Penelitian ini membahas tentang thaharah dan kesehatan jasmani (kajian mandi
wajib) dalam pembelajaran fikih pada kelas VII MTs Cina kab.Bone. Tujuan pokok
penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan thaharan dan kesehatan jasmani
(mandi wajib) dalam pembelajaran fikih pada MTs cina Kab.Bone, Hubungan
thaharah dan kesehatan dalam pembelajaran fikih, hambatan dan tantangan guru pada
proses pembelajaran fikih dalam kaitan thaharah mandi wajib dan kesehatan jasmani.
Penulis melakukan pendekatan paedagogis, pendekatan psikologis, pendekatan
sosiologis, pendekatan teologis normatif dan melakukan penelitian lapangan (field
research) dengan menggunakan teknik wawancara, dokumentasi, dan observasi. Data
yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan
tiga tahap yaitu tahap reduksi, penyajian data (display data) dan tahap kesimpulan atau
verifikasi.
Hasil penelitian dari peneliti terkait penerapan thaharah dan kesehatan jasmani
(kajian mandi wajib) dalam pembelajaran fikih yakni: Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 1) Strategi guru fikih dalam menerapkan mandi wajib pada siswa kelas VII di
MTs Cina yaitu menyampaikan materi secara lisan, memberikan motivasi untuk
semangat belajar. 2) Hubungan Thaharah dan kesehatan jasmani yaitu berwudhu
sangat berpengaruh terhadap kesehatan. 3) Hambatan guru yaitu keterbatasan sarana
dan prasarana, kepribadian siswa, fasilitas internet yang kurang mendukung. Dan
adapun tantangan guru yaitu Salah satu tantangan kurangnya diperkaya dengan
metode dan pendekatan baru serta kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Thaharah dan kesehatan jasmani (kajian mandi wajib) dalam pembelajaran fikih pada
kelas VII MTs Cina kab. Bone sudah berjalan dengan baik. Terbukti dari hasil
pengamatan dan wawancara dengan guru fikih dan beberapa siswa yang menjadi
target penelitian penulis.
A. Simpulan
Setelah diuraikan pada bab-bab sebelumnya tentang Thaharah dan kesehatan
jasmani (kajian mandi wajib) dalam pembelajaran fikih pada MTs Cina. Maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa:
1. Penerapan thaharah dan kesehatan (mandi wajib) dalam pembelajaran
fikih yaitu Strategi, pendekatan, metode, media. Guru fikih dalam
mengajarkan mandi wajib pada siswa yaitu dengan cara menyampaikan
materi secara lisan, memotivasi siswa untuk melakukan kebaikan,
memberikan pemahaman dan pengajaran kepada siswa tentang tata cara
mandi wajib dengan cara menjelaskan pengertian mandi wajib, sebabsebab
mandi, dan tata cara mandi wajib yang benar.
2. Hubungan Thaharah dan kesehatan jasmani dalam pembelajaran fikih
yaitu saling berhubungan karena thaharah itu terbagi 2 yaitu thaharah
lahir dan batin. thaharah sangat berhubungan dengan kesehatan misalnya
berwudhu banyak manfaat untuk kesehatan selain itu berolaharaga.
3. Faktor penghambat yang dialami guru fikih dalam mengajarkan pelajaran
fikih materi thaharah pada siswa antara lain: keterbatasan sarana dan
prasarana, fasilitas internet yang kurang mendukung.
B. Implikasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan setelah memperhatikan hasilnya,
menyarankan kepada guru bahwa:
1. Guru harus lebih dalam lagi menjelaskan kepada siswa tentang thaharah
mandi wajib agar siswa dapat memahami lebih dalam lagi.
2. Hendaknya guru selalu melakukan evaluasi setelah proses pembelajaran
agar bisa diketahui kekurangan dan hambatan yang dialami.
3. Melengkapi fasilitas pembelajaran, terutama pembelajaran pendidikan
agama islam sebagai salah satu upaya peningkatan mutu dan kualitas
pembelajaran.

ST20180167

167/2018

Perpustakaan Pusat

Tersedia