Problematika Guru Dalam Menerapkan Pendidikan Kepramukaan Wajib Sesuai Kurikulum 2013 di SDN 24 Macanang Kabupaten Bone
Rosnaeni/02.16.5036 - Personal Name
Skripsi ini membahas Problematika Guru Dalam Menerapkan Pendidikan
Kepramukaan Wajib Sesuai Kurikulum 2013 di SDN 24 Macanang Kabupaten Bone,
hal yang penting dikaji skripsi ini yaitu model penerapan pendidikan kepramukaan
wajib sesuai kurikulum 2013, faktor pendukung dan penghambat serta solusinya.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, digunakan metode
penelitian jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan paedagogik,
psikologis dan sosiologis dengan teknik pengumpulan data melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan tiga tahap yaitu
reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendidikan kepramukaan
wajib sesuai kurikulum 2013 di SDN 24 Macanang Kabupaten Bone pertama,
penerapan pendidikan kepramukaan wajib sesuai kurikulum 2013 di SDN 24
Macanang Kabupaten Bone sudah diterapkan dengan menggunakan tiga model yaitu
model blok, model aktualisasi dan model reguler. Model ini telah diterapkan oleh
guru kelas dan pembina pramuka di SDN 24 Macanang Kabupaten Bone, akan tetapi
dalam penerapannya masih ada kendala baik itu dari guru maupun siswa.
Kedua, faktor pendukung dan penghambat penerapan pendidikan
kepramukaan wajib sesuai kurikulum 2013 di SDN 24 Macanang Kabupaten Bone
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu kurikulum,
kepemimpinan kepala sekolah, kreativitas guru, kerjasama antara guru dan siswa,
kompetensi guru, sedangkan faktor eksternal penerapan pendidikan kepramukaan
wajib sesuai kurikulum 2013 yaitu dukungan orang tua. Faktor penghambat pada
penerapan pendidikan kepramukaan wajib sesuai kurikulum 2013 yaitu keterbatasan
alat, lingkungan yang kurang kondusif dan kurangnya kesiapan.
Ketiga, solusi dari faktor peghambat penerapan pendidikan kepramukaan
wajib sesuai kurikulum 2013 di SDN 24 Macanang Kabupaten Bone yaitu mengikuti
KMD dan KML, mengadakan rapat evaluasi, pengadaan alat dan beradaptasi di
lingkungan sekolah.
A .Simpulan
Berdasarkan hasil uraian pada bab hasil penelitian dan pembahasan maka
penulis dapat mengemukakan simpulan dan hasil penelitian yang telah dilakukan,
yaitu:
1. Penerapan pendidikan kepramukaan wajib sesuai kurikulum 2013 di SDN
24 Macanang Kabupaten Bone sudah diterapkan dengan menggunakan tiga
model yaitu model blok, model aktualisasi dan model reguler. Model ini
telah diterapkan oleh guru kelas dan pembina pramuka di SDN 24
Macanang Kabupaten Bone akan tetapi dalam penerapannya masih ada
kendala baik itu dari guru maupun siswa
2. Faktor pendukung dalam menerapkan pendidikan kepramukaan wajib
sesuai kurikulum 2013 yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal yaitu kurikulum, kepemimpinan kepala sekolah, kreativitas guru,
kerjasama antara guru dan siswa, kompetensi guru sedangkan faktor
eksternal pada penerapan pendidikan kepramukaan wajib sesuai
kurikulum 2013 yaitu dukungan orang tua. Faktor penghambat pada
penerapan pendidikan kepramukaan wajib sesuai kurikulum 2013 berupa
keterbatasan alat, lingkungan yang kurang kondusif dan kurangnya
kesiapan.
3. Solusi dari faktor peghambat penerapan pendidikan kepramukaan wajib
sesuai kurikulum 2013 di SDN 24 Macanang Kabupaten Bone yaitu ,
mengikuti KMD dan KML, mengadakan rapat evaluasi, pengadaan alat dan
beradaptasi di lingkungan di sekolah.
B. Implikasi
1. Diharapkan kepada kepala sekolah, guru, pembina pramuka dan seluruh
komponen yang ada di sekolah mampu berpartisipasi secara aktif dan
bekerja secara bersama-sama dalam melancarkan proses pelaksanaan
pendidikan kepramukaan wajib sesuai kurikulum 2013 di SDN 24 Macanang
Kabupaten Bone.
