Peran Bintara Pembina Desa (Babinsa) dalam pembinaan Kesadaran Bela Negara Terhadap Masyarakat di Desa Ajangpulu Kec. Cina Kab. Bone
Agus Sri Hardianto/01.16.4105 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Peran Bintara Pembina Desa (babinsa) dalam
pembinaan kesadaran bela negara terhadap masyarakat di Desa Ajangpulu Kec. Cina
Kab. Bone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya Babinsa dalam
pembinaan kesadaran bela negara di Desa Ajangpulu Kec. Cina Kab. Bone serta
hambatan-hambatan yang di hadapi Babinsa dalam pembinaan kesadaran bela negara
di Desa Ajangpulu Kec. Cina Kab. Bone. Penelitian ini, dianalisis dengan
pendekatan normatif dan pendekatan empiris serta dibahas dengan metode kualitatif.
Untuk memperoleh data dari masalah tersebut, penulis menggunakan metode
kualitatif dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya dalam
menganalisis data, penulis melalui tiga pengelola data tahap yaitu reduksi data,
penyajian data, dan menarik simpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya Babinsa dalam pembinaan kesadaran bela
negara di Desa Ajangpulu Kec. Cina Kab. Bone yaitu aparat Babinsa telah berupaya
semaksimal mungkin dalam hal melaksanakan tugasnya terkait pembinaan kesadaran
bela negara di Desa Ajangpulu. Adapun upaya-upaya yang dimaksud itu meliputi
melakukan sosialisasi, membuat jaringan informasi ikut serta dalam kegiatan yang
ada dimasyarakat, serta melakukan kegiatan yang bersifat pembinaan kepada
masyarakat dan berbagai kegiatan seperti melakukan kegiatan pembinaan di sekolah
dasar dengan kegiatan PBB (peraturan baris berbaris) dan PPM (peraturan
penghormatan militer), melakukan kegiatan mendampingi Kepala Desa dan
melakukan kegiatan rutin yang bisa menimbulkan kedekatan antara masyarakat
sehingga dalam pelaksanaan pembinaan bisa berjalan dengan baik.
Sedangkan hambatan-hambatan yang di hadapi Babinsa dalam pembinaan kesadaran
bela negara di Desa Ajangpulu Kec. Cina Kab. Bone yaitu pertama, masih rendahnya
tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya kesadaran bela negara sehingga
berdampak pada kurangnya keterlibatan masyarakat dalam partisipasi terhadap
kegiatan bela negara. Kedua, tingginya rasa segan masyarakat terhadap aparat
Babinsa sehingga tercipta kekakuan interaksi dan komunikasi diantara kedua belah
pihak. Dan ketiga, adanya sifat hedonisme masyarakat di desa Ajangpulu sehingga
kegiatan dalam penumbuhan kesadaran bela negara menjadi tidak efektif, dalam
sebuah daerah terkadang ada kesadaran masyarakat yang dimana adanya kesadaran
organik dan mekanik dalam hal ini yang dimaksud kesadaran organik adalah
kesadaran suatu masyarakat yang hanya ingin mengerjakan sesuatu hal ketika ada
keuntungan di dalamnya sedangkan kesadaran mekanik adalah kesadaran yang
muncul dalam masyarakat yang dimana rasa ibah dan ikhlas dalam melakukan
sesuatu hal tanpa mengharapkan sebuah keuntungan.
A. Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka dapat
ditarik sebuah kesimpulan yaitu
1. Upaya Babinsa dalam pembinaan kesadaran bela negara di Desa Ajangpulu
Kec. Cina Kab. Bone yaitu aparat Babinsa telah berupaya semaksimal mungkin
dalam hal melaksanakan tugasnya terkait pembinaan kesadaran bela negara di
Desa Ajangpulu. Adapun upaya-upaya yang dimaksud itu meliputi melakukan
sosialisasi, membuat jaringan informasi ikut serta dalam kegiatan yang ada
dimasyarakat, serta melakukan kegiatan yang bersifat pembinaan kepada
masyarakat dan berbagai kegiatan seperti melakukan kegiatan pembinaan di
sekolah dasar dengan kegiatan PBB (peraturan baris berbaris) dan PPM
(peraturan penghormatan militer), melakukan kegiatan mendampingi Kepala
Desa dan melakukan kegiatan rutin yang bisa menimbulkan kedekatan antara
masyarakat sehingga dalam pelaksanaan pembinaan bisa berjalan dengan baik.
