Strategi Bimbingan dan Pembinaan Siswa Dalam Mengatasi Pelanggaran Tata Tertib Sekolah di SMA Negeri 24 BoneKec. Dua Boccoe Kab. Bone
Kasmir/02.14.3072 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai Strategi Bimbingan dan Pembinaan Siswa
Dalam Mengatasi Pelanggaran Tata Tertib Sekolah di SMA Negeri 24 Bone.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya pelanggaran siswa terhadap pelanggaran
tata tertib sekolah sehingga masalah yang menarik untuk dijadikan penulis sebagai
judul penelitian karena hal ini berkaitan dengan kelancaran proses belajar mengajar
dan keberhasilan belajar siswa, dalam hal ini Guru BK sangat diperlukan untuk
mengatasi kesulitan dalam belajar dan membantu memecahkan masalah yang sedang
dihadapi.
Untuk memperoleh data dari masalah tersebut, penulis menggunakan metode
field Research (penelitian lapangan) dengan melakukan observasi, wawancara
(interview) dan dokumentasi. Data yang diperoleh diolah dengan metode kualitatif
untuk mendeskripsikan penelitian tentang Strategi Bimbingan dan Pembinaan Siswa
Dalam Mengatasi Pelanggaran Tata Tertib Sekolah di SMA Negeri 24 Bone. Dalam
menganalisis data, penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu reduksi data,
penyajian data, triangulasi, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Strategi Bimbingan dan Pembinaan
Siswa Dalam Mengatasi Pelanggaran Tata Tertib Sekolah di SMA Negeri 24 Bone
telah menerapkan dengan baik. Hal ini dapat diketahui dari dimensi pertama yaitu
strategi layanan bimbingan dengan menerapkan layanan dasar, seperti menjelaskan
semua tentang tata tertib dan larangan peraturan sekolah serta sanksi-sanksi yang
dikenakan baik pelanggaran berat maupun pelanggaran ringan, dan layanan
perencanaan individual adalah layanan pemberian bantuan kepada individu agar
mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa depan dengan memberikan
contoh teladan kepada siswa tentang kedisiplinan dan memberikan motivasi,
sedangkan dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan yang bertujuan meningkatkan
bimbingan secara menyeluruh dengan memberikan pendidkan yang berkarakter dan
mengembangkan potensi siswa. Adapun dimensi kedua yaitu strategi layanan
konseling dengan menerapkan konseling individual dan kelompok seperti
memberikan teguran, dan memberikan motivasi terhadap siswa agar lebih baik
kedepannya. Layanan kolaborasi dengan guru dan wali kelas dapat bekerja sama
dalam memecahkan masalah dan lebih mudah mendapatkan informasi. Layanan
konsultasi dengan orang tua siswa dapat dipahami bahwa kerja sama penting karena
bukan hanya berlangsung disekolah tetapi berlangsung juga dirumah. Sedangkan
kolaborasi dengan pihak yang terkait diluar sekolah adalah upaya sekolah untuk
menjalin kerjasama dengan unsur-unsur masyarakat yang dipandang relavan dengan
peningkatan mutu pelayanan bimbingan seperti pihak kepolisian. Layanan konsultasi
adalah konselor mereima pelayanan konsultasi bagi guru, orang tua atau pihak
pimpinan sekolah yang terkait seperti membangun kesamaan persepsi dalam
memberikan bimbingan kepada para peserta didik, menciptakan lingkungan sekolah
yang kondusif bagi perkembangan peseta didik. Sedangkan layanan konferensi kasus
kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri
oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, sehingga dapat
mengemukakan data kemudian mengundang para konferensi kasus dan mengundang
para orang tua siswa yang memiliki pengaruh kuat atas permasalahan yang dihadapi
siswa.
