Skripsi ini membahas tentang peran industri daur ulang sampah plastik
dalam penyerapan tenaga kerja di pedesaan menurut perspektif ekonomi Islam.
Industri ini mengolah barang-barang bekas berbahan dasar plastik menjadi bijih
plastik, bijih plastik ini sendiri merupakan bahan utama pembuatan produk-
produk yang berbahan dasar plastik baik produk rumah tangga, elektronik,
otomotif, maupun produk yang lainnya. Proses tahapan dimulai dari penyortir
bahan baku berdasarkan jenis dan warna, pencacahan dengan menggunakan mesin
penggiling, pencucian hasil cacahan, pengeringan dilakukan dengan mesin
pengering, kemudian dikemas yang selanjutnya dikirim ke perusahaan besar di
Jawa.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran
industri daur ulang sampah plastik dalam penyerapan tenaga kerja, apa saja faktor
pendukung dan penghambat industri daur ulang sampah plastik ini, dan apakah
sesuai dengan perspektif ekonomi Islam. Untuk menjawab persoalan tersebut,
maka penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif
deskriptif dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri daur ulang sampah plastik di
Desa Nagauleng ini secara tidak langsung memberikan sumbangsi bagi kehidupan
sosial ekonomi masyarakat sekitar dan sudah sesuai dengan nilai-nilai Islam yang
menjadi landasan dan dasar dalam melakukan setiap aktifitas.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan uraian serta penelitian di atas dapat
disimpulkan bahwa Peran Industri Daur Ulang Sampah Plastik di Desa Nagauleng
Menurut Perspektif Ekonomi Islam sebagai berikut:
1. Peran industri daur ulang sampah plastik dalam penyerapan tenaga kerja di
CV. Lapatau Plastik Nagauleng ternyata dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat menjadi lebih sejahtera. Dengan adanya penyerapan tenaga
kerja ini sangat membantu dan mengurangi pengangguran yang ada di Desa
Nagauleng.
2. Faktor pendukung industri daur ulang sampah plastik dalam penyerapan
tenaga kerja adalah kemudahan dalam mencari tenaga kerja yang rata-rata
didapatkan di sekitar tempat industri, dan bahan baku mudah didapatkan
dari pengepul barang rongsokan. Sedangkan faktor penghambat industri
daur ulang sampah plastik dalam penyerapan tenaga kerja adalah
meningkatnya harga bahan baku yang tidak seimbang dengan pengeluaran
produksi, dan jumlah upah yang diterima para pekerja.
B. Saran
Dengan melihat hasil penelitian maka penulis memberikan saran sebagai
berikut:
1. Dilihat dari industri daur ulang sampah plastik di tengah-tengah masyarakat,
diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang baru untuk
masyarakat, terutama masyarakat sekitar tempat usaha.
2. Perlunya peran instansi terkait yaitu Departemen Perindustrian dalam upaya
penyiapan berbagai data yang diperlukan pleh para pengusaha, diantaranya
peluang investasi, prospek usaha, data potensial, bahan baku yang tersedia
dan memperbaiki manajemen usaha serta pemasaran.

SFEBI20220244

244/2022

Perpustakaan Pusat

Tersedia