Penerapan Metode Diskusi dalam Pembelajaran Tematik untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara pada Siswa Kelas VI di MIN 7 Bone Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone
RESKI/02.14.5023 - Personal Name
metode dikusi siswa kelas VI MIN 7 Bone Kecamatan Tanete Riattang Barat
Kabupaten Bone. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Subjek penelitian adalah siswa kelas VI MIN 7 Bone yang berjumlah 37 siswa.
Objek penelitian adalah kemampuan berbicara. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Deskriptif
kualitatif digunakan untuk menjelaskan/ menggambarkan data-data yang
diperoleh, sedangkan deskriptif kuantitatif digunakan untuk menjelaskan
fonomena/ peristiwa yang ada dengan menggunakan angka-angka. Tindakan
pembelajaran siklus I siswa melakukan diskusi dengan memperhatikan aspekaspek
berbicara. Berdasarkan hasil tes pengamatan kemampuan berbicara, siswa
mengalami kendala dalam aspek berbicara baik itu dari aspek pilihan kata,
tekanan, nada dan irama, ucapan, jeda maupun struktur kalimat. Pembelajaran
pada siklus II guru lebih menekankan lagi dari keenam aspek tersebut. Hasil tes
pengamatan keterampilan berbicara siklus II mengalami peningkatan.
Pembelajaran keterampilan berbicara melalui metode diskusi menunjukkan
peningkatan keterampilan berbicara siswa. Peningkatan ditunjukkan dengan hasil
nilai keterampilan berbicara siswa. Peningkatan yang terjadi yaitu, (1) rata-rata
nilai pratindakan siswa sebesar 52 dengan persentase ketuntasan sebesar 19%, (2)
rata-rata nilai evaluasi siklus I sebesar 62 dengan persentase ketuntasan sebesar
46%, (3) rata-rata nilai evaluasi siklus II sebesar 80 dengan persentase ketuntasan
86%, dari persentase di tersebut diketahui bahwa penggunaan metode diskusi
dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran Tematik
pada siswa kelas VI MIN 7 Bone Kec. Tanete Riattang Barat.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,
disimpulkan bahwa pembelajaran Tematik melalui metode diskusi dapat
meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas VI MIN 7 Bone. Tindakan
pembelajaran siklus I siswa melakukan diskusi dengan memperhatikan aspekaspek
berbicara. Berdasarkan hasil tes pengamatan kemampuan berbicara, siswa
mengalami kendala dalam aspek berbicara baik itu aspek pilihan kata, tekanan,
nada dan irama, ucapan, jeda maupun struktur kalimat. Pembelajaran pada siklus II
guru lebih menekankan lagi dari keenam aspek berbicara. Hasil tes pengamatan
keterampilan berbicara siklus II mengalami peningkatan. Pembelajaran
keterampilan berbicara melalui metode diskusi menunjukkan peningkatan
keterampilan berbicara siswa dari siklus sebelumya.
Peningkatan tersebut ditunjukkan dengan nilai rata-rata kelas yang telah
diperoleh. Pada saat sebelum dilaksanakan tindakan, nilai rata-rata kelas yang
diperoleh yaitu 52, Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I nilai rata-rata kelas
62. Pada siklus II nilai rata-rata kelas semakin naik, rata-rata kelas meningkat
menjadi 80. Selain dari rata-rata nilai kelas, pencapaian nilai persentase juga
meningkat, yaitu pada pratindakan pencapaian persentase sebesar 19%, pada siklus
I pencapaian nilai persentase sebesar 46%, dan siklus II pencapaian nilai
persentase semakin meningkat yaitu 86%. Hal ini berarti keterampilan berbicara
siswa semakin meningkat dengan menggunakan metode diskusi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka saran-saran
yang peneliti berikan sebagai berikut:
1. Guru Guru sebaiknya menggunakan metode diskusi dalam pembelajaran
tematik karena terbukti dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
2. Siswa sebaiknya memperhatikan aspek-aspek berbicara yang dapat menunjang
keefektivan berbicara dalam kegiatan bermain peran
Kabupaten Bone. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Subjek penelitian adalah siswa kelas VI MIN 7 Bone yang berjumlah 37 siswa.
