Penerapan Model Supervisi Akademik Kepala Sekolah di SMP Negeri 1 Watampone
ERWIN/02.14.3184 - Personal Name
Skripsi ini merupakan pembahasan mengenai Penerapan Model Supervisi
Akademik Kepala Sekolah di SMP Negeri 1 Watampone. Hal penting yang dikaji
dalam skripsi ini yakni untuk mengetahui bagaimana supervisi akademik kepala
sekolah di SMP Negeri 1 Watampone dan Bagaimana model supervisi akademik
kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMP Negeri 1 Watampone.
Serta bagaimana dampak model supervisi akademik kepala sekolah dalam
meningkatan kinerja guru di SMP Negeri 1 Watampone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut di atas, digunakan jenis
penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiologis dan
psikologis dan menggunakan teknik pengumpulan data antara lain observasi,
wawancara (interview), dokumentasi. Data yang diperoleh diolah model analisis
Miles dan Huberman dengan metode kualitatif, yaitu dengan reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian, dari ke empat model supervisi akademik yaitu
model supervisi konvensional (tradisional), model supervisi ilmiah, model supervisi
artistik, dan model supervisi klinis, model yang cenderung diterapakan kepala SMP
Negeri 1 Watampone adalah model supervisi artistik. Model supervisi artistik adalah
model yang memasukkan unsur seni disegala kegiatan dilakukan. Dampak dari
penerapan model supervisi artistik adalah terjalinnya hubungan yang baik antara
kepala sekolah dengan semua personil sekolah dan terkhusus dapat meningkatkan
kinerja guru.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Model Supervisi akademik kepala sekolah adalah serangkaian kegiatan kepala
sekolah membatu guru di SMP Negeri 1 Watampone dalam mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Kepala Sekolah melakukan supervisi akademik dengan melihat
guru pada proses pembelajaran di kelas Mengenai pelaksanaan supervisi
akademik.
2. Model yang diterapkan kepala SMP Negeri 1 Watampone adalah model
supervisi artistik, hal ini dikarenakan kepala sekolah memiliki pengetahuan yang
luas mengenai keadaan sekolah, kepala sekolah tidak hanya mengandalkan ilmu
pengetahuan tetapi juga selalu menambahkan unsur seni agar kegiatan yang
dilaksanakan lebih berestetika. Model tersebut dapat meningkatkan kinerja guru
di SMP Negeri 1 Watampone.
3. Dampak model supervisi akademik yang digunakan oleh kepala SMP Negeri 1
Watampone dapat tercipta sebuah iklim lingkungan yang sehat dan saling
menghargai, menjaga keharmonisan lingkungan sekolah.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini akan
diuraikan saran-saran. Adapun saran-saran penulis dalam pembahasan skirpsi ini
adalah sebagai berikut:
1. Kepala sekolah dan seluruh personil sekolah maupun masyarakat hendaknya
selalu menjaga komunikasi maupun kerjasama yang baik sehingga sekolah dapat
lebih mudah untuk mencapai visi dan misi secara efektif dan efisien.
2. Sekolah hendaknya selalu mempertahankan nilai-nilai kerjasama yang baik
antara pemimpin dengan para bawahan serta kepada masyarakat setempat,
karena itu akan membuat hubungan seluruh personil sekolah dengan masyarakat
akan selalu terjaga dengan baik dan harmonis.
3. Sekolah hendaknya selalu melakukan pembaharuan ataupun inovasi secara
terus-menerus sehingga sekolah tidak akan mengalami ketertinggalan maupun
keterbelakangan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan serta
mampuh untuk selalu memiliki daya saing yang tinggi di era globalisasi ini.
Akademik Kepala Sekolah di SMP Negeri 1 Watampone. Hal penting yang dikaji
dalam skripsi ini yakni untuk mengetahui bagaimana supervisi akademik kepala
sekolah di SMP Negeri 1 Watampone dan Bagaimana model supervisi akademik
kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMP Negeri 1 Watampone.
Serta bagaimana dampak model supervisi akademik kepala sekolah dalam
meningkatan kinerja guru di SMP Negeri 1 Watampone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut di atas, digunakan jenis
penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiologis dan
psikologis dan menggunakan teknik pengumpulan data antara lain observasi,
wawancara (interview), dokumentasi. Data yang diperoleh diolah model analisis
Miles dan Huberman dengan metode kualitatif, yaitu dengan reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian, dari ke empat model supervisi akademik yaitu
model supervisi konvensional (tradisional), model supervisi ilmiah, model supervisi
artistik, dan model supervisi klinis, model yang cenderung diterapakan kepala SMP
Negeri 1 Watampone adalah model supervisi artistik. Model supervisi artistik adalah
model yang memasukkan unsur seni disegala kegiatan dilakukan. Dampak dari
penerapan model supervisi artistik adalah terjalinnya hubungan yang baik antara
kepala sekolah dengan semua personil sekolah dan terkhusus dapat meningkatkan
kinerja guru.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Model Supervisi akademik kepala sekolah adalah serangkaian kegiatan kepala
sekolah membatu guru di SMP Negeri 1 Watampone dalam mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Kepala Sekolah melakukan supervisi akademik dengan melihat
guru pada proses pembelajaran di kelas Mengenai pelaksanaan supervisi
akademik.
2. Model yang diterapkan kepala SMP Negeri 1 Watampone adalah model
supervisi artistik, hal ini dikarenakan kepala sekolah memiliki pengetahuan yang
luas mengenai keadaan sekolah, kepala sekolah tidak hanya mengandalkan ilmu
pengetahuan tetapi juga selalu menambahkan unsur seni agar kegiatan yang
dilaksanakan lebih berestetika. Model tersebut dapat meningkatkan kinerja guru
di SMP Negeri 1 Watampone.
3. Dampak model supervisi akademik yang digunakan oleh kepala SMP Negeri 1
Watampone dapat tercipta sebuah iklim lingkungan yang sehat dan saling
menghargai, menjaga keharmonisan lingkungan sekolah.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini akan
diuraikan saran-saran. Adapun saran-saran penulis dalam pembahasan skirpsi ini
adalah sebagai berikut:
1. Kepala sekolah dan seluruh personil sekolah maupun masyarakat hendaknya
selalu menjaga komunikasi maupun kerjasama yang baik sehingga sekolah dapat
lebih mudah untuk mencapai visi dan misi secara efektif dan efisien.
2. Sekolah hendaknya selalu mempertahankan nilai-nilai kerjasama yang baik
antara pemimpin dengan para bawahan serta kepada masyarakat setempat,
karena itu akan membuat hubungan seluruh personil sekolah dengan masyarakat
akan selalu terjaga dengan baik dan harmonis.
3. Sekolah hendaknya selalu melakukan pembaharuan ataupun inovasi secara
terus-menerus sehingga sekolah tidak akan mengalami ketertinggalan maupun
keterbelakangan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan serta
mampuh untuk selalu memiliki daya saing yang tinggi di era globalisasi ini.
Ketersediaan
| ST20180033 | 33/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
33/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
