Analisis Potensi dan Preferensi Masyarakat Pedesaan dalam Pendirian Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) di Desa Uloe
Sasti Jayanti/01.15.5080 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang potensi dan preferensi masyarakat pedesaan
dalam pendirian Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui potensi dan preferensi masyarakat pedesaan dalam pendirian Baitul Maal
Wat Tamwil (BMT) di Desa Uloe.
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode
field research dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti
melalui wawancara, dan data sekunder yang diperoleh dari data yang sudah diolah
yang dapat berupa dokumen-dokumen yang terkait dengan monografi Desa Uloe
Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone. Objek dalam penelitian ini adalah
masyarakat Desa Uloe Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone.
Hasil penelitian melalui wawancara untuk mendapatkan gambaran yang tegas
mengenai potensi dan preferensi masyarakat pedesaan dalam pendirian Baitul Maal
Wat Tamwil (BMT) dengan cara memaparkan informasi-informasi akurat yang
diperoleh dari masyarakat Desa Uloe Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone. Dari
hasil analisis diketahui bahwa potensi masyarakat pedesaan dalam pendirian BMT
berpeluang untuk didirikan di wilayah Desa Uloe Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten
Bone, begitu pula dari hasil analisis mengenai preferensi masyarakat pedesaan dalam
pendirian BMT layak untuk didirikan di wilayah Desa Uloe Kecamatan Dua Boccoe
Kabupaten Bone.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa potensi pendirian Baitul Maal Wat
Tamwil (BMT) cenderung berpeluang untuk didirikan di wilayah Desa Uloe
Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone. Secara keseluruhan dari lima aspek yang
diteliti, ada empat aspek yang berpotensi memiliki peluang dalam pendirian BMT di
Desa Uloe yaitu aspek profesi masyarakat, aspek pendapatan masyarakat, aspek
kualitas masyarakat, serta aspek kebutuhan modal oleh masyarakat. Profesi
masyarakat Desa Uloe selain sebagai pengusaha, PNS, dan pedagang, juga berprofesi
sebagai petani. Artinya, selain penghasilan dari pekerjaan utamanya masyarakat Desa
Uloe, juga memperoleh penghasilan lain diluar pekerjaan utamanya. Hal ini berarti
ada indikasi investasi yang besar dari para masyarakat Desa Uloe. Melihat keadaan
tersebut, Desa Uloe cenderung berpeluang untuk mendirikan BMT. Kualitas
masyarakat Desa Uloe juga berpotensi dalam pendirian BMT, hal ini dapat dilihat
kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilaksanakan sehingga akan menambah
pengetahuan masyarakat terutama mengenai lembaga keuangan syariah, selain itu
juga didukung oleh tingkat pendidikan masyarakat yang rata-rata cukup baik.
Kemudian terkait dengan kebutuhan modal masyarakat juga sangat berpotensi dalam
pendirian BMT di Desa Uloe, sebagaimana diketahui bahwa masyarakat
membutuhkan dan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Hal ini merupakan peluang
yang sangat besar bagi BMT untuk memberikan pembiayaan (modal) bagi
masyarakat yang membutuhkan. Selanjutnya, ditinjau dari aspek keadaan lokasi dapat
dikategorikan tidak berpotensi dalam pendirian BMT di Desa Uloe. Hal ini dapat
dilihat dari empat indikator yang diukur, hanya satu indikator yang memiliki potensi
dalam pendirian BMT yaitu keberadaan lahan yang sangat strategis, sedangkan tiga
indikator yaitu lalu lintas transportasi, pasar yang tidak fungsional, dan jarak wilayah
ke pusat pemerintahan, tidak berpotensi dalam pendirian BMT di Desa Uloe.
menjalankan kegiatan usahanya. Hal ini merupakan peluang yang sangat besar bagi
BMT untuk memberikan pembiayaan (modal) bagi masyarakat yang membutuhkan.
Selanjutnya, ditinjau dari aspek keadaan lokasi dapat dikategorikan tidak berpotensi
dalam pendirian BMT di Desa Uloe. Hal ini dapat dilihat dari empat indikator yang
diukur, hanya satu indikator yang memiliki potensi dalam pendirian BMT yaitu
keberadaan lahan yang sangat strategis, sedangkan tiga indikator yaitu lalu lintas
transportasi, pasar yang tidak fungsional, dan jarak wilayah ke pusat pemerintahan,
tidak berpotensi dalam pendirian BMT di Desa Uloe.