A. Simpulan
Setelah melakukan penelititan terhadap strategi bimbingan dan pembinaan
siswa dalam mengatasi pelanggaran tata tertib sekolah di SMA Negeri 24 Bone
yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis dapat memberikan simpulan
sebagai berikut:
1. Strategi layanan bimbingan di SMA Negeri 24 Bone dengan menjelaskan
tentang tata tertib dan larangan peraturan disekolah serta sanksi-sanksi yang
dikenakan, memberikan keterampilan pemecahan masalah. Kemudian dalam
memberikan layanan perencanaan individual sebagai layanan bantuan kepada
individu agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa
depannya dengan memberikan motivasi atau dorongan, melakukan
wawancara interpersonal antara guru dengan siswa yang akan dibantu
memecahkan masalahnya dan memberikan pendidikan yang berkarakter,
mengembangkan segenap potensi siswa secara optimal, serta menanamkan
sikap percaya diri.
2. Bahwa dalam strategi layanan konseling di SMA Negeri 24 Bone dalam
mengatasi pelanggaran tata tertib sekolah dengan menerapkan dan
mengimplementasikan semua layanan konseling yaitu,kKonseling individual
dan kelompok, roferal (Rujukan atau Alih Tangan), kolaborasi dengan guru
mata pelajaran wali kelas, kolaborasi dengan orang tua, kolaborasi dengan
pihak-phak yang terkait diluar sekolah, Konsultasi dan konferensi kasus.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini
dikemukakan implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran
penulis dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Guru BK harus mampu menerapkan merencanakan strateginya atau
melaksanakan tugasnya di sekolah agar dapat meberikan bimbingan dan
bantuan memecahkan masalah siswa dan mengembangkan keterampilan yang
dimiliki dan segenap potensi siswa secara optimal, serta menanamkan sikap
percaya diri.
2. Bahwa pelanggaran tata tertib di SMA Negeri 24 Bone dapat teratasi apabila
Guru BK dapat mengimplementasikan dan dapat melaksanakan semua
layanan konseling seperti, konseling individual dan kelompok, roferal
(Rujukan atau Alih Tangan), kolaborasi dengan guru mata pelajaran wali
kelas, kolaborasi dengan orang tua, kolaborasi dengan pihak-phak yang
terkait diluar sekolah, Konsultasi dan konferensi kasus.
Dalam Mengatasi Pelanggaran Tata Tertib Sekolah di SMA Negeri 24 Bone.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya pelanggaran siswa terhadap pelanggaran
tata tertib sekolah sehingga masalah yang menarik untuk dijadikan penulis sebagai
judul penelitian karena hal ini berkaitan dengan kelancaran proses belajar mengajar
dan keberhasilan belajar siswa, dalam hal ini Guru BK sangat diperlukan untuk
mengatasi kesulitan dalam belajar dan membantu memecahkan masalah yang sedang
dihadapi.
Untuk memperoleh data dari masalah tersebut, penulis menggunakan metode
field Research (penelitian lapangan) dengan melakukan observasi, wawancara
(interview) dan dokumentasi. Data yang diperoleh diolah dengan metode kualitatif
untuk mendeskripsikan penelitian tentang Strategi Bimbingan dan Pembinaan Siswa
Dalam Mengatasi Pelanggaran Tata Tertib Sekolah di SMA Negeri 24 Bone. Dalam
menganalisis data, penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu reduksi data,
penyajian data, triangulasi, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Strategi Bimbingan dan Pembinaan
Siswa Dalam Mengatasi Pelanggaran Tata Tertib Sekolah di SMA Negeri 24 Bone
telah menerapkan dengan baik. Hal ini dapat diketahui dari dimensi pertama yaitu
strategi layanan bimbingan dengan menerapkan layanan dasar, seperti menjelaskan
semua tentang tata tertib dan larangan peraturan sekolah serta sanksi-sanksi yang
dikenakan baik pelanggaran berat maupun pelanggaran ringan, dan layanan
perencanaan individual adalah layanan pemberian bantuan kepada individu agar
mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa depan dengan memberikan
contoh teladan kepada siswa tentang kedisiplinan dan memberikan motivasi,
