Penerapan Akuntansi Dana Pensiun PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Bone (Studi Laporan Dana Pensiun tahun 2016-2018)
Febryana/01.15.5004 - Personal Name
Masalah dalam penelitian ini dianalisis dengan teknik descriptive analysis.
Descriptive analysis yaitu suatu teknik analisa data dimana penulis membaca,
mempelajari, memahami dan kemudian menguraikan semua data yang diperoleh lalu
membuat analisa-analisa komprehensif sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa pihak perusahaan menerima
dana pensiunan pada PT Taspen (Persero) dan PT Asabri (Persero) yang dikelola
meliputi laporan aktiva bersih, laporan perubahan aktiva bersih, neraca, perhitungan
hasil usaha, dan laporan arus kas.
Mekanisme dan penerapan dana pensiun pada PT Pos Indonesia Cabang
Bone telah memenuhi standar akuntansi sehingga di satu sisi telah sesuai dengan
pernyataan standar akuntansi namun di sisi lain terdapat laporan yang tidak
memenuhi standar akuntansi dan tidak memberikan keuntungan terhadap perusahaan
itu sendiri.
A. Simpulan
Dari pemaparan hasil dan pembahasan di bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Aktiva bersih dana penisun PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Bone per
31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp 809 orang mengalami kenaikan sebesar Rp.
690 orang dari bulan Juli 2019. Peningkatan aset bersih bulan Agustus 2019
sebagian besar disebabkan karena adanya peningkatan pendapatan sebesar Rp.
1.603.289.200 juta. Maka laporan aktiva bersih pada PT Pos Indonesia (Persero)
Cabang Bone telah berjalan dengan baik dan sesuai standar akuntansi keuangan.
Laporan perubahan aktiva bersih pada PT Pos Indonesia (Persero)
Cabang Bone tentu mengalami perubahan setiap bulannya dikarenakan perubahan
jumlah peserta penerima dana pensiun yang makin bertambah atau berkurang, hal
tersebut disebabkan adanya pensiunan baru sehingga mengalami kenaikan atau
adanya pensiunan yang meninggal sehingga mengalami penurunan jumlah peserta
dana pensiun. Maka laporan perubahan modal yang telah digambarkan pada
pembahasan sebelumnya telah efisien dan sesuai standar akuntansi keuangan.
Neraca adalah laporan yang menggambarkan keadaan keuangan PT Pos
Indonesia (Persero) Cabang Bone, neraca dana pensiun menggambarkan secara
jelas kekayaan dan kewajiban dana pensiun. Pada pembahasan bab sebelumnya
telah digambarkan neraca laporan keuangan dana pensiun PT Pos Indonesia
(Persero), maka neraca pada PT Pos Indonesia (Persero) telah dilaksanakan
dengan baik dan sesuai standar akuntansi keuangan.
Kemudian pada PT Pos Indonesia (Persero) tidak mendapatkan fee atau
keuntungan dari hasil pengelolaan dana pensiun yang akan dibayarkan kepada
peserta pensiunan, hanya saja mendapatkan persen dari pemotongan kredit dari
mitra koperasi dan bank, maka PT Pos tidak memiliki laporan laba rugi untuk
hasil pengelolaan dana pensiun karena tidak mendapatkan perolehan hasil usaha,
maka hal tersebut belum efisien karena dalam teori akuntansi laporan keuangan
juga termasuk laporan laba rugi jadi kondisi tersebut belum lengkap laporan
keuangannya.
Laporan arus kas yaitu laporan yang dapat melihat jelas laporan dana
pensiun yang keluar dan masuk, sisa dana yang akan dikembalikan atas
pembayaran kepada peserta pensiunan PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Bone.
Maka laporan arus kas tersebut telah dijalankan dengan baik sesuai standar
akuntansi keuangan.
B. Saran
Dari beberapa poin laporan keuangan yang telah dibahas sebelumnya
bahwa pencatatan yang dilakukan PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Bone telah
sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku pada umumnya, namun
ada satu kendala yaitu sebaiknya dari pihak PT Pos Indonesia (Persero) Cabang
Bone menetapkan persen atau keuntungan dari pengendapan dana pensiunan yg
diberikan PT Taspen (Persero) sebagai upah telah menyimpan dana pensiunan dan
sebagai prestasi bagi petugas yang mengelolah dana pensiun.
