Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Karakter di SMAN 10 Bone Kecamatan Tonra Kabupaten Bone
Nirwana/02.14.1145 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang peranan guru PAI dalam meningkatkan Kualitas
Pendidikan Karakter. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran
objektif mengenai peranan yang dilakukan oleh guru PAI dalam meningkatkan
kualitas pendidikan karakter di SMAN 10 Bone dan kendala-kendala yang dihadapi
guru PAI dalam meningkatkan kualitas pendidikan karakter di SMAN 10 Bone Kec.
Tonra Kab. Bone.
Dalam menyusun skripsi ini, metode penelitian yang digunakan adalah
metode Field research yaitu dengan terjun langsung ke unit penelitian (SMAN 10
Bone) dengan cara mengamati objek penelitian yang berhubungan dengan skripsi ini.
Adapun tekhnik yang digunakan antara lain: observasi, wawancara, dokumentasi.
Tekhnik pengolahan data yang digunakan yaitu secara deskriptif kualitatif analisisnya
deskriptif kualitatif, yakni menganalisis dan mendeskripsikan data yang terkumpul
berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama peranan guru PAI dalam
meningkatkan kualitas pendidikan karakter di SMAN 10 Bone guru menjalankan
beberapa peran yaitu sebagai informator, sebagai motivator, sebagai pembimbing,
sebagai fasilitator, dan juga sebagai teladan baik sesuai dengan kemampuan yang di
miliki, dengan segenap upaya dalam menanamkan dan meningkatkan karakter yang
dimiliki oleh siswa di SMAN 10 Bone. Kedua faktor pendukung dan penghambat
dalam meningkatkan kualitas pendidikan karakter di SMAN 10 Bone. Faktor
pendukung yaitu sarana dan prasarana, kerjasama dengan pihak sekolah, organisasi
ekstrakulikuler, suasana atau kondisi dalam kelas. Adapun yang menjadi faktor
penghambat yaitu sarana dan prasarana, letak geografis, dan kepribadian siswa
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian dan dilanjutkan dengan penganalisaan serta penafsiran
data yang telah penulis lakukan tentang penerapan kode etik guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran akidah akhlak kelas X MIA 3 SMAN 10 Bone
Kec. Tonra Keb. Bone, maka penulis dapat menyimpulkan:
1. Peranan guru PAI dalam meningkatkan kualitas pendidikan karakter pada siswa
SMAN 10 Bone meliputi guru PAI sebagai informator yaitu sebagai pemberi
informasi tidak bisa digantikan oleh apapun dalam proses belajar mengajar. Peran
guru jelas dibutuhkan dalam memberi pamahaman kepada siswa terkait hal-hal
yang belum dimengerti. Guru PAI sebagai motivator yaitu selalu mengarahkan
dan memberikan motivasi kepada siswa agar proses belajar mengajar dapat
berjalan dengan lancar, guru PAI sebagai pembimbing yaitu selalu mengarahkan
dan membing siswa untuk melakukan hal-hal positif sehingga secara perlahan
dapat meningkatkan kualitas karakter siswa karena sesuatu yang dilakukan secara
berulang-ulang akan melekat pada siswa., guru PAI sebagai teladan dengan
senantiasa memberikan contoh yang baik seperti mengucapkan salam terlebih dahulu
dan kemudian berdoa bersama sama ketika ingin memulai proses belajar mengajar
dan juga membaca ayat Al-Quran secara bergiliran di setiap pertemuan dan guru
harus mampu menjadi teladan bagi siswa bukan hanya di lingkungan sekolah
melainkan juga di lingkungan masyarakat. Serta mengajarkan kepada siswa untuk
memperbaiki cara berpakaian terutama bagi kaum hawa harus berpakaian yang sesuai
dengan syariat Islam.
2. Faktor pendukung dalam meningkatkan kualitas pendidikan karakter di SMAN 10
Bone adalah yang Pertama Adanya sarana dan prasarana yang mendukung
seperti halnya musollah tempat untuk melakukan ibadah yang dapat membentuk
siswa yang berkarakter. Kedua Adanya kerja sama dengan pihak sekolah. Ketiga
adanya organisasi ekstrakurikuler seperti ROHIS (Rohani Islam) kegiatan
keagamaan di luar jam pelajaran dimana ROHIS mengkaji materi Pendidikan
Agama Islam yang dilaksanakan sebagai landasan dasar penanaman nilai-nilai
agama yang sesuai dengan ajaran Islam Keempat suasana atau kondisi dalam
kelas. Sedangkan faktor penghambatnya adalah yang Pertama Kurangnya sarana
dan prasarana, solusinya pihak sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang
mendukung dalam proses belajar mengajar. Kedua adanya penyalagunaan Hp
media massa yang berdampak negatif bagi perkembangan karakter siswa.
