Urgensi Pendidikan Formal dalam Pembinaan Akhlak Siswa Studi di MTs Miftahul Khaer Mare
Misdarliana/02.14.1129 - Personal Name
Pembinaan akhlak merupakan suatu usaha, tindakan dan kegiatan yang
dilakukan melalui usaha sadar sendiri dalam rangka mengembangkan ahklak para
anak didik agar mereka memiliki akhlak yang mulia, dan memiliki kebiasaan yang
terpuji dengan kata lain anak didik diharapkan bisa menjadi pribadi yang berakhlaktul
karimah. Akhlak merupakan pondasi yang utama dalam pembentukan pribadi
manusia yang seutuhnya. Pendidikan yang mengarah pada terbentuknya pribadi yang
berakhlak, merupakan hal pertama yang harus dilakukan.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative
research). Pendekatan yang digunakan yairu Pendekatan Teologi-Normatif,
Pendekatan psikologis dan Pendekatan Paedagogis
Hasil penelitian menegaskan bahwa Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru
dalam membina akhlak mulia peserta didik adalah : kegiatan pembiasaan, kegiatan
memberi keteladanan, memotivasi dan memberi nasehat dan motivasi kepada peserta
didik untuk membekali diri menghadapi masa depan dengan akhlak mulia Faktor
Pendukung dalam proses pembinaan akhlak mulia peserta didik adalah adanya tekad
dan semangat guru dalam melakukan pembinaan, adanya sinergi dan kesamaan
pandangan antara madrasah dengan yayasan penyelenggara pendidikan yang
melahirkan rumusan bersama dalam pembinaan akhlak mulia Sementara itu, faktor
penghambat pembinaan akhlak mulia peserta didik adalah lingkungan yang tidak
kondusif (keluarga, pengaruh media massa atau informasi dan teknologi, dan
lingkungan pergaulan), dan sarana dan prasarana yang kurang memadai.
A. Kesimpulan
Setelah menyajikan uraian-uraian tentang pelaksanaan peran guru
dalam membina akhlak mulis peserta didik di MTs Miftahul Khaer Kec. Mare,
maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dalam membina akhlak mulia
peserta didik adalah : kegiatan pembiasaan, kegiatan memberi keteladanan,
memotivasi dan memberi nasehat dan motivasi kepada peserta didik untuk
membekali diri menghadapi masa depan dengan akhlak mulia, pemberian
sanksi atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan sebagai bentuk
kontrol perilaku dan sikap peserta didik serta pemberian penghargaan bagi
mereka yang menunjukkan kemajuan dalam hal kebijakan. Kerja sama
antara orang tua, sekolah, dan masyarakat.
2. Faktor Pendukung dalam proses pembinaan akhlak mulia peserta didik
adalah adanya tekad dan semangat guru dalam melakukan pembinaan,
adanya sinergi dan kesamaan pandangan antara madrasah dengan yayasan
penyelenggara pendidikan yang melahirkan rumusan bersama dalam
pembinaan akhlak mulia. Sementara itu, faktor penghambat pembinaan
akhlak mulia peserta didik adalah lingkungan yang tidak kondusif
(keluarga, pengaruh media massa atau informasi dan teknologi, dan
lingkungan pergaulan), dan sarana dan prasarana yang kurang memadai.
Solusi yang diambil untuk mengantisipasi hambatan-hambatan yang ada
adalah: melaksanakan pertemuan rutin antara orang tua dan sekolah
,memberi informasi tentang perkembangan perkembangan peserta kepada
orang tua. Mengadakan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengisi waktu
senggang peserta didik, menginstruksikan untuk tidak membawa alat
komunikasi ke sekolah. Melakukan pembimbingan dan penyuluhan
tentang pergaulan yang sehat dan Islami, mengisi waktu peserta didik
dengan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan menyenangkan agar waktu
yang ada dimanfaatkan sebaik-baiknya. Untuk mengantisipasi hambatan
dari sisi sarana dan prasarana dilakukan koordinasi dengan pengurus
masjid terdekat untuk kegiataan pengamalan ibadah, kemudia mendesain
ruangan untuk dipakai sebagai tempat kegiatan, serta mengajukan
permohonan bantuan pengadaan sarana dan prasarana ke instansiterkait.
B. Implikasi
1. Akhlak merupakan aspek yang sangat penting untuk ditumbuhkan dan
dibina sebab akhlak adalah modal utama yang besar pengaruhnya bagi
generasi- generasi mendatang, akhlak mulia yang telah melekat kuat dalam
jiwa generasi muda akan jadi pengendali dirinya dalam melakukan hal-hal
buruk. Oleh karena itu penting untuk mengetahui dan memahai langkahlangkah
dalam melakukan pembinaan secara efektif danefesien.