Objek penelitian adalah kemampuan berbicara. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Deskriptif
kualitatif digunakan untuk menjelaskan/ menggambarkan data-data yang
diperoleh, sedangkan deskriptif kuantitatif digunakan untuk menjelaskan
fonomena/ peristiwa yang ada dengan menggunakan angka-angka. Tindakan
pembelajaran siklus I siswa melakukan diskusi dengan memperhatikan aspekaspek
berbicara. Berdasarkan hasil tes pengamatan kemampuan berbicara, siswa
mengalami kendala dalam aspek berbicara baik itu dari aspek pilihan kata,
tekanan, nada dan irama, ucapan, jeda maupun struktur kalimat. Pembelajaran
pada siklus II guru lebih menekankan lagi dari keenam aspek tersebut. Hasil tes
pengamatan keterampilan berbicara siklus II mengalami peningkatan.
Pembelajaran keterampilan berbicara melalui metode diskusi menunjukkan
peningkatan keterampilan berbicara siswa. Peningkatan ditunjukkan dengan hasil
nilai keterampilan berbicara siswa. Peningkatan yang terjadi yaitu, (1) rata-rata
nilai pratindakan siswa sebesar 52 dengan persentase ketuntasan sebesar 19%, (2)
rata-rata nilai evaluasi siklus I sebesar 62 dengan persentase ketuntasan sebesar
46%, (3) rata-rata nilai evaluasi siklus II sebesar 80 dengan persentase ketuntasan
86%, dari persentase di tersebut diketahui bahwa penggunaan metode diskusi
dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran Tematik
pada siswa kelas VI MIN 7 Bone Kec. Tanete Riattang Barat.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,
disimpulkan bahwa pembelajaran Tematik melalui metode diskusi dapat
meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas VI MIN 7 Bone. Tindakan
pembelajaran siklus I siswa melakukan diskusi dengan memperhatikan aspekaspek
berbicara. Berdasarkan hasil tes pengamatan kemampuan berbicara, siswa
mengalami kendala dalam aspek berbicara baik itu aspek pilihan kata, tekanan,
nada dan irama, ucapan, jeda maupun struktur kalimat. Pembelajaran pada siklus II
guru lebih menekankan lagi dari keenam aspek berbicara. Hasil tes pengamatan
keterampilan berbicara siklus II mengalami peningkatan. Pembelajaran
keterampilan berbicara melalui metode diskusi menunjukkan peningkatan
keterampilan berbicara siswa dari siklus sebelumya.
Peningkatan tersebut ditunjukkan dengan nilai rata-rata kelas yang telah
diperoleh. Pada saat sebelum dilaksanakan tindakan, nilai rata-rata kelas yang
diperoleh yaitu 52, Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I nilai rata-rata kelas
62. Pada siklus II nilai rata-rata kelas semakin naik, rata-rata kelas meningkat
menjadi 80. Selain dari rata-rata nilai kelas, pencapaian nilai persentase juga
meningkat, yaitu pada pratindakan pencapaian persentase sebesar 19%, pada siklus
I pencapaian nilai persentase sebesar 46%, dan siklus II pencapaian nilai
persentase semakin meningkat yaitu 86%. Hal ini berarti keterampilan berbicara
siswa semakin meningkat dengan menggunakan metode diskusi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka saran-saran
yang peneliti berikan sebagai berikut:
1. Guru Guru sebaiknya menggunakan metode diskusi dalam pembelajaran
tematik karena terbukti dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
2. Siswa sebaiknya memperhatikan aspek-aspek berbicara yang dapat menunjang
keefektivan berbicara dalam kegiatan bermain peran
Ketersediaan
| ST20180050 | 50/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
50/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
