Peranan Budaya Madrasah dalam Mendukung Prestasi Belajar Siswa di MTs Al-Hidayah Bakke Kab. Bone
Risna/02.14.3081 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai Peranan Budaya Madrasah dalam
Mendukung Prestasi Belajar Siswa di MTs Al-Hidayah Bakke Kab. Bone. Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai Budaya madrasah sebagai salah
sarana dalam mendukung prestasi belajar siswa di MTs Al-Hidayah Bakke yang
meliputi budaya madrasah, prestasi belajar siswa, serta konstribusi budaya madrasah
dalam mendukung prestasi belajar siswa.
Untuk memperoleh data dari masalah tersebut, penulis menggunakan metode
field Research (penelitian lapangan) dengan melakukan observasi, wawancara
(interview) dan dokumentasi. Data yang diperoleh diolah dengan metode kualitatif
untuk mendeskripsikan penelitian tentang peranan budaya madrasah dalam
mendukung prestasi belajar siswa di MTs Al-Hidayah Bakke Kab. Bone. Dalam
menganalisis data, penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu reduksi data,
penyajian data, triangulasi, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan budaya madrasah dalam
mendukung prestasi belajar siswa di MTs Al-Hidayah Bakke Kab. Bone yaitu
pertama, adanya budaya jujur, mengerjakan tugas-tugas dengan tidak menyontek,
menaati peraturan, serta berbicara yang sopan. Adil dalam membagi tugas kelompok,
menanamkan sikap percaya diri, serta giat dalam belajar. Kedua, menanamkan nilai
melayani dengan memberikan contoh yang baik bagi siswa, peduli dengan
lingkungan dan setiap pagi diadakan membaca surah-surah pendek diawal jam
pelajaran bersama-sama, mengadakan sholat berjamaah bersama, mengajari siswa
untuk disiplin, sifat hormat menghormati kepada guru dan teman. Dengan pembiasan
tersebut diharapkan akan membentuk kepribadian siswa untuk selalu taat kepada
Allah swt. dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Ketiga, kompetensi atau kemampuan dasar yang harus dimiliki siswa yaitu ranah
kognitif, ranah afekti dan ranah psikomotorik. Hasil belajar kognitif siswa dapat
diukur melalui instrumen dalam bentuk tes. Bidang afektif menjadi bagian integral
dan tampak dalam proses belajar dan prestasi belajar yang dicapai siswa. Dalam
ranah psikomotorik yaitu menegaskan tata tertib sekolah, harus menjadi tauladan
yang baik bagi siswa, memberi penjelasan bahwa mencatat itu penting,
mengingatkan kepada siswa yang tidak mencatat, memancing siswa untuk mencatat
dengan cara adanya penilaian terhadap buku catatan, menanamkan nilai dan moral
kepada diri siswa, menekankan kepada siswa bahwa perilaku siswa juga dijadikan
bahan penilaian.
A. Simpulan
Setelah melakukan penelititan terhadap peranan budaya madrasah dalam
mendukung prestasi belajar siswa di MTs Al-Hidayah Bakke yang telah diuraikan
pada bab sebelumnya, penulis dapat memberikan simpulan sebagai berikut:
1. Nilai-nilai budaya madrasah di MTs Al-Hidayah Bakke yaitu adanya budaya
jujur, mengerjakan tugas-tugas dengan tidak menyontek, menaati peraturan,
serta berbicara yang sopan. Adil dalam membagi tugas kelompok,
menanamkan sikap percaya diri, serta giat dalam belajar. Di MTs Al-Hidayah
Bakke juga menanamkan nilai melayani dengan memberikan contoh yang
baik bagi siswa, peduli dengan lingkungan dan setiap pagi diadakan membaca
surah-surah pendek diawal jam pelajaran bersama-sama, mengadakan sholat
berjamaah bersama, mengajari siswa untuk disiplin, sifat hormat
menghormati kepada guru dan teman, Budaya pada intinya mengacu pada
visi madrasah yaitu terdepan dalam prestasi, beraqidah islamiyah, tangguh
dalam akhlakul karimah, dan berwawasan kebangsaan
2. Prestasi belajar siswa di MTs Al-Hidayah Bakke yaitu dengan adanya ranah
kognitif, Hasil belajar kognitif siswa dapat diukur melalui instrumen dalam
bentuk tes. Bidang afektif menjadi bagian integral dan tampak dalam proses
belajar dan prestasi belajar yang dicapai siswa. Dalam ranah psikomotorik
yaitu menegaskan tata tertib sekolah, harus menjadi tauladan yang baik bagi
siswa, memberi penjelasan bahwa mencatat itu penting, mengingatkan
kepada siswa yang tidak mencatat, memancing siswa untuk mencatat dengan
cara adanya penilaian terhadap buku catatan, menanamkan nilai dan moral
kepada diri siswa, menekankan kepada siswa bahwa perilaku siswa juga
dijadikan bahan penilaian.
