Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Perilaku Penolong (Studi pada Siswa MTs Sailong Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone)
Irmayanti/ 02.14.1101 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai”Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Perilaku Penolong Studi pada Siswa MTs Sailong”. Hal yang penting dikaji dalam skripsi ini yakni peran guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Perilaku Penolong terhadap Peserta Didik di MTs Sailong.Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualiatif (qualitatif research).
Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan metode reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi, selanjutnya menggunakan teknik analisis data deduktif dan induktif yaitu mengambil beberapa fakta yang bersifat umum yang selanjutnya dianalisis untuk diterapkan ke hal yang bersifat khusus begitu pula sebaliknya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan perilaku penolong sudah diterapkan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat pada, Pertama, konsep menolong dalam mata pelajaran PAI telah diaplikasikan di MTs Sailong. Hal tersebut diperkuat dengan adanya buku panduan yang digunakan guru dalam menerapkan perilaku menolong terhadap peserta didik. Kedua, tugas guru PAI dalam pembinaan sikap penolong terhadap peserta didik yaitu, guru agama di samping melaksanakan tugas pengajaran, juga memberikan pengetahuan keagamaan, melaksanakan tugas pendidikan dan pembinaan bagi peserta didik, serta membantu pembentukan kepribadian. Pembinaan akhlak di samping menumbuhkan dan mengembangkan keimanan juga membina ketakwaan para peserta didik. Ketiga, strategi guru PAI dalam pembinaan sikap menolong terhadap peserta didik yaitu, strategi guru dalam membina akhlak siswa dapat dilakukan dengan berbagai macam metode, di antaranya dengan memberikan contoh yang baik (keteladanan), memberikan nasehat dan hukuman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan perilaku penolong terhadap peserta didik sudah berhasil. Karena sudah ada peserta didik yang mulai menanamkan perilaku penolong tersebut dalam dirinya dan sudah mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
A.Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian pada sekolah MTs Sailong yang telah penulis uraikan di bab III dengan judul Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Perilaku Penolong, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:
1.Konsep menolong dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang terdapat di MTs Sailong yaitu, dalam setiap pelajaran agama telah dibahas tentang perilaku menolong. Pada mata pelajaran Akidah Akhlak dibahas tentang ta’awun, dimana tolong menolong antar sesama umat manusia dalam hal kebaikan itu sangat dibutuhkan, supaya saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan pribadi maupun kebutuhan bersama.
2.Tugas Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Sikap Penolong terhadap peserta didik di MTs Sailong yaitu, Guru agama disamping melaksanakan tugas pengajaran, yaitu memberikan pengetahuan keagamaan, ia juga melaksanakan tugas pendidikan dan pembinaan bagi peserta didik, ia membantu pembentukan kepribadian, pembinaan akhlak disamping menumbuhkan dan mengembangkan keimanan dan ketakwaan para peserta didik.
3.Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Sikap Menolong terhadap peserta didik di MTs Sailong yaitu, strategi yang dapat dilakukan oleh guru dalam membina akhlak siswa dapat dilakukan dengan berbagai macam metode, di antaranya dengan memberikan contoh yang baik (keteladanan), memberikan nasehat dan hukuman.
B.Implikasi Penelitian
Setelah mengadakan penelitian tentang Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Perilaku Penolong terhadap peserta didik di MTs Sailong, maka saran yang akan peneliti sampaikan, yaitu sebagai berikut:
1.Hendaknya para guru bekerja sama dengan guru bidang studi yang lain dalam hal pembinaan perilaku penolong terhadap peserta didik yang ada di MTs Sailong. Sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas madrasah dan melahirkan generasi yang memiliki rasa empati terhadap orang lain lebih tinggi lagi.
2.Hendaknya guru juga menggunakan media elektronik dalam proses pembelajaran, salah satunya penggunaan LCD. Agar materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik dapat terealisasikan dengan baik.