2. Guru juga adalah subjek penting yang mesti diberdayakan dengan
pengayaan-pengayaan metode dalam melakukan pembinaan sebab
pengetahuan dan pemahaman tentang pembinaan yang efektif akan
membantunya memperlancar dan menyukseskan tujuan yang akan
dicapainya.
dilakukan melalui usaha sadar sendiri dalam rangka mengembangkan ahklak para
anak didik agar mereka memiliki akhlak yang mulia, dan memiliki kebiasaan yang
terpuji dengan kata lain anak didik diharapkan bisa menjadi pribadi yang berakhlaktul
karimah. Akhlak merupakan pondasi yang utama dalam pembentukan pribadi
manusia yang seutuhnya. Pendidikan yang mengarah pada terbentuknya pribadi yang
berakhlak, merupakan hal pertama yang harus dilakukan.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative
research). Pendekatan yang digunakan yairu Pendekatan Teologi-Normatif,
Pendekatan psikologis dan Pendekatan Paedagogis
Hasil penelitian menegaskan bahwa Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru
dalam membina akhlak mulia peserta didik adalah : kegiatan pembiasaan, kegiatan
memberi keteladanan, memotivasi dan memberi nasehat dan motivasi kepada peserta
didik untuk membekali diri menghadapi masa depan dengan akhlak mulia Faktor
Pendukung dalam proses pembinaan akhlak mulia peserta didik adalah adanya tekad
dan semangat guru dalam melakukan pembinaan, adanya sinergi dan kesamaan
pandangan antara madrasah dengan yayasan penyelenggara pendidikan yang
melahirkan rumusan bersama dalam pembinaan akhlak mulia Sementara itu, faktor
penghambat pembinaan akhlak mulia peserta didik adalah lingkungan yang tidak
kondusif (keluarga, pengaruh media massa atau informasi dan teknologi, dan
lingkungan pergaulan), dan sarana dan prasarana yang kurang memadai.
A. Kesimpulan
Setelah menyajikan uraian-uraian tentang pelaksanaan peran guru
dalam membina akhlak mulis peserta didik di MTs Miftahul Khaer Kec. Mare,
maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dalam membina akhlak mulia
peserta didik adalah : kegiatan pembiasaan, kegiatan memberi keteladanan,
memotivasi dan memberi nasehat dan motivasi kepada peserta didik untuk
membekali diri menghadapi masa depan dengan akhlak mulia, pemberian
sanksi atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan sebagai bentuk
kontrol perilaku dan sikap peserta didik serta pemberian penghargaan bagi
mereka yang menunjukkan kemajuan dalam hal kebijakan. Kerja sama
antara orang tua, sekolah, dan masyarakat.
2. Faktor Pendukung dalam proses pembinaan akhlak mulia peserta didik
adalah adanya tekad dan semangat guru dalam melakukan pembinaan,
adanya sinergi dan kesamaan pandangan antara madrasah dengan yayasan
penyelenggara pendidikan yang melahirkan rumusan bersama dalam
pembinaan akhlak mulia. Sementara itu, faktor penghambat pembinaan
akhlak mulia peserta didik adalah lingkungan yang tidak kondusif
(keluarga, pengaruh media massa atau informasi dan teknologi, dan
lingkungan pergaulan), dan sarana dan prasarana yang kurang memadai.
Solusi yang diambil untuk mengantisipasi hambatan-hambatan yang ada
adalah: melaksanakan pertemuan rutin antara orang tua dan sekolah
,memberi informasi tentang perkembangan perkembangan peserta kepada
orang tua. Mengadakan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengisi waktu
senggang peserta didik, menginstruksikan untuk tidak membawa alat
komunikasi ke sekolah. Melakukan pembimbingan dan penyuluhan
tentang pergaulan yang sehat dan Islami, mengisi waktu peserta didik
dengan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan menyenangkan agar waktu
yang ada dimanfaatkan sebaik-baiknya. Untuk mengantisipasi hambatan
dari sisi sarana dan prasarana dilakukan koordinasi dengan pengurus
masjid terdekat untuk kegiataan pengamalan ibadah, kemudia mendesain
ruangan untuk dipakai sebagai tempat kegiatan, serta mengajukan
permohonan bantuan pengadaan sarana dan prasarana ke instansiterkait.
B. Implikasi
1. Akhlak merupakan aspek yang sangat penting untuk ditumbuhkan dan
dibina sebab akhlak adalah modal utama yang besar pengaruhnya bagi
generasi- generasi mendatang, akhlak mulia yang telah melekat kuat dalam
jiwa generasi muda akan jadi pengendali dirinya dalam melakukan hal-hal
buruk. Oleh karena itu penting untuk mengetahui dan memahai langkahlangkah
dalam melakukan pembinaan secara efektif danefesien.
2. Guru juga adalah subjek penting yang mesti diberdayakan dengan
pengayaan-pengayaan metode dalam melakukan pembinaan sebab
pengetahuan dan pemahaman tentang pembinaan yang efektif akan
membantunya memperlancar dan menyukseskan tujuan yang akan
dicapainya.
Ketersediaan
| ST20180148 | 148/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
148/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