3. sesuatu yang dilakukan untuk membantu menghasilkan atau mencapai
sesuatu bersama-saman atau untuk membantu membuat sesuatu yang sukses.
Budaya madrasah memiliki peran mendukung prestasi belajar siswa artinya
bahwa budaya siswa di madrasah mempengaruhi pencapaian prestasi belajar
siswa dalam bidak akademik maupun non akademik. Siswa yang memiliki
budaya baik seperti tekun belajar, berani berpendapat, pantang menyerah,
kerja keras serta disiplin.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini
dikemukakan implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran
penulis dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Budaya madrasah di MTs Al-Hidayah Bakke tidak berdiri sendri dalam
sebuah program atau kegiatan khusus, namun budaya madrasah melekat pada
setiap program dan kegiatan pada setiap bidang yang ada di madrasah.
Artinya setiap program dan kegiatan yang ada dalam setiap bidang yang ada
di madrasah dikelolah secara tepat, Sehingga mampu membentuk sikap dan
perilaku yang positif dan produktif dalam belajar. Untuk mencapai hal
tersebut diperlukan nilai dan norma tertentu sebagai dasar untuk
melaksanakan program dan kegiatan yang telah direncanakan.
2. Budaya madrasah terbentuk ketika madrasah mampu merumuskan dan
menetapkan nilai-nilai dan norma-norma tertentu secara jelas dan tegas. Nilai
dan norma tersebut sebagai acuan pokok dalam setiap kegiatan dan program.
Selain hal tersebut juga ada komitmen yang kuat dari semua setiap bidang
yang ada terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang disepakati untuk
diterapkan. Oleh karena itu setiap bidang yang ada di madrasah harus mampu
bersinergi dan berkolaborasi dalam usaha membentuk budaya belajar peserta
didik. Program dan kegiatan yang disusun oleh setiap bidang yang ada harus
mampu mendukung terbentuknya budaya yang positif di madrasah.
3. Kepala madrasah sebagai pemimpin dan manajer dalam sebuah pendidikan
harus mammpu memahami nilai dan norma yang menjadi dasar pembentukan
budaya yang positif di madrasah. Untuk selanjutnya kepala madrasah juga
dituntut untuk mampu mengimplementasikan nilai dan norma tersebut dalam
bentuk program dan kegiatan yang nyata, sesuai dengan bidang yang ada di
madrasah.
Mendukung Prestasi Belajar Siswa di MTs Al-Hidayah Bakke Kab. Bone. Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai Budaya madrasah sebagai salah
sarana dalam mendukung prestasi belajar siswa di MTs Al-Hidayah Bakke yang
meliputi budaya madrasah, prestasi belajar siswa, serta konstribusi budaya madrasah
dalam mendukung prestasi belajar siswa.
Untuk memperoleh data dari masalah tersebut, penulis menggunakan metode
field Research (penelitian lapangan) dengan melakukan observasi, wawancara
(interview) dan dokumentasi. Data yang diperoleh diolah dengan metode kualitatif
untuk mendeskripsikan penelitian tentang peranan budaya madrasah dalam
mendukung prestasi belajar siswa di MTs Al-Hidayah Bakke Kab. Bone. Dalam
menganalisis data, penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu reduksi data,
penyajian data, triangulasi, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan budaya madrasah dalam
mendukung prestasi belajar siswa di MTs Al-Hidayah Bakke Kab. Bone yaitu
pertama, adanya budaya jujur, mengerjakan tugas-tugas dengan tidak menyontek,
menaati peraturan, serta berbicara yang sopan. Adil dalam membagi tugas kelompok,
menanamkan sikap percaya diri, serta giat dalam belajar. Kedua, menanamkan nilai
melayani dengan memberikan contoh yang baik bagi siswa, peduli dengan
lingkungan dan setiap pagi diadakan membaca surah-surah pendek diawal jam
pelajaran bersama-sama, mengadakan sholat berjamaah bersama, mengajari siswa
untuk disiplin, sifat hormat menghormati kepada guru dan teman. Dengan pembiasan
tersebut diharapkan akan membentuk kepribadian siswa untuk selalu taat kepada
Allah swt. dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Ketiga, kompetensi atau kemampuan dasar yang harus dimiliki siswa yaitu ranah
kognitif, ranah afekti dan ranah psikomotorik. Hasil belajar kognitif siswa dapat
diukur melalui instrumen dalam bentuk tes. Bidang afektif menjadi bagian integral
dan tampak dalam proses belajar dan prestasi belajar yang dicapai siswa. Dalam
ranah psikomotorik yaitu menegaskan tata tertib sekolah, harus menjadi tauladan
yang baik bagi siswa, memberi penjelasan bahwa mencatat itu penting,
mengingatkan kepada siswa yang tidak mencatat, memancing siswa untuk mencatat
dengan cara adanya penilaian terhadap buku catatan, menanamkan nilai dan moral
kepada diri siswa, menekankan kepada siswa bahwa perilaku siswa juga dijadikan
bahan penilaian.