2. Hambatan-hambatan yang di hadapi Babinsa dalam pembinaan kesadaran bela
negara di Desa Ajangpulu Kec. Cina Kab. Bone yaitu pertama, masih
rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya kesadaran bela
negara sehingga berdampak pada kurangnya keterlibatan masyarakat dalam
partisipasi terhadap kegiatan bela negara. Kedua, tingginya rasa segan
masyarakat terhadap aparat Babinsa sehingga tercipta kekakuan interaksi dan
komunikasi diantara kedua belah pihak. Dan ketiga, adanya sifat hedonisme
masyarakat di desa Ajangpulu sehingga kegiatan dalam penumbuhan kesadaran
bela negara menjadi tidak efektif, dalam sebuah daerah terkadang ada
kesadaran masyarakat yang dimana adanya kesadaran organik dan mekanik
dalam hal ini yang dimaksud kesadaran organik adalah kesadaran suatu
masyarakat yang hanya ingin mengerjakan sesuatu hal ketika ada keuntungan
didalamnya sedangkan kesadaran mekanik adalah kesadaran yang muncul
dalam masyarakat yang dimana rasa ibah dan ikhlas dalam melakukan sesuatu
hal tanpa mengharapkan sebuah keuntungan, maka upaya yang harus
dilakaukan selaku pelaku atau pelaksana tugas yang dimana disini adalah
Babinsa harus dapat menimbulkan kesadaran kolektif dalam masyarakat
sehingga dalam kehidupan bermasyarakat dapat menjali sebuah ke efektifan
dalam mencapai sebuah tujuan yaitu kesadaran dalam hal pentingnya tentang
bela negara.
B. Saran
Sebuah kegiatan akan terlaksana dengan baik ketika terjalin sebuah
hubungan yang baik pula, saya selaku peneliti melihat yang ada dilapangan tidak
terjalin sebuah hubungan yang baik, dimana antara Babinsa dan masyarakat
seolah-olah ada skat diantaranya sehingga dalam proses untuk memberikan
kesadaran kepada masyarakat tidak berjalan efektif dan dimana pelaksana atau
aparat yang dimana disini Babinsa juga tidak bisa memahami kondisi yang ada di
masyarakat dan dari hal seperti itulah dapat menghambat sebuah kegiatan atau
proses dalam menumbuhkan sebuah Rasa kesadaran tentang pentingnya bela
negara di Desa Ajangpulu, maka dari itu Babinsa disini dituntut untuk bagaimana
bisa mempelajari tentang hal-hal yang ada di masyarakat seperti melakukan
kegiatan yang melaluli kearifan lokal yang ada di Desa Ajangpulu sehingga
pembelajaran atau pemahaman tentang pentingnya Bela Negara dapat berjalan
dengan baik.
pembinaan kesadaran bela negara terhadap masyarakat di Desa Ajangpulu Kec. Cina
Kab. Bone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya Babinsa dalam
pembinaan kesadaran bela negara di Desa Ajangpulu Kec. Cina Kab. Bone serta
hambatan-hambatan yang di hadapi Babinsa dalam pembinaan kesadaran bela negara
di Desa Ajangpulu Kec. Cina Kab. Bone. Penelitian ini, dianalisis dengan
pendekatan normatif dan pendekatan empiris serta dibahas dengan metode kualitatif.
Untuk memperoleh data dari masalah tersebut, penulis menggunakan metode
kualitatif dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya dalam
menganalisis data, penulis melalui tiga pengelola data tahap yaitu reduksi data,
penyajian data, dan menarik simpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya Babinsa dalam pembinaan kesadaran bela
negara di Desa Ajangpulu Kec. Cina Kab. Bone yaitu aparat Babinsa telah berupaya
semaksimal mungkin dalam hal melaksanakan tugasnya terkait pembinaan kesadaran
bela negara di Desa Ajangpulu. Adapun upaya-upaya yang dimaksud itu meliputi
melakukan sosialisasi, membuat jaringan informasi ikut serta dalam kegiatan yang
ada dimasyarakat, serta melakukan kegiatan yang bersifat pembinaan kepada
masyarakat dan berbagai kegiatan seperti melakukan kegiatan pembinaan di sekolah
dasar dengan kegiatan PBB (peraturan baris berbaris) dan PPM (peraturan
penghormatan militer), melakukan kegiatan mendampingi Kepala Desa dan
melakukan kegiatan rutin yang bisa menimbulkan kedekatan antara masyarakat
sehingga dalam pelaksanaan pembinaan bisa berjalan dengan baik.