2. Preferensi masyarakat dalam pendirian Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) layak
untuk didirikan di wilayah Desa Uloe Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten
Bone. Secara keseluruhan dari dua aspek yang diteliti memiliki peluang dalam
pendirian BMT di Desa Uloe yaitu aspek sosial dan aspek lingkungan. Dilihat
dari faktor sosial di mana tradisi dan dukungan keluarga sangat mendorong
minat masyarakat Desa Uloe untuk bergabung di BMT. Hal ini dapat dilihat
dari tradisi masyarakat dalam kegiatan keagamaan yang sudah membudaya
sampai saat ini, sehingga sangat memungkinkan masyarakat memahami
mengenai lembaga keuangan syariah yang mana kegiatannya adalah
berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Kemudian dukungan dari keluarga juga
mendorong minat masyarakat untuk bergabung menjadi bagian dari BMT. Hal
ini dapat dilihat bahwa masyarakat memperoleh modal dari pihak lain untuk
menjalankan kegiatan usahanya, yang tentunya merupakan dorongan dari
keluarga masyarakat itu sendiri. Namun, apabila dilihat dari tingkat pendidikan
masyarakat dapat dikategorikan bahwa masyarakat Desa Uloe tidak berminat
untuk bergabung di BMT. Hal ini dapat dilihat bahwa meski masyarakat
memiliki tingkat pendidikan yang cukup baik, namun mereka lebih condong
untuk bertani, berdagang, serta budidaya ikan. Kemudian minat masyarakat
untuk bergabung dilihat dari faktor lingkungan dari empat indikator yang
diteliti yaitu keterlibatan masyarakat dalam membangun wilayahnya,
keikutsertaan masyarakat dalam mengawasi roda perekonomian, pemahaman
masyarakat tentang sistem bagi hasil, serta mudahnya memperoleh informasi
terkait dengan lembaga keuangan syariah, dapat dikategorikan bahwa BMT
berpeluang untuk didirikan di Desa Uloe.
B. Implikasi Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan yang telah
diuraikan di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan oleh
berbagai pihak. Adapun implikasi yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Dengan melihat prospek yang baik dari preferensi (minat) masyarakat dan
potensi Desa Uloe yang berpeluang dalam mendirikan Baitul Maal Wat Tamwil
(BMT), sebaiknya masyarakat lebih serius lagi dalam upaya mempelajari dan
memahami kegiatan-kegiatan operasional BMT.
2. Pemerintah diharapkan lebih berperan dalam membina masyarakat dengan
memberikan pelatihan-pelatihan dan pendidikan untuk lebih meningkatkan
potensi-potensi yang dimilikinya, mencakup pengetahuan teknis tentang cara-
cara bertani, berkebun, berdagang, dan sebagainya.
1. Dengan keterbatasan peneliti, diharapkan penelitian selanjutnya dapat membuat
penulisan skripsi mengenai potensi dan preferensi yang lebih luas lingkupnya.
dalam pendirian Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui potensi dan preferensi masyarakat pedesaan dalam pendirian Baitul Maal
Wat Tamwil (BMT) di Desa Uloe.
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode
field research dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti
melalui wawancara, dan data sekunder yang diperoleh dari data yang sudah diolah
yang dapat berupa dokumen-dokumen yang terkait dengan monografi Desa Uloe
Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone. Objek dalam penelitian ini adalah
masyarakat Desa Uloe Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone.
Hasil penelitian melalui wawancara untuk mendapatkan gambaran yang tegas
mengenai potensi dan preferensi masyarakat pedesaan dalam pendirian Baitul Maal
Wat Tamwil (BMT) dengan cara memaparkan informasi-informasi akurat yang
diperoleh dari masyarakat Desa Uloe Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone. Dari
hasil analisis diketahui bahwa potensi masyarakat pedesaan dalam pendirian BMT
berpeluang untuk didirikan di wilayah Desa Uloe Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten
Bone, begitu pula dari hasil analisis mengenai preferensi masyarakat pedesaan dalam
pendirian BMT layak untuk didirikan di wilayah Desa Uloe Kecamatan Dua Boccoe
Kabupaten Bone.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa potensi pendirian Baitul Maal Wat
Tamwil (BMT) cenderung berpeluang untuk didirikan di wilayah Desa Uloe
Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone. Secara keseluruhan dari lima aspek yang
diteliti, ada empat aspek yang berpotensi memiliki peluang dalam pendirian BMT di
Desa Uloe yaitu aspek profesi masyarakat, aspek pendapatan masyarakat, aspek
kualitas masyarakat, serta aspek kebutuhan modal oleh masyarakat. Profesi
masyarakat Desa Uloe selain sebagai pengusaha, PNS, dan pedagang, juga berprofesi
sebagai petani. Artinya, selain penghasilan dari pekerjaan utamanya masyarakat Desa
Uloe, juga memperoleh penghasilan lain diluar pekerjaan utamanya. Hal ini berarti
ada indikasi investasi yang besar dari para masyarakat Desa Uloe. Melihat keadaan
tersebut, Desa Uloe cenderung berpeluang untuk mendirikan BMT. Kualitas
masyarakat Desa Uloe juga berpotensi dalam pendirian BMT, hal ini dapat dilihat
kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilaksanakan sehingga akan menambah
pengetahuan masyarakat terutama mengenai lembaga keuangan syariah, selain itu
juga didukung oleh tingkat pendidikan masyarakat yang rata-rata cukup baik.