A. Simpulan
Setelah melakukan penelititan terhadap peranan budaya madrasah dalam
mendukung prestasi belajar siswa di MTs Al-Hidayah Bakke yang telah diuraikan
pada bab sebelumnya, penulis dapat memberikan simpulan sebagai berikut:
1. Nilai-nilai budaya madrasah di MTs Al-Hidayah Bakke yaitu adanya budaya
jujur, mengerjakan tugas-tugas dengan tidak menyontek, menaati peraturan,
serta berbicara yang sopan. Adil dalam membagi tugas kelompok,
menanamkan sikap percaya diri, serta giat dalam belajar. Di MTs Al-Hidayah
Bakke juga menanamkan nilai melayani dengan memberikan contoh yang
baik bagi siswa, peduli dengan lingkungan dan setiap pagi diadakan membaca
surah-surah pendek diawal jam pelajaran bersama-sama, mengadakan sholat
berjamaah bersama, mengajari siswa untuk disiplin, sifat hormat
menghormati kepada guru dan teman, Budaya pada intinya mengacu pada
visi madrasah yaitu terdepan dalam prestasi, beraqidah islamiyah, tangguh
dalam akhlakul karimah, dan berwawasan kebangsaan
2. Prestasi belajar siswa di MTs Al-Hidayah Bakke yaitu dengan adanya ranah
kognitif, Hasil belajar kognitif siswa dapat diukur melalui instrumen dalam
bentuk tes. Bidang afektif menjadi bagian integral dan tampak dalam proses
belajar dan prestasi belajar yang dicapai siswa. Dalam ranah psikomotorik
yaitu menegaskan tata tertib sekolah, harus menjadi tauladan yang baik bagi
siswa, memberi penjelasan bahwa mencatat itu penting, mengingatkan
kepada siswa yang tidak mencatat, memancing siswa untuk mencatat dengan
cara adanya penilaian terhadap buku catatan, menanamkan nilai dan moral
kepada diri siswa, menekankan kepada siswa bahwa perilaku siswa juga
dijadikan bahan penilaian.
3. sesuatu yang dilakukan untuk membantu menghasilkan atau mencapai
sesuatu bersama-saman atau untuk membantu membuat sesuatu yang sukses.
Budaya madrasah memiliki peran mendukung prestasi belajar siswa artinya
bahwa budaya siswa di madrasah mempengaruhi pencapaian prestasi belajar
siswa dalam bidak akademik maupun non akademik. Siswa yang memiliki
budaya baik seperti tekun belajar, berani berpendapat, pantang menyerah,
kerja keras serta disiplin.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini
dikemukakan implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran
penulis dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Budaya madrasah di MTs Al-Hidayah Bakke tidak berdiri sendri dalam
sebuah program atau kegiatan khusus, namun budaya madrasah melekat pada
setiap program dan kegiatan pada setiap bidang yang ada di madrasah.
Artinya setiap program dan kegiatan yang ada dalam setiap bidang yang ada
di madrasah dikelolah secara tepat, Sehingga mampu membentuk sikap dan
perilaku yang positif dan produktif dalam belajar. Untuk mencapai hal
tersebut diperlukan nilai dan norma tertentu sebagai dasar untuk
melaksanakan program dan kegiatan yang telah direncanakan.
2. Budaya madrasah terbentuk ketika madrasah mampu merumuskan dan
menetapkan nilai-nilai dan norma-norma tertentu secara jelas dan tegas. Nilai
dan norma tersebut sebagai acuan pokok dalam setiap kegiatan dan program.
Selain hal tersebut juga ada komitmen yang kuat dari semua setiap bidang
yang ada terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang disepakati untuk
diterapkan. Oleh karena itu setiap bidang yang ada di madrasah harus mampu
bersinergi dan berkolaborasi dalam usaha membentuk budaya belajar peserta
didik. Program dan kegiatan yang disusun oleh setiap bidang yang ada harus
mampu mendukung terbentuknya budaya yang positif di madrasah.
3. Kepala madrasah sebagai pemimpin dan manajer dalam sebuah pendidikan
harus mammpu memahami nilai dan norma yang menjadi dasar pembentukan
budaya yang positif di madrasah. Untuk selanjutnya kepala madrasah juga
dituntut untuk mampu mengimplementasikan nilai dan norma tersebut dalam
bentuk program dan kegiatan yang nyata, sesuai dengan bidang yang ada di
madrasah.
Ketersediaan
| ST20180129 | 129/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
129/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