Solusinya melarang siswa untuk membawa Hp sekolah. Ketiga letak geografis
lingkungan masyarakat dan pergaulan yang kurang mendukung bagi
perkembangan kepribadian siswa apabilah siswa tinggal di lingkungan dengan
masyarakat berkelakuan baik maka akan berdapak positif bagi siswa terhadapa
pembentukan karakter siswa tapi begitu pula sebaliknya. Solusinya orang tua ikut
serta dalam membimbing anak-anaknya tidak hanya menyerahkan sepenuhnya
kepada pihak sekolah. Keempat kepribadian siswa mempengaruhi dalam
menanamkan karakter siswa di SMAN 10 Bone sehingga guru butul-betul harus
bekerja kerja keras dalam meningkatkan kualitas pendidikan karakter pada siswa.
Solusi dari masalah ini adalah guru SMAN 10 Bone lebih tegas dalam
menghadapi siswa yang sulit diarahkan dan memberikan peringatan atau
hukuman agar ada rasa jerah pada siswa untuk tidak mengulangi kesalahannya.
B. Implikasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan setelah memperhatikan hasilnya,
menyarankan kepada guru bahwa:
1. Guru harus lebih dalam lagi menjelaskan kepada siswa tentang pentingnya
pendidikan karakter agar siswa dapat memahami bahwa memiliki karakter
yang baik itu sangat penting. Maka dari itu butuhkan kesabaran yang kuat dan
keluasan ilmu dari seorang guru sehingga siswa dapat memperoleh ilmu yang
luas pula. Dan gunakanlah waktu yang seefesien mungkin dalam menstrasfer
ilmu kepada siswa untuk menutupi kekurangan/kendala-kendala yang
dihadapi.
2. Kepada Komite dan Kepala Sekolah agar melengkapi fasilitas pembelajaran,
terutama pembelajaran pendidikan agama Islam sebagai salah satu upaya
peningkatan mutu dan kualitas pendidikan karakter.
Pendidikan Karakter. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran
objektif mengenai peranan yang dilakukan oleh guru PAI dalam meningkatkan
kualitas pendidikan karakter di SMAN 10 Bone dan kendala-kendala yang dihadapi
guru PAI dalam meningkatkan kualitas pendidikan karakter di SMAN 10 Bone Kec.
Tonra Kab. Bone.
Dalam menyusun skripsi ini, metode penelitian yang digunakan adalah
metode Field research yaitu dengan terjun langsung ke unit penelitian (SMAN 10
Bone) dengan cara mengamati objek penelitian yang berhubungan dengan skripsi ini.
Adapun tekhnik yang digunakan antara lain: observasi, wawancara, dokumentasi.
Tekhnik pengolahan data yang digunakan yaitu secara deskriptif kualitatif analisisnya
deskriptif kualitatif, yakni menganalisis dan mendeskripsikan data yang terkumpul
berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama peranan guru PAI dalam
meningkatkan kualitas pendidikan karakter di SMAN 10 Bone guru menjalankan
beberapa peran yaitu sebagai informator, sebagai motivator, sebagai pembimbing,
sebagai fasilitator, dan juga sebagai teladan baik sesuai dengan kemampuan yang di
miliki, dengan segenap upaya dalam menanamkan dan meningkatkan karakter yang
dimiliki oleh siswa di SMAN 10 Bone. Kedua faktor pendukung dan penghambat
dalam meningkatkan kualitas pendidikan karakter di SMAN 10 Bone. Faktor
pendukung yaitu sarana dan prasarana, kerjasama dengan pihak sekolah, organisasi
ekstrakulikuler, suasana atau kondisi dalam kelas. Adapun yang menjadi faktor
penghambat yaitu sarana dan prasarana, letak geografis, dan kepribadian siswa
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian dan dilanjutkan dengan penganalisaan serta penafsiran
data yang telah penulis lakukan tentang penerapan kode etik guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran akidah akhlak kelas X MIA 3 SMAN 10 Bone
Kec. Tonra Keb. Bone, maka penulis dapat menyimpulkan:
1. Peranan guru PAI dalam meningkatkan kualitas pendidikan karakter pada siswa
SMAN 10 Bone meliputi guru PAI sebagai informator yaitu sebagai pemberi
