Penelitian ini membahas tentang nisab zakat profesi dan implemetasinyarndi kemeterian agama kab. Bone. Adapun kegunaan penelitian ini adalah untukrnmengetahui metode penentuan nisab zakat profesidi kementerian agama kab.rnBone kemudian membandingkan teori tokoh, dan menarik sebuah kesimpulanrnbahwa pendapat siapa yang telah dipakai. Dan kegunaan selanjutnya adalah untukrnmengetahui bagaimanakah implementasi dari metode nisab zakat profesi yangrndijalankan di kementerian agam kab. Bone.rnPenelitian yang berupa skripsi ini merupakan jenis penelitian kualitatifrndengan pendekatan normatif berdasarkan pendapat para ulama. Penelitian inirnmemfokuskan terhadap metode penentuan nisab zakat profesi danrnimplementasinya. Subyek penelitian ini adalah kementerian agama kab. Bone danrnobjek penelitian ini adalah metode nisab zakat profesi dan implementasinya.rnAnalisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif komparatif,rnmembandingkan kejadian dilapangan dengan pendapat ahli fiqih dalam hal zakat.rnBerdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap metodernpenentun nisab zakat profesi di kementerian agama kab. Bone dapat ditemukanrnsebuah kesimpulan bahwa kementerian agama kabupaten bone dalam menentukanrnnisab zakat profesi yaitu takaran nisabnya adalah senilai 653kg beras denganrnkadar zakat sebesar 2,5% yang dimana metode yang digunakan ialahrnmenganalogikan zakat profesi ini pada dua hal, yaitu dalam hal nisab pada zakatrnpertanian, sehingga dikeluarkan pada saat diterimanya, dan pada zakat uang dalamrnhal kadar zakatnya.dan mereka menjadikan pendapat Didin Hafidhuddinsebagairnacuan dalam menjalankan penentuan nishab zakat profesi.rnKemudian dari segi pengimplementasian, bahwa zakat profesi dirnkementerian agama kab. Bone selama ini dialihkan dalam konsep infaq, denganrncara memotong gaji para pegawai yang tergolong mampu dengan sukarela dalamrnsetiap bulan, kemudian dari dana yang terkumpul dimanfaatkan untuk pemberianrnbantuan kepada pegawai kantor kementerian agama kab. Bone yang diangap patutrnmenerimanya, dan diperuntukkan juga untuk masyarakat yang memohon bantuanrndana kepada kantor kementerian agama kab. Bone.rnA. Kesimpulanrna. Metode Penentuan Nisab Zakat Profesi di KEMENAG Kab. Bone.rnBerdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, maka dapat ditarikrnkesimpulan sebagai berikut: Kementerian agama kabupaten bone dalamrnmenentukan nisab zakat profesi yaitu menggunakan pendapat Didin Hafidhuddinrnbahwa takaran nisabnya adalah senilai 653 kg beras dengan kadar zakat sebesarrn2,5% yang dimana metode yang digunakan ialah menganalogikan zakat profesi inirnpada dua hal, yaitu dalam hal nisab pada zakat pertanian, sehingga dikeluarkanrnpada saat diterimanya, dan pada zakat uang dalam hal kadar zakatnya.rnPendapat ini juga merujuk kepada pendapat sebagian sahabat seperti IbnurnAbbas, Ibn Mas’ud, dan Mu’awwiyah, dan juga dari sebagian seperti Imam Zuhri,rnHasan Bashri, Umar bin Abdul Aziz, Baqir, Shadiq, Nashir, dan Daud Dzahiri.rnPendapat yang menganalogikan zakat profesi ini pada dua hal, yaitu dalam halrnnisab pada zakat pertanian, sehingga dikeluarkan pada saat diterimanya, dan padarnzakat uang dalam hal kadar zakatnya yaitu sebesar 2,5%.rnb. Implementasi Metode Penentuan Nisab Zakat Profesi di KEMENAG Kab.rnBone.rnDari segi pengimpelemntasian zakat profesi di kementerian agamarnkabupaten Bone tidak berjalan, hal ini dikarenakan oleh tidak berjalanya UPZrnkementerian agama kabupaten Bone selaku pengumpul zakat dalam hal zakatrnprofesi, dan penyebab dari hal ini yaitu;rna. Tidak adanya regulasi khusus dalam bentuk SOP (Standar OperasionalrnProsedur) yang menegaskan pentingnya kewajiban zakat profesi darirnkementerian agama Kabupaten Bone.rnb. Kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh pengelola zakat.rnc. Kemudian kurangnya kesadaran muzakki untuk mengeluarkan zakatnya.rnNamun dari kegagalan ini mucul inisiatif, kementerian agama Kab. Bonernmengalihkan kepada konsep infaq, yang tata cara pelaksanaannya adalahrnmemotong gaji pegawai lewat bendahara setiap bulanya, dengan terlebih dahulurnmemberikan formulir yang berisi jumlah infaq yang akan diberikan kemudianrndana infaq yang terkumpul disalurkan kepada pegawai kantor kementerian agamarnkab. Bone yang patut menerimanya.rnB. SaranrnBerdasarkan keterbatasan penelitian di atas, maka dapat disarankan halhalrnsebagai berikut agar dapat menjalankan zakat profesi di kementerian agamarnKab. Bone:rna. Sebagai langkah awal, BAZDA Kabupaten Bone perlu merancang standarrnoperasional prosedur dalam pengelolaan zakat profesi yang sesuai denganrnkonteks saat ini.rnb. Kemudian UPZ kementerian agama kabupaten Bone perlu merancangrnstrategi dalam pengumpulan zakat profesi yang sesuai dengan keadaanrnmasyarakat.rnc. BAZDA kabupaten Bone perlu memeberikan pelatihan ataupun bekalrnpemahaman kepada UPZ kementerian agama kabupaten Bone agar lebihrnmengetahui pengelolaan zakat profesi tersebut.rnd. Kemudian kementerian agama kabupaten Bone perlu memulai kembalirnmensosialisakian kepada pegawai dan masyarakat yang belum pahamrntentang makna, tujuan, serta hikmah zakat profesi.rne. Kemudian kementerian agama kabupaten Bone perlu lebih giatrnmensosialisakian kepada masyarakat (muzakki) yang sudah paham tentangrnmakna, tujuan, serta hikmah zakat profesi namun tidak mengeluarkanrnzakat profesi dari penghasilanya tersebut.rnDan dalam hal pengelolaan infaq agar kiranya pemanfaatan dana yangrnterkumpul lebih tapat sasaran, merata dan berkeadilan.

SS20160095

Tersedia