Penerapan Tipe Kepemimpinan Demokratis dalam Proses Pengambilan Keputusan di SMP Negeri 4 Barebbo Kab. Bone
Muhammad Nasrun/02.14.3036 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai“Penerapan Tipe Kepemimpinan Demokratis
dalam Proses Pengambilan Keputusan di SMP Negeri 4 Barebbo”. Hal yang penting
dikaji dalam skripsi ini yakni untuk mengetahui penerapan tipe kepemimpinan
demokratis dalam proses pengambilan keputusan di SMP Negeri 4 Barebbo.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, penulis menggunakan
metode penelitian deskriptif kualitatif (qualitatif Research) dengan menggunakan
teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang
diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif
kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pertama “Penerapan tipe
kepemimpinan demokratis di SMP Negeri 4 Barebbo sudah berjalan dengan baik. Hal
ini dapat dibuktikan dengan Keputusan yang diambil merupakan hasil keputusan
bersama antara seluruh komponen sekolah. Penentuan langkah-langkah aktivitas atau
kegiatan sekolah, anggota diberikan kesempatan berpartisipasi didalamnya.
Kemudian seorang pemimpin tentunya harus bersifat objektif, baik dalam hal
perlakuan kepada bawahannya, pembagian tugas dan tanggungjawab maupun hal
lainnya”. Kedua, “Proses pengambilan keputusan di SMP Negeri 4 Barebbo sudah
berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat investigasi situasi kepala sekolah
melakukan rapat evaluasi setiap bulan dan memberi kesempatan kepada guru untuk
mengungkapkan masalah yang dihadapi, lalu analisi masalah, analisis kebutuhan,
kemudian menyepakati solusi dan membuat rencana tindak lanjut. Kemudian, dari
hasil keputusan yang dipilih perlu dilakukan pengawasan, karena dalam proses
pelaksanaan keputusan yang diambil, tentunya ada beberapa hal yang perlu
diperbaiki, oleh karena itu, kepala sekolah perlu melakukan pengawasan”. Ketiga
“Kontribusi penerapan tipe kepemimpinan demokratis dalam proses pengambilan
keputusan di SMP Negeri 4 Barebbo dapat dikatakan baik. Hal ini dapat kita lihat
pada ketelibatan seluruh komponen sekolah, baik dari kepala sekolah, guru, komite
sekolah, masyarakat, pemerintah, dan peserta didik dalam hal pengambilan
keputusan, tergantung dari aspek kepentingannya. Seluruh komponen sekolah
memiliki kesempatan untuk memberikan masukan, kritikan dan saran kepada kepala
sekolah. Hal ini juga memberikan dampak positif kepada guru, karena keputusan
yang diambil bukan semata-mata dari kepala sekolah saja, namun keputusan itu atas
hasil musyawarah dengan seluruh komponen sekolah.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka penulis dalam
menyimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan tipe kepemimpinan demokratis di SMP Negeri 4 Barebbo sudah
berjalan dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan Keputusan yang
diambil merupakan hasil keputusan bersama antara seluruh komponen
sekolah. Penentuan langkah-langkah aktivitas atau kegiatan sekolah, anggota
diberikan kesempatan berpartisipasi didalamnya. Kemudian seorang
pemimpin tentunya harus bersifat objektif, baik dalam hal perlakuan kepada
bawahannya, pembagian tugas dan tanggungjawab, maupun hal lainnya.
2. Proses pengambilan keputusan di SMP Negeri 4 Barebbo sudah berjalan
dengan baik. Hal ini dapat dilihat investigasi situasi kepala sekolah melakukan
rapat evaluasi setiap bulan dan memberi kesempatan kepada guru untuk
mengungkapkan masalah yang dihadapi, lalu analisi masalah, analisis
kebutuhan, kemudian menyepakati solusi dan membuat rencana tindak lanjut.