informasi tidak bisa digantikan oleh apapun dalam proses belajar mengajar. Peran
guru jelas dibutuhkan dalam memberi pamahaman kepada siswa terkait hal-hal
yang belum dimengerti. Guru PAI sebagai motivator yaitu selalu mengarahkan
dan memberikan motivasi kepada siswa agar proses belajar mengajar dapat
berjalan dengan lancar, guru PAI sebagai pembimbing yaitu selalu mengarahkan
dan membing siswa untuk melakukan hal-hal positif sehingga secara perlahan
dapat meningkatkan kualitas karakter siswa karena sesuatu yang dilakukan secara
berulang-ulang akan melekat pada siswa., guru PAI sebagai teladan dengan
senantiasa memberikan contoh yang baik seperti mengucapkan salam terlebih dahulu
dan kemudian berdoa bersama sama ketika ingin memulai proses belajar mengajar
dan juga membaca ayat Al-Quran secara bergiliran di setiap pertemuan dan guru
harus mampu menjadi teladan bagi siswa bukan hanya di lingkungan sekolah
melainkan juga di lingkungan masyarakat. Serta mengajarkan kepada siswa untuk
memperbaiki cara berpakaian terutama bagi kaum hawa harus berpakaian yang sesuai
dengan syariat Islam.
2. Faktor pendukung dalam meningkatkan kualitas pendidikan karakter di SMAN 10
Bone adalah yang Pertama Adanya sarana dan prasarana yang mendukung
seperti halnya musollah tempat untuk melakukan ibadah yang dapat membentuk
siswa yang berkarakter. Kedua Adanya kerja sama dengan pihak sekolah. Ketiga
adanya organisasi ekstrakurikuler seperti ROHIS (Rohani Islam) kegiatan
keagamaan di luar jam pelajaran dimana ROHIS mengkaji materi Pendidikan
Agama Islam yang dilaksanakan sebagai landasan dasar penanaman nilai-nilai
agama yang sesuai dengan ajaran Islam Keempat suasana atau kondisi dalam
kelas. Sedangkan faktor penghambatnya adalah yang Pertama Kurangnya sarana
dan prasarana, solusinya pihak sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang
mendukung dalam proses belajar mengajar. Kedua adanya penyalagunaan Hp
media massa yang berdampak negatif bagi perkembangan karakter siswa.
Solusinya melarang siswa untuk membawa Hp sekolah. Ketiga letak geografis
lingkungan masyarakat dan pergaulan yang kurang mendukung bagi
perkembangan kepribadian siswa apabilah siswa tinggal di lingkungan dengan
masyarakat berkelakuan baik maka akan berdapak positif bagi siswa terhadapa
pembentukan karakter siswa tapi begitu pula sebaliknya. Solusinya orang tua ikut
serta dalam membimbing anak-anaknya tidak hanya menyerahkan sepenuhnya
kepada pihak sekolah. Keempat kepribadian siswa mempengaruhi dalam
menanamkan karakter siswa di SMAN 10 Bone sehingga guru butul-betul harus
bekerja kerja keras dalam meningkatkan kualitas pendidikan karakter pada siswa.
Solusi dari masalah ini adalah guru SMAN 10 Bone lebih tegas dalam
menghadapi siswa yang sulit diarahkan dan memberikan peringatan atau
hukuman agar ada rasa jerah pada siswa untuk tidak mengulangi kesalahannya.
B. Implikasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan setelah memperhatikan hasilnya,
menyarankan kepada guru bahwa:
1. Guru harus lebih dalam lagi menjelaskan kepada siswa tentang pentingnya
pendidikan karakter agar siswa dapat memahami bahwa memiliki karakter
yang baik itu sangat penting. Maka dari itu butuhkan kesabaran yang kuat dan
keluasan ilmu dari seorang guru sehingga siswa dapat memperoleh ilmu yang
luas pula. Dan gunakanlah waktu yang seefesien mungkin dalam menstrasfer
ilmu kepada siswa untuk menutupi kekurangan/kendala-kendala yang
dihadapi.
2. Kepada Komite dan Kepala Sekolah agar melengkapi fasilitas pembelajaran,
terutama pembelajaran pendidikan agama Islam sebagai salah satu upaya
peningkatan mutu dan kualitas pendidikan karakter.
Ketersediaan
| ST20180170 | 170/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
170/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
