga, pengaruh media massa atau informasi dan
teknologi, dan lingkungan pergaulan), dan sarana dan prasarana yang kurang
memadai.
B. Implikasi Penelitian
Setelah mengadakan penelitian tentang Peranan Guru Pendidikan Agama
Islam dalam Pembinaan Perilaku Penolong terhadap peserta didik di MAN 2
Kolaka, maka saran yang akan peneliti sampaikan, yaitu sebagai berikut:
1. Akhlak merupakan aspek yang sangat penting untuk ditumbuhkan dan dibina
sebab akhlak adalah modal utama yang besar pengaruhnya bagi
generasigenerasi mendatang, akhlak mulia yang telah melekat kuat dalam
jiwa generasi muda akan jadi pengendali dirinya dalam melakukan hal-hal
buruk. Oleh karena itu penting untuk mengetahui dan memahai langkah
langkah dalam melakukan pembinaan secara efektif dan efesien.
2. Guru juga adalah subjek penting yang mesti diberdayakan dengan
pengayaan-pengayaan metode dalam melakukan pembinaan sebab
pengetahuan dan pemahaman tentang pembinaan yang efektif akan
membantunya memperlancar dan menyukseskan tujuan yang akan
dicapainya.
Ketersediaan
| ST20180182 | 182/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
182/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