Kemudian, dari hasil keputusan yang dipilih perlu dilakukan pengawasan,
karena dalam proses pelaksanaan keputusan yang diambil, tentunya ada
beberapa hal yang perlu diperbaiki, oleh karena itu, kepala sekolah perlu
melakukan pengawasan.
3. Kontribusi penerapan tipe kepemimpinan demokratis dalam proses
pengambilan keputusan di SMP Negeri 4 Barebbo dapat dikatakan baik. Hal
ini dapat kita lihat pada ketelibatan seluruh komponen sekolah, baik dari
kepala sekolah, guru, komite sekolah, masyarakat, pemerintah, dan peserta
didik dalam hal pengambilan keputusan, tergantung dari aspek
kepentingannya. Seluruh komponen sekolah memiliki kesempatan untuk
memberikan masukan, kritikan dan saran kepada sekolah. Hal ini juga
memberikan dampak positif kepada guru, karena keputusan yang diambil
bukan semata-mata dari kepala sekolah saja, namun keputusan itu atas hasil
musyawarah dengan seluruh komponen sekolah.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka Adapun
implikasinya sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada kepala sekolah agar selalu melibatkan seluruh komponen
sekolah dalam memberikan kritikan, masukan dan saran dalam setiap
pengambilan keputusan di sekolah dan menganggap bahwa bawahannya
sebagai teman kerja, sehingga pencapaian tujuan pendidikan sekolah dapat
tercapai dengan baik.
2. Diharapkan kepala sekolah untuk tetap menjaga hubungan yang baik dengan
seluruh personil sekolah, selalu bersikap ramah tamah dan bijaksana dalam
pengambilan keputusan. Seorang kepala sekolah harus mampu menyeleksi
beberapa alternatif pendapat untuk dijadikan keputusan. Sehingga mampu
menjadi contoh tauladan yang baik bagi bawahannya.
3. Diharapkan kepada guru dan tenaga kependidikan agar dapat berpartispasi
secara aktif dalam setiap kegiatan sekolah dan menjalan tugas dan
tanggungjawabnya sesuai dengan tupoksi yang diberikan.
dalam Proses Pengambilan Keputusan di SMP Negeri 4 Barebbo”. Hal yang penting
dikaji dalam skripsi ini yakni untuk mengetahui penerapan tipe kepemimpinan
demokratis dalam proses pengambilan keputusan di SMP Negeri 4 Barebbo.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, penulis menggunakan
metode penelitian deskriptif kualitatif (qualitatif Research) dengan menggunakan
teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang
diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif
kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pertama “Penerapan tipe
kepemimpinan demokratis di SMP Negeri 4 Barebbo sudah berjalan dengan baik. Hal
ini dapat dibuktikan dengan Keputusan yang diambil merupakan hasil keputusan
bersama antara seluruh komponen sekolah. Penentuan langkah-langkah aktivitas atau
kegiatan sekolah, anggota diberikan kesempatan berpartisipasi didalamnya.