sedangkan dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan yang bertujuan meningkatkan
bimbingan secara menyeluruh dengan memberikan pendidkan yang berkarakter dan
mengembangkan potensi siswa. Adapun dimensi kedua yaitu strategi layanan
konseling dengan menerapkan konseling individual dan kelompok seperti
memberikan teguran, dan memberikan motivasi terhadap siswa agar lebih baik
kedepannya. Layanan kolaborasi dengan guru dan wali kelas dapat bekerja sama
dalam memecahkan masalah dan lebih mudah mendapatkan informasi. Layanan
konsultasi dengan orang tua siswa dapat dipahami bahwa kerja sama penting karena
bukan hanya berlangsung disekolah tetapi berlangsung juga dirumah. Sedangkan
kolaborasi dengan pihak yang terkait diluar sekolah adalah upaya sekolah untuk
menjalin kerjasama dengan unsur-unsur masyarakat yang dipandang relavan dengan
peningkatan mutu pelayanan bimbingan seperti pihak kepolisian. Layanan konsultasi
adalah konselor mereima pelayanan konsultasi bagi guru, orang tua atau pihak
pimpinan sekolah yang terkait seperti membangun kesamaan persepsi dalam
memberikan bimbingan kepada para peserta didik, menciptakan lingkungan sekolah
yang kondusif bagi perkembangan peseta didik. Sedangkan layanan konferensi kasus
kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri
oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, sehingga dapat
mengemukakan data kemudian mengundang para konferensi kasus dan mengundang
para orang tua siswa yang memiliki pengaruh kuat atas permasalahan yang dihadapi
siswa.
A. Simpulan
Setelah melakukan penelititan terhadap strategi bimbingan dan pembinaan
siswa dalam mengatasi pelanggaran tata tertib sekolah di SMA Negeri 24 Bone
yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis dapat memberikan simpulan
sebagai berikut:
1. Strategi layanan bimbingan di SMA Negeri 24 Bone dengan menjelaskan
tentang tata tertib dan larangan peraturan disekolah serta sanksi-sanksi yang
dikenakan, memberikan keterampilan pemecahan masalah. Kemudian dalam
memberikan layanan perencanaan individual sebagai layanan bantuan kepada
individu agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa
depannya dengan memberikan motivasi atau dorongan, melakukan
wawancara interpersonal antara guru dengan siswa yang akan dibantu
memecahkan masalahnya dan memberikan pendidikan yang berkarakter,
mengembangkan segenap potensi siswa secara optimal, serta menanamkan
sikap percaya diri.
2. Bahwa dalam strategi layanan konseling di SMA Negeri 24 Bone dalam
mengatasi pelanggaran tata tertib sekolah dengan menerapkan dan
mengimplementasikan semua layanan konseling yaitu,kKonseling individual
dan kelompok, roferal (Rujukan atau Alih Tangan), kolaborasi dengan guru
mata pelajaran wali kelas, kolaborasi dengan orang tua, kolaborasi dengan
pihak-phak yang terkait diluar sekolah, Konsultasi dan konferensi kasus.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini
dikemukakan implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran
penulis dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Guru BK harus mampu menerapkan merencanakan strateginya atau
melaksanakan tugasnya di sekolah agar dapat meberikan bimbingan dan
bantuan memecahkan masalah siswa dan mengembangkan keterampilan yang
dimiliki dan segenap potensi siswa secara optimal, serta menanamkan sikap
percaya diri.
2. Bahwa pelanggaran tata tertib di SMA Negeri 24 Bone dapat teratasi apabila
Guru BK dapat mengimplementasikan dan dapat melaksanakan semua
layanan konseling seperti, konseling individual dan kelompok, roferal
(Rujukan atau Alih Tangan), kolaborasi dengan guru mata pelajaran wali
kelas, kolaborasi dengan orang tua, kolaborasi dengan pihak-phak yang
terkait diluar sekolah, Konsultasi dan konferensi kasus.
Ketersediaan
| ST20180168 | 168/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
168/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