2. Setelah penulisan skripsi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi di
dunia pendidikan formal, non formal, maupun pendidikan informal.
Kepramukaan Wajib Sesuai Kurikulum 2013 di SDN 24 Macanang Kabupaten Bone,
hal yang penting dikaji skripsi ini yaitu model penerapan pendidikan kepramukaan
wajib sesuai kurikulum 2013, faktor pendukung dan penghambat serta solusinya.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, digunakan metode
penelitian jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan paedagogik,
psikologis dan sosiologis dengan teknik pengumpulan data melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan tiga tahap yaitu
reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendidikan kepramukaan
wajib sesuai kurikulum 2013 di SDN 24 Macanang Kabupaten Bone pertama,
penerapan pendidikan kepramukaan wajib sesuai kurikulum 2013 di SDN 24
Macanang Kabupaten Bone sudah diterapkan dengan menggunakan tiga model yaitu
model blok, model aktualisasi dan model reguler. Model ini telah diterapkan oleh
guru kelas dan pembina pramuka di SDN 24 Macanang Kabupaten Bone, akan tetapi
dalam penerapannya masih ada kendala baik itu dari guru maupun siswa.
Kedua, faktor pendukung dan penghambat penerapan pendidikan
kepramukaan wajib sesuai kurikulum 2013 di SDN 24 Macanang Kabupaten Bone
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu kurikulum,
kepemimpinan kepala sekolah, kreativitas guru, kerjasama antara guru dan siswa,
kompetensi guru, sedangkan faktor eksternal penerapan pendidikan kepramukaan
wajib sesuai kurikulum 2013 yaitu dukungan orang tua. Faktor penghambat pada
penerapan pendidikan kepramukaan wajib sesuai kurikulum 2013 yaitu keterbatasan
alat, lingkungan yang kurang kondusif dan kurangnya kesiapan.
Ketiga, solusi dari faktor peghambat penerapan pendidikan kepramukaan
wajib sesuai kurikulum 2013 di SDN 24 Macanang Kabupaten Bone yaitu mengikuti
KMD dan KML, mengadakan rapat evaluasi, pengadaan alat dan beradaptasi di
lingkungan sekolah.
A .Simpulan
Berdasarkan hasil uraian pada bab hasil penelitian dan pembahasan maka
penulis dapat mengemukakan simpulan dan hasil penelitian yang telah dilakukan,
yaitu:
1. Penerapan pendidikan kepramukaan wajib sesuai kurikulum 2013 di SDN
24 Macanang Kabupaten Bone sudah diterapkan dengan menggunakan tiga
model yaitu model blok, model aktualisasi dan model reguler. Model ini
telah diterapkan oleh guru kelas dan pembina pramuka di SDN 24
Macanang Kabupaten Bone akan tetapi dalam penerapannya masih ada
kendala baik itu dari guru maupun siswa
2. Faktor pendukung dalam menerapkan pendidikan kepramukaan wajib
sesuai kurikulum 2013 yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal yaitu kurikulum, kepemimpinan kepala sekolah, kreativitas guru,
kerjasama antara guru dan siswa, kompetensi guru sedangkan faktor
eksternal pada penerapan pendidikan kepramukaan wajib sesuai
kurikulum 2013 yaitu dukungan orang tua. Faktor penghambat pada
penerapan pendidikan kepramukaan wajib sesuai kurikulum 2013 berupa
keterbatasan alat, lingkungan yang kurang kondusif dan kurangnya
kesiapan.
3. Solusi dari faktor peghambat penerapan pendidikan kepramukaan wajib
sesuai kurikulum 2013 di SDN 24 Macanang Kabupaten Bone yaitu ,
mengikuti KMD dan KML, mengadakan rapat evaluasi, pengadaan alat dan
beradaptasi di lingkungan di sekolah.
B. Implikasi
1. Diharapkan kepada kepala sekolah, guru, pembina pramuka dan seluruh
komponen yang ada di sekolah mampu berpartisipasi secara aktif dan
bekerja secara bersama-sama dalam melancarkan proses pelaksanaan
pendidikan kepramukaan wajib sesuai kurikulum 2013 di SDN 24 Macanang
Kabupaten Bone.
2. Setelah penulisan skripsi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi di
dunia pendidikan formal, non formal, maupun pendidikan informal.
Ketersediaan
| STAR20200035 | 35/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
35/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