Kemudian seorang pemimpin tentunya harus bersifat objektif, baik dalam hal
perlakuan kepada bawahannya, pembagian tugas dan tanggungjawab maupun hal
lainnya”. Kedua, “Proses pengambilan keputusan di SMP Negeri 4 Barebbo sudah
berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat investigasi situasi kepala sekolah
melakukan rapat evaluasi setiap bulan dan memberi kesempatan kepada guru untuk
mengungkapkan masalah yang dihadapi, lalu analisi masalah, analisis kebutuhan,
kemudian menyepakati solusi dan membuat rencana tindak lanjut. Kemudian, dari
hasil keputusan yang dipilih perlu dilakukan pengawasan, karena dalam proses
pelaksanaan keputusan yang diambil, tentunya ada beberapa hal yang perlu
diperbaiki, oleh karena itu, kepala sekolah perlu melakukan pengawasan”. Ketiga
“Kontribusi penerapan tipe kepemimpinan demokratis dalam proses pengambilan
keputusan di SMP Negeri 4 Barebbo dapat dikatakan baik. Hal ini dapat kita lihat
pada ketelibatan seluruh komponen sekolah, baik dari kepala sekolah, guru, komite
sekolah, masyarakat, pemerintah, dan peserta didik dalam hal pengambilan
keputusan, tergantung dari aspek kepentingannya. Seluruh komponen sekolah
memiliki kesempatan untuk memberikan masukan, kritikan dan saran kepada kepala
sekolah. Hal ini juga memberikan dampak positif kepada guru, karena keputusan
yang diambil bukan semata-mata dari kepala sekolah saja, namun keputusan itu atas
hasil musyawarah dengan seluruh komponen sekolah.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka penulis dalam
menyimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan tipe kepemimpinan demokratis di SMP Negeri 4 Barebbo sudah
berjalan dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan Keputusan yang
diambil merupakan hasil keputusan bersama antara seluruh komponen
sekolah. Penentuan langkah-langkah aktivitas atau kegiatan sekolah, anggota
diberikan kesempatan berpartisipasi didalamnya. Kemudian seorang
pemimpin tentunya harus bersifat objektif, baik dalam hal perlakuan kepada
bawahannya, pembagian tugas dan tanggungjawab, maupun hal lainnya.
2. Proses pengambilan keputusan di SMP Negeri 4 Barebbo sudah berjalan
dengan baik. Hal ini dapat dilihat investigasi situasi kepala sekolah melakukan
rapat evaluasi setiap bulan dan memberi kesempatan kepada guru untuk
mengungkapkan masalah yang dihadapi, lalu analisi masalah, analisis
kebutuhan, kemudian menyepakati solusi dan membuat rencana tindak lanjut.
Kemudian, dari hasil keputusan yang dipilih perlu dilakukan pengawasan,
karena dalam proses pelaksanaan keputusan yang diambil, tentunya ada
beberapa hal yang perlu diperbaiki, oleh karena itu, kepala sekolah perlu
melakukan pengawasan.
3. Kontribusi penerapan tipe kepemimpinan demokratis dalam proses
pengambilan keputusan di SMP Negeri 4 Barebbo dapat dikatakan baik. Hal
ini dapat kita lihat pada ketelibatan seluruh komponen sekolah, baik dari
kepala sekolah, guru, komite sekolah, masyarakat, pemerintah, dan peserta
didik dalam hal pengambilan keputusan, tergantung dari aspek
kepentingannya. Seluruh komponen sekolah memiliki kesempatan untuk
memberikan masukan, kritikan dan saran kepada sekolah. Hal ini juga
memberikan dampak positif kepada guru, karena keputusan yang diambil
bukan semata-mata dari kepala sekolah saja, namun keputusan itu atas hasil
musyawarah dengan seluruh komponen sekolah.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka Adapun
implikasinya sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada kepala sekolah agar selalu melibatkan seluruh komponen
sekolah dalam memberikan kritikan, masukan dan saran dalam setiap
pengambilan keputusan di sekolah dan menganggap bahwa bawahannya
sebagai teman kerja, sehingga pencapaian tujuan pendidikan sekolah dapat
tercapai dengan baik.
2. Diharapkan kepala sekolah untuk tetap menjaga hubungan yang baik dengan
seluruh personil sekolah, selalu bersikap ramah tamah dan bijaksana dalam
pengambilan keputusan. Seorang kepala sekolah harus mampu menyeleksi
beberapa alternatif pendapat untuk dijadikan keputusan. Sehingga mampu
menjadi contoh tauladan yang baik bagi bawahannya.
3. Diharapkan kepada guru dan tenaga kependidikan agar dapat berpartispasi
secara aktif dalam setiap kegiatan sekolah dan menjalan tugas dan
tanggungjawabnya sesuai dengan tupoksi yang diberikan.
Ketersediaan
| ST20180154 | 154/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
154/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
