Studi Kritis Terhadap Pemikiran M. Natsir Tentang Politik Dakwah

No image available for this title
Skripsi ini merupakan pembahasan studi kritis terhadap pemikiran M. Natsir
tentang politik dakwah. Hal ini penting untuk dikaji dalam skripsi ini yakni untuk
mengetahui bagaimana pemikiran, keunggulan dan kedaifan terhadap politik M.
Natsir. Untuk memudahkan masalah tersebut diatas, digunakan metode penelitian
Library Research (kepustakaan), yaitu metode yang digunakan dengan jalan
menelaah beberapa literature yang berkaitan untuk dijadikan konsep atau teori dalam
pembahasan ini dan dilakukan dengan dua cara, yaitu: kutipan langsung dan kutipan
tidak langsung. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa pemikiran M.Natsir
adalah agama dakwah, Islam tidak memusuhi, tidak menindas unsur-unsur fitrah.
Islam mengakui adanya hak dan wujud jasa, nafsu, akal, dan rasa, dengan fungsinya
masing-masing. Islam memanggil panca idra, mengungga akal dan kalbu,
menyambung jangkauan untuk hal-hal yang tidak tercapai oleh mereka sendiri,
sehingga manusia tidak lagi meraba kesana-sini dan terus salah meraba mencari
tuhannya, adapun keunggulan dan kedhoifan pemikiran M.Natsir yaitu kenegaraan
Natsir, tampak bahwa pemikirannya dengan ciri khas regualitasnya akan tetapi tidak
kalah dengan kaum pemikiran intelektual sekular. Hal ini karena Natsir melakukan
dialog edukatif yang intensif tentang agama dan ia juga belajar disekolah-sekolah
yang didirikan belanda yang tentunya syarat dengan gagasan modern tentang negara
seperti demokrasi, nasionalisme, dan republik. Hubungan Islam dan negara dalam
pandangan Natsir adalah hubungan yang integral dan simbiotik, tidak ada dikotomik
yang bermuara pada sekuralisasi. Baginya agama islam adalah agama universal yang
menata seluruh mekanisme kehidupan, termasuk masalah negara. Implikasi
pemikiran Natsir yang memiliki kecendrungan politik identik dan kritis terhadap roda
pemerintahan yang kurang mengindahakan demokrasi, adalah tersingkirnya ia dari
pentas politik, karir politiknya berakhir dipenjara sebagai tahanan politik.
A. Simpulan
1. Islam adalah agama dakwah, islam tidak memusuhi, tidak menindas unsurunsur
fitrah. Islam mengakui adanya hak dan wujud jasa, nafsu, akal, dan rasa,
dengan fungsinya masing-masing. Islam memanggil panca idra, mengungga
akal dan kalbu, menyambung jangkauan untuk hal-hal yang tidak tercapai oleh
mereka sendiri, sehingga manusia tidak lagi meraba kesana-sini dan terus salah
meraba mencari tuhannya, seperti yang tersebut dalam cerita lelucon sedih
(tragedy comic) tentang nasib lima orang buta yang meraba-raba dengan tangan
untuk mengetahui bagaimana gerangan bentuk gajah. Dakwah dalam arti amar
ma’ruf nahi mungkar adalah syarat mutlak bagi kesempurnaan dan keselamatan
hidup masyarakat. Ini merupakan kewajiban fitrah manusia sebagai mahluk
sosial (makhuq istima’i) dan kewajiban yang ditgaskan oleh risalah kitabullah
dan sunnah rasul.
2. Pengertian dakwah seperti ini mempunyai pemahaman yang mendalam, yaitu
bahwa memyampaikan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar itu tidak sekedar
asal menyampaikan saja, melainkan memerlukan beberapah syarat, yaitu
mencari materi yang cocok, mengetahui keadaan subjek dakwah secara tepat,
memilih metode representatif, mengunakan bahasa yang bijaksana. Tidak kalah
penting dari semuannya itu adalah bagaimana memupuk atau menyambung
silaturahmi untuk menyebarluaskan dakwah tersebut agar dapat menjangkau
dan berdaya guna bagi masyarakat serta mendapat hasil sebagaimana yang
diharapakan. Agama, menurut menurut Natsir harus dijadikan pondasi dalam
mendirikan suatu negara. Agama, bukanlah semata-mata suatu sistem
peribadatan antara makhluk dengan Tuhan Yang Maha Esa. Islam itu adalah
lebih dari sebuah sistem peribadatan. Ia adalah satu kebudayaan/peradaban
yang lengkap dan sempurna. Yang dituju oleh Islam ialah agar agama hidup
dalam kehidupan tiap-tiap orang, hingga meresap dalam kehidupan masyarakat,
ketatanegaraan, pemerintah dan perundang-undangan. Tapi adalah ajaran Islam
juga, bahwa dalam soal-soal keduniawian, orang diberi kemerdekaan
mengemukakan pendirian dan suaranya dalam musyawarah bersama, seperti
dalam firman Allah SWT.: “Dan hendaklah urusan mereka diputuslan dengan
musyawarah!”. M. Natsir menggunakan istilah modernisasi politik islam yang
mengandung arti sebagai sikap dan pandangan yang berusaha untuk
menerapkan ajaran dan nilai-nilai kerohanian, sosial, dan politik Islam yang
tekandung di dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi dan menyesuaikannya dengan
perkembangan
3. Dari uraian tentang pemikiran kenegaraan Natsir, tampak bahwa pemikirannya
dengan ciri khas regualitasnya akan tetapi tidak kalah dengan kaum pemikiran
intelektual sekular. Hal ini karena natsir melakukan dialog edukatif yang
intensif tentang agama dan ia juga belajar disekolah-sekolah yang didirikan
belanda yang tentunya syarat dengan gagasan modern tentang negara seperti
demokrasi, nasionalisme, dan republik. Hubungan islam dan negara dalam
pandangan natsir adalah hubungan yang integral dan simbiotik, tidak ada
dikotomik yang bermuara pada sekuralisasi. Baginya agama islam adalah
agama universal yang menata seluruh mekanisme kehidupan, termasuk masalah
negara. Implikasi pemikiran natsir yang memiliki kecendrungan politik identik
dan kritis terhadap roda pemerintahan yang kurang mengindahakan demokrasi,
adalah tersingkirnya ia dari pentas politik, karir politiknya berakhir dipenjara
sebagai tahanan politik.
B. Implikasi
Saran saya mengenai pemikiran M. Natsir memang bagus dan sangat
terbuka untuk khalayak bukan hanya itu pemikiran Muh. Natsir juga tidak
bersifat otoriter. Akan tetapi dengan kondisi umat sekarang yang hidup di Era
globalisasi tidak sedikit umat muslim tidak bias menerima dengan begituu
saja, apalagi sudah banyak aliran yang bermunculan dengan demikian itu
menjadi taantangan untuk kita sebagai ummat muslim di Indonesia untukk
mengaambil pelajaran yang baik menurut Al-Qur’an dan AS-Sunnah.
Ketersediaan
SD2018001010/2018Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

10/2018

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi DKU

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top