Skripsi ini membahas tentang manajemen pengawasan pendidikan dalam
perspektif Al-Qur’an. Ada dua masalah pokok yang dikaji dalam skripsi ini yakni
bentuk-bentuk manajemen pengawasan pendidikan dalam perspektif Al-Qur’an dan
urgensi manajemen pengawasan dalam perspektif Al-Qur’an.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memahami atau mengetahui
bentuk-bentuk manajemen pengawasan pendidikan dalam perspektif Al-Qur’an dan
urgensi manajemen pengawasan dalam perspektif Al-Qur’an. Untuk memperoleh data
tentang masalah tersebut, penulis menggunakan metode pengumpulan data melalui
library research yaitu metode yang digunakan dalam rangka menghimpun data
tertulis, baik yang berupa buku-buku ilmiah, majalah, surat kabar dan lain-lain yang
berhubungan dengan masalah penyusunan skripsi ini. Teknik yang digunakan yaitu
kutipan langsung dan tidak langsung. Selanjutnya analisis data menggunakan dua
metode yakni, deskriptif kualitatif dan content analysis.
Dari hasil penelitian dapat dekemukakan bahwa manajemen pengawasan
dalam perspektif Al-Qur’an merupakan sesuatu hal yang sangat urgen dalam
pelaksanaan suatu perencanaan namun tidak hanya itu, karena pengawasan itu
menjadi sesuatu yang Allah sangat perhatikan pada keseharian manusia dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam hal ini kependidikan.
Pada proses pelaksanaan manajemen pengawasan dalam perspektif Al-Qur’an
menyebutkan dua di antaranya bentuk-bentuk pengawasan, yakni: 1) Self control
(pengawasan internal) yaitu proses mawas diri atau yang bersumber dari keyakinan
bahwa Allah swt. selalu bersamanya kapan dan di mana pun berada, baik dalam
keadaan sendiri atau sedang bersama-sama. Sedangkan pengertian lain menyebutkan
bahwa pengawasan internal merupakan bentuk pengokohan ketakwaan seorang
hamba kepada pencipta-Nya dalam mempertanggung jawabkan segala bentuk
pekerjaannya meskipun tanpa ada monitoring dari manajer atau supervisor. 2)
pengawasan eksternal yaitu proses pengawasan yang dilakukan oleh orang-orang
sekitar atau yang berada di lingkungan kerja pada suatu lembaga pendidikan.
A. Simpulan
Setelah diuraikan masalah-masalah yang sesuai dengan topik pembahasan,
maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Jadi, proses pengawasan dalam perspektif Al-Qur’an pada penelitian ini
akhirnya melahirkan temuan bahwa pelaksanaan pengawasan yang dilakukan
langsung oleh Allah seharusnya membuat kita selalu sadar untuk melakukan
hal-hal baik atau yang sesuai dengan aturan syariat yang berlaku dan sebagai
pertimbangan jika tidak satupun yang kita lakukan di dunia ini tidak dimintai
pertanggung jawaban. Baik dalam benuk perkataan maupun tindakan.
Pertanggung jawabannya kelak sesuai dengan kadar perbuatan yang telah kita
perbuat.
2. Pada proses pelaksanaan pengawasan pendidikan dalam perspektif Al-Qur’an
menyebutkan dua di antaranya bentuk-bentuk yang dianggap efektif dan efisien
untuk digunakan, yakni pengawasan internal dan pengawasan eksternal.
Pengawasan internal merupakan bentuk perasaan mawas diri pada individu dan
selalu menanamkan dalam dirinya bahwa setiap dilakukannya tidak terlepas
dari Allah swt. sedangkan pengawasan eksternal merupakan pengawasan yang
dilakukan oleh orang lain yang berada di sekitar lingkungan kerja, baik pejabat
fungsional atau supervisor.
3. Manajemen pengawasan pendidikan dalam perspektif Al-Qur’an dianggap
penting karena Al-Qur’an merupakan sumber utama pada proses pelaksanaan
pendidikan. Dan tentu kita sama-sama memahami bahwa pengawasan
merupakan alternatif yang dianggap sebagai sistem peringatan dini untuk
meminimalisirkan kesalahan kerja pada pelaksanaan perencanaan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Baik dalam bentuk pengawasan yang dilakukan diri
sendiri atau pengawasan yang dilakukan orang lain.
B. Implikasi
Adapun bentuk implikasi dari penulisan skripsi ini antara lain:
1. Pada pejabat fungsional yang melaksanakan pengawasan pendidikan atau
suvervisor hendaknya mampu melakukan tugasnya dengan penuh tanggung
jawab dan penuh kesadaran bahwa Allah dan malaikatnya sanantiasa
mengawasi apapun yang tengah kita kerjakan.
2. Hendaknya selalu menyadari bahwa apa yang dikerjakan hari ini kelak akan
kita pertanggung jawabkan di akhirat. Maka dengan begitu, tentu dalam proses
melaksanakan kegiatan atau melaksanakan pengawasan pada orang lain akan
dilakukan dengan penuh ketelitian dan perhatian penuh secara terus-menerus
sampai pada tahap mampu memastikan bahwa sasaran capaian sesuai dengan
apa yang diharapkan.

ST20180138

138/2018

Perpustakaan Pusat

Tersedia