Sedangkan hambatan-hambatan yang di hadapi Babinsa dalam pembinaan kesadaran
bela negara di Desa Ajangpulu Kec. Cina Kab. Bone yaitu pertama, masih rendahnya
tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya kesadaran bela negara sehingga
berdampak pada kurangnya keterlibatan masyarakat dalam partisipasi terhadap
kegiatan bela negara. Kedua, tingginya rasa segan masyarakat terhadap aparat
Babinsa sehingga tercipta kekakuan interaksi dan komunikasi diantara kedua belah
pihak. Dan ketiga, adanya sifat hedonisme masyarakat di desa Ajangpulu sehingga
kegiatan dalam penumbuhan kesadaran bela negara menjadi tidak efektif, dalam
sebuah daerah terkadang ada kesadaran masyarakat yang dimana adanya kesadaran
organik dan mekanik dalam hal ini yang dimaksud kesadaran organik adalah
kesadaran suatu masyarakat yang hanya ingin mengerjakan sesuatu hal ketika ada
keuntungan di dalamnya sedangkan kesadaran mekanik adalah kesadaran yang
muncul dalam masyarakat yang dimana rasa ibah dan ikhlas dalam melakukan
sesuatu hal tanpa mengharapkan sebuah keuntungan.
A. Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka dapat
ditarik sebuah kesimpulan yaitu
1. Upaya Babinsa dalam pembinaan kesadaran bela negara di Desa Ajangpulu
Kec. Cina Kab. Bone yaitu aparat Babinsa telah berupaya semaksimal mungkin
dalam hal melaksanakan tugasnya terkait pembinaan kesadaran bela negara di
Desa Ajangpulu. Adapun upaya-upaya yang dimaksud itu meliputi melakukan
sosialisasi, membuat jaringan informasi ikut serta dalam kegiatan yang ada
dimasyarakat, serta melakukan kegiatan yang bersifat pembinaan kepada
masyarakat dan berbagai kegiatan seperti melakukan kegiatan pembinaan di
sekolah dasar dengan kegiatan PBB (peraturan baris berbaris) dan PPM
(peraturan penghormatan militer), melakukan kegiatan mendampingi Kepala
Desa dan melakukan kegiatan rutin yang bisa menimbulkan kedekatan antara
masyarakat sehingga dalam pelaksanaan pembinaan bisa berjalan dengan baik.
2. Hambatan-hambatan yang di hadapi Babinsa dalam pembinaan kesadaran bela
negara di Desa Ajangpulu Kec. Cina Kab. Bone yaitu pertama, masih
rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya kesadaran bela
negara sehingga berdampak pada kurangnya keterlibatan masyarakat dalam
partisipasi terhadap kegiatan bela negara. Kedua, tingginya rasa segan
masyarakat terhadap aparat Babinsa sehingga tercipta kekakuan interaksi dan
komunikasi diantara kedua belah pihak. Dan ketiga, adanya sifat hedonisme
masyarakat di desa Ajangpulu sehingga kegiatan dalam penumbuhan kesadaran
bela negara menjadi tidak efektif, dalam sebuah daerah terkadang ada
kesadaran masyarakat yang dimana adanya kesadaran organik dan mekanik
dalam hal ini yang dimaksud kesadaran organik adalah kesadaran suatu
masyarakat yang hanya ingin mengerjakan sesuatu hal ketika ada keuntungan
didalamnya sedangkan kesadaran mekanik adalah kesadaran yang muncul
dalam masyarakat yang dimana rasa ibah dan ikhlas dalam melakukan sesuatu
hal tanpa mengharapkan sebuah keuntungan, maka upaya yang harus
dilakaukan selaku pelaku atau pelaksana tugas yang dimana disini adalah
Babinsa harus dapat menimbulkan kesadaran kolektif dalam masyarakat
sehingga dalam kehidupan bermasyarakat dapat menjali sebuah ke efektifan
dalam mencapai sebuah tujuan yaitu kesadaran dalam hal pentingnya tentang
bela negara.
B. Saran
Sebuah kegiatan akan terlaksana dengan baik ketika terjalin sebuah
hubungan yang baik pula, saya selaku peneliti melihat yang ada dilapangan tidak
terjalin sebuah hubungan yang baik, dimana antara Babinsa dan masyarakat
seolah-olah ada skat diantaranya sehingga dalam proses untuk memberikan
kesadaran kepada masyarakat tidak berjalan efektif dan dimana pelaksana atau
aparat yang dimana disini Babinsa juga tidak bisa memahami kondisi yang ada di
masyarakat dan dari hal seperti itulah dapat menghambat sebuah kegiatan atau
proses dalam menumbuhkan sebuah Rasa kesadaran tentang pentingnya bela
negara di Desa Ajangpulu, maka dari itu Babinsa disini dituntut untuk bagaimana
bisa mempelajari tentang hal-hal yang ada di masyarakat seperti melakukan
kegiatan yang melaluli kearifan lokal yang ada di Desa Ajangpulu sehingga
pembelajaran atau pemahaman tentang pentingnya Bela Negara dapat berjalan
dengan baik.
Ketersediaan
| SSYA20220260 | 260/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
260/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Syariah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