Descriptive analysis yaitu suatu teknik analisa data dimana penulis membaca,
mempelajari, memahami dan kemudian menguraikan semua data yang diperoleh lalu
membuat analisa-analisa komprehensif sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa pihak perusahaan menerima
dana pensiunan pada PT Taspen (Persero) dan PT Asabri (Persero) yang dikelola
meliputi laporan aktiva bersih, laporan perubahan aktiva bersih, neraca, perhitungan
hasil usaha, dan laporan arus kas.
Mekanisme dan penerapan dana pensiun pada PT Pos Indonesia Cabang
Bone telah memenuhi standar akuntansi sehingga di satu sisi telah sesuai dengan
pernyataan standar akuntansi namun di sisi lain terdapat laporan yang tidak
memenuhi standar akuntansi dan tidak memberikan keuntungan terhadap perusahaan
itu sendiri.
A. Simpulan
Dari pemaparan hasil dan pembahasan di bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Aktiva bersih dana penisun PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Bone per
31 Agustus 2019 adalah sebesar Rp 809 orang mengalami kenaikan sebesar Rp.
690 orang dari bulan Juli 2019. Peningkatan aset bersih bulan Agustus 2019
sebagian besar disebabkan karena adanya peningkatan pendapatan sebesar Rp.
1.603.289.200 juta. Maka laporan aktiva bersih pada PT Pos Indonesia (Persero)
Cabang Bone telah berjalan dengan baik dan sesuai standar akuntansi keuangan.
Laporan perubahan aktiva bersih pada PT Pos Indonesia (Persero)
Cabang Bone tentu mengalami perubahan setiap bulannya dikarenakan perubahan
jumlah peserta penerima dana pensiun yang makin bertambah atau berkurang, hal
tersebut disebabkan adanya pensiunan baru sehingga mengalami kenaikan atau
adanya pensiunan yang meninggal sehingga mengalami penurunan jumlah peserta
dana pensiun. Maka laporan perubahan modal yang telah digambarkan pada
pembahasan sebelumnya telah efisien dan sesuai standar akuntansi keuangan.
Neraca adalah laporan yang menggambarkan keadaan keuangan PT Pos
Indonesia (Persero) Cabang Bone, neraca dana pensiun menggambarkan secara
jelas kekayaan dan kewajiban dana pensiun. Pada pembahasan bab sebelumnya
telah digambarkan neraca laporan keuangan dana pensiun PT Pos Indonesia
(Persero), maka neraca pada PT Pos Indonesia (Persero) telah dilaksanakan
dengan baik dan sesuai standar akuntansi keuangan.
Kemudian pada PT Pos Indonesia (Persero) tidak mendapatkan fee atau
keuntungan dari hasil pengelolaan dana pensiun yang akan dibayarkan kepada
peserta pensiunan, hanya saja mendapatkan persen dari pemotongan kredit dari
mitra koperasi dan bank, maka PT Pos tidak memiliki laporan laba rugi untuk
hasil pengelolaan dana pensiun karena tidak mendapatkan perolehan hasil usaha,
maka hal tersebut belum efisien karena dalam teori akuntansi laporan keuangan
juga termasuk laporan laba rugi jadi kondisi tersebut belum lengkap laporan
keuangannya.
Laporan arus kas yaitu laporan yang dapat melihat jelas laporan dana
pensiun yang keluar dan masuk, sisa dana yang akan dikembalikan atas
pembayaran kepada peserta pensiunan PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Bone.
Maka laporan arus kas tersebut telah dijalankan dengan baik sesuai standar
akuntansi keuangan.
B. Saran
Dari beberapa poin laporan keuangan yang telah dibahas sebelumnya
bahwa pencatatan yang dilakukan PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Bone telah
sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku pada umumnya, namun
ada satu kendala yaitu sebaiknya dari pihak PT Pos Indonesia (Persero) Cabang
Bone menetapkan persen atau keuntungan dari pengendapan dana pensiunan yg
diberikan PT Taspen (Persero) sebagai upah telah menyimpan dana pensiunan dan
sebagai prestasi bagi petugas yang mengelolah dana pensiun.
Ketersediaan
| SFEBI20200187 | 187/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
187/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
