Peran Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kedisiplinan Mengajar Guru Di SMAN 26 Bone
Susisanti/02.14.3048 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai “Peran Kepemimpinan Demokratis Kepala
Sekolah dalam Meningkatkan Kedisiplinan Mengajar Guru Di SMAN 26 BONE”.
Hal penting yang dikaji dalam skripsi ini yakni bagaimana peran kepemimpinan
demokratis kepala sekolah dan bagaimana kontribusi kepemimpinan demokratis
kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan mengajar guru di SMAN 26 Bone,
Kec. Cenrana, Kab. Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif (qualitative research). Data dikumpulkan
melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan metode
reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi, selanjutnya
dianalisis dengan menggunakan data deduktif yaitu mengambil beberapa fakta yang
bersifat umum yang selanjutnya dianalisis untuk diterapkan ke hal yang bersifat
khusus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, Peran kepemimpinan
demokratis kepala sekolah di SMAN 26 Bone telah terlaksana dengan baik, dapat
dilihat dari konsultasi yang senantiasa dilaksanakan dalam penyelesaian berbagai
masalah di sekolah, pengambilan keputusan secara bersama-sama, serta adanya
pendelegasian wewenang dari kepala sekolah kepada guru dalam penyelesaian tugas
masing-masing. Kedua, Kontribusi kepemimpinan demokratis dalam meningkatkan
kedisiplinan mengajar guru yaitu, guru senantiasa patuh terhadap aturan sekolah,
jujur, terjalin hubungan sosial antara kepala sekolah dan guru, tingkat kedisiplinannya
meningkat, fokus dalam pemberian materi, menyesuaikan situasi dan kondisi, ikut
pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kemampuan guru, guru mampu mengatasi
masalah di kelas, mengukur tingkat keberhasilan siswa serta pemberian remedi
kepadasiswa yang mengulang. Dengan kepemimpinan yang demokratis, maka semua
stakeholder akan bekerjasama untuk mencapai visi, misi dan tujuan sekolah.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Peran kepemimpinan demokratis kepala sekolah di SMAN 26 Bone telah
terlaksana dengan baik, dapat dilihat dari konsultasi yang senantiasa
dilaksanakan dalam penyelesaian berbagai masalah di sekolah, pengambilan
keputusan secara bersama-sama, serta adanya pendelegasian wewenang dari
kepala sekolah kepada guru dalam penyelesaian tugas masing-masing.
2. Kontribusi kepemimpinan demokratis dalam meningkatkan kedisiplinan
mengajar guru yaitu, guru senantiasa patuh terhadap aturan sekolah, jujur,
terjalin hubungan sosial antara kepala sekolah dan guru, tingkat
kedisiplinannya meningkat, fokus dalam pemberian materi, menyesuaikan
situasi dan kondisi, ikut pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
guru, guru mampu mengatasi masalah di kelas, mengukur tingkat keberhasilan
siswa serta pemberian remedi kepada siswa yang mengulang. Dengan
kepemimpinan yang demokratis, maka semua stakeholder akan bekerjasama
untuk mencapai visi, misi dan tujuan sekolah.
B. Implikasi
Setelah mengadakan penelitian tentang peran kepemimpinan demokratis
dalam meningkatkan kedisiplinan mengajar guru, maka saran yang akan peneliti
sampaikan, yaitu sebagai berikut:
1. Hendaknya kepala sekolah senantiasa bermusyawarah dalam berbagai kegiatan
di sekolah, agar semua stakeholder yang ada di sekolah akan bekerjasama
dalam pencapaian tujuan yang telah direncanakan.
2. Hendaknya guru senantiasa disiplin dalam berbagai hal, karena guru adalah
seorang pedoman bagi siswa, sehingga jika guru disiplin maka siswa juga akan
disiplin, begitupun sebaliknya.
Sekolah dalam Meningkatkan Kedisiplinan Mengajar Guru Di SMAN 26 BONE”.
Hal penting yang dikaji dalam skripsi ini yakni bagaimana peran kepemimpinan
demokratis kepala sekolah dan bagaimana kontribusi kepemimpinan demokratis
kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan mengajar guru di SMAN 26 Bone,
Kec. Cenrana, Kab. Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif (qualitative research). Data dikumpulkan
melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan metode
reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi, selanjutnya
dianalisis dengan menggunakan data deduktif yaitu mengambil beberapa fakta yang
bersifat umum yang selanjutnya dianalisis untuk diterapkan ke hal yang bersifat
khusus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, Peran kepemimpinan
demokratis kepala sekolah di SMAN 26 Bone telah terlaksana dengan baik, dapat
dilihat dari konsultasi yang senantiasa dilaksanakan dalam penyelesaian berbagai
masalah di sekolah, pengambilan keputusan secara bersama-sama, serta adanya
pendelegasian wewenang dari kepala sekolah kepada guru dalam penyelesaian tugas
masing-masing. Kedua, Kontribusi kepemimpinan demokratis dalam meningkatkan
kedisiplinan mengajar guru yaitu, guru senantiasa patuh terhadap aturan sekolah,
jujur, terjalin hubungan sosial antara kepala sekolah dan guru, tingkat kedisiplinannya
meningkat, fokus dalam pemberian materi, menyesuaikan situasi dan kondisi, ikut
pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kemampuan guru, guru mampu mengatasi
masalah di kelas, mengukur tingkat keberhasilan siswa serta pemberian remedi
kepadasiswa yang mengulang. Dengan kepemimpinan yang demokratis, maka semua
stakeholder akan bekerjasama untuk mencapai visi, misi dan tujuan sekolah.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Peran kepemimpinan demokratis kepala sekolah di SMAN 26 Bone telah
terlaksana dengan baik, dapat dilihat dari konsultasi yang senantiasa
dilaksanakan dalam penyelesaian berbagai masalah di sekolah, pengambilan
keputusan secara bersama-sama, serta adanya pendelegasian wewenang dari
kepala sekolah kepada guru dalam penyelesaian tugas masing-masing.
2. Kontribusi kepemimpinan demokratis dalam meningkatkan kedisiplinan
mengajar guru yaitu, guru senantiasa patuh terhadap aturan sekolah, jujur,
terjalin hubungan sosial antara kepala sekolah dan guru, tingkat
kedisiplinannya meningkat, fokus dalam pemberian materi, menyesuaikan
situasi dan kondisi, ikut pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
guru, guru mampu mengatasi masalah di kelas, mengukur tingkat keberhasilan
siswa serta pemberian remedi kepada siswa yang mengulang. Dengan
kepemimpinan yang demokratis, maka semua stakeholder akan bekerjasama
untuk mencapai visi, misi dan tujuan sekolah.
B. Implikasi
Setelah mengadakan penelitian tentang peran kepemimpinan demokratis
dalam meningkatkan kedisiplinan mengajar guru, maka saran yang akan peneliti
sampaikan, yaitu sebagai berikut:
1. Hendaknya kepala sekolah senantiasa bermusyawarah dalam berbagai kegiatan
di sekolah, agar semua stakeholder yang ada di sekolah akan bekerjasama
dalam pencapaian tujuan yang telah direncanakan.
2. Hendaknya guru senantiasa disiplin dalam berbagai hal, karena guru adalah
seorang pedoman bagi siswa, sehingga jika guru disiplin maka siswa juga akan
disiplin, begitupun sebaliknya.
Ketersediaan
| ST20180159 | 159/2018. | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
159/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