3.Kepada guru, khususnya guru Pendidikan Agama Islam di MTs Sailong, hendaklah dapat melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai seorang pendidik dengan sepenuh hati, dengan kesabaran dan ketekunan untuk mendidik peserta didik.
Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan metode reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi, selanjutnya menggunakan teknik analisis data deduktif dan induktif yaitu mengambil beberapa fakta yang bersifat umum yang selanjutnya dianalisis untuk diterapkan ke hal yang bersifat khusus begitu pula sebaliknya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan perilaku penolong sudah diterapkan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat pada, Pertama, konsep menolong dalam mata pelajaran PAI telah diaplikasikan di MTs Sailong. Hal tersebut diperkuat dengan adanya buku panduan yang digunakan guru dalam menerapkan perilaku menolong terhadap peserta didik. Kedua, tugas guru PAI dalam pembinaan sikap penolong terhadap peserta didik yaitu, guru agama di samping melaksanakan tugas pengajaran, juga memberikan pengetahuan keagamaan, melaksanakan tugas pendidikan dan pembinaan bagi peserta didik, serta membantu pembentukan kepribadian. Pembinaan akhlak di samping menumbuhkan dan mengembangkan keimanan juga membina ketakwaan para peserta didik. Ketiga, strategi guru PAI dalam pembinaan sikap menolong terhadap peserta didik yaitu, strategi guru dalam membina akhlak siswa dapat dilakukan dengan berbagai macam metode, di antaranya dengan memberikan contoh yang baik (keteladanan), memberikan nasehat dan hukuman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan perilaku penolong terhadap peserta didik sudah berhasil. Karena sudah ada peserta didik yang mulai menanamkan perilaku penolong tersebut dalam dirinya dan sudah mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
A.Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian pada sekolah MTs Sailong yang telah penulis uraikan di bab III dengan judul Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Perilaku Penolong, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:
1.Konsep menolong dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang terdapat di MTs Sailong yaitu, dalam setiap pelajaran agama telah dibahas tentang perilaku menolong. Pada mata pelajaran Akidah Akhlak dibahas tentang ta’awun, dimana tolong menolong antar sesama umat manusia dalam hal kebaikan itu sangat dibutuhkan, supaya saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan pribadi maupun kebutuhan bersama.
2.Tugas Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Sikap Penolong terhadap peserta didik di MTs Sailong yaitu, Guru agama disamping melaksanakan tugas pengajaran, yaitu memberikan pengetahuan keagamaan, ia juga melaksanakan tugas pendidikan dan pembinaan bagi peserta didik, ia membantu pembentukan kepribadian, pembinaan akhlak disamping menumbuhkan dan mengembangkan keimanan dan ketakwaan para peserta didik.
3.Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Sikap Menolong terhadap peserta didik di MTs Sailong yaitu, strategi yang dapat dilakukan oleh guru dalam membina akhlak siswa dapat dilakukan dengan berbagai macam metode, di antaranya dengan memberikan contoh yang baik (keteladanan), memberikan nasehat dan hukuman.
B.Implikasi Penelitian
Setelah mengadakan penelitian tentang Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Perilaku Penolong terhadap peserta didik di MTs Sailong, maka saran yang akan peneliti sampaikan, yaitu sebagai berikut:
1.Hendaknya para guru bekerja sama dengan guru bidang studi yang lain dalam hal pembinaan perilaku penolong terhadap peserta didik yang ada di MTs Sailong. Sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas madrasah dan melahirkan generasi yang memiliki rasa empati terhadap orang lain lebih tinggi lagi.
2.Hendaknya guru juga menggunakan media elektronik dalam proses pembelajaran, salah satunya penggunaan LCD. Agar materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik dapat terealisasikan dengan baik.
3.Kepada guru, khususnya guru Pendidikan Agama Islam di MTs Sailong, hendaklah dapat melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai seorang pendidik dengan sepenuh hati, dengan kesabaran dan ketekunan untuk mendidik peserta didik.
Ketersediaan
| ST20180052 | 52/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
52/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