Kemudian terkait dengan kebutuhan modal masyarakat juga sangat berpotensi dalam
pendirian BMT di Desa Uloe, sebagaimana diketahui bahwa masyarakat
membutuhkan dan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Hal ini merupakan peluang
yang sangat besar bagi BMT untuk memberikan pembiayaan (modal) bagi
masyarakat yang membutuhkan. Selanjutnya, ditinjau dari aspek keadaan lokasi dapat
dikategorikan tidak berpotensi dalam pendirian BMT di Desa Uloe. Hal ini dapat
dilihat dari empat indikator yang diukur, hanya satu indikator yang memiliki potensi
dalam pendirian BMT yaitu keberadaan lahan yang sangat strategis, sedangkan tiga
indikator yaitu lalu lintas transportasi, pasar yang tidak fungsional, dan jarak wilayah
ke pusat pemerintahan, tidak berpotensi dalam pendirian BMT di Desa Uloe.
menjalankan kegiatan usahanya. Hal ini merupakan peluang yang sangat besar bagi
BMT untuk memberikan pembiayaan (modal) bagi masyarakat yang membutuhkan.
Selanjutnya, ditinjau dari aspek keadaan lokasi dapat dikategorikan tidak berpotensi
dalam pendirian BMT di Desa Uloe. Hal ini dapat dilihat dari empat indikator yang
diukur, hanya satu indikator yang memiliki potensi dalam pendirian BMT yaitu
keberadaan lahan yang sangat strategis, sedangkan tiga indikator yaitu lalu lintas
transportasi, pasar yang tidak fungsional, dan jarak wilayah ke pusat pemerintahan,
tidak berpotensi dalam pendirian BMT di Desa Uloe.
2. Preferensi masyarakat dalam pendirian Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) layak
untuk didirikan di wilayah Desa Uloe Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten
Bone. Secara keseluruhan dari dua aspek yang diteliti memiliki peluang dalam
pendirian BMT di Desa Uloe yaitu aspek sosial dan aspek lingkungan. Dilihat
dari faktor sosial di mana tradisi dan dukungan keluarga sangat mendorong
minat masyarakat Desa Uloe untuk bergabung di BMT. Hal ini dapat dilihat
dari tradisi masyarakat dalam kegiatan keagamaan yang sudah membudaya
sampai saat ini, sehingga sangat memungkinkan masyarakat memahami
mengenai lembaga keuangan syariah yang mana kegiatannya adalah
berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Kemudian dukungan dari keluarga juga
mendorong minat masyarakat untuk bergabung menjadi bagian dari BMT. Hal
ini dapat dilihat bahwa masyarakat memperoleh modal dari pihak lain untuk
menjalankan kegiatan usahanya, yang tentunya merupakan dorongan dari
keluarga masyarakat itu sendiri. Namun, apabila dilihat dari tingkat pendidikan
masyarakat dapat dikategorikan bahwa masyarakat Desa Uloe tidak berminat
untuk bergabung di BMT. Hal ini dapat dilihat bahwa meski masyarakat
memiliki tingkat pendidikan yang cukup baik, namun mereka lebih condong
untuk bertani, berdagang, serta budidaya ikan. Kemudian minat masyarakat
untuk bergabung dilihat dari faktor lingkungan dari empat indikator yang
diteliti yaitu keterlibatan masyarakat dalam membangun wilayahnya,
keikutsertaan masyarakat dalam mengawasi roda perekonomian, pemahaman
masyarakat tentang sistem bagi hasil, serta mudahnya memperoleh informasi
terkait dengan lembaga keuangan syariah, dapat dikategorikan bahwa BMT
berpeluang untuk didirikan di Desa Uloe.
B. Implikasi Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan yang telah
diuraikan di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan oleh
berbagai pihak. Adapun implikasi yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Dengan melihat prospek yang baik dari preferensi (minat) masyarakat dan
potensi Desa Uloe yang berpeluang dalam mendirikan Baitul Maal Wat Tamwil
(BMT), sebaiknya masyarakat lebih serius lagi dalam upaya mempelajari dan
memahami kegiatan-kegiatan operasional BMT.
2. Pemerintah diharapkan lebih berperan dalam membina masyarakat dengan
memberikan pelatihan-pelatihan dan pendidikan untuk lebih meningkatkan
potensi-potensi yang dimilikinya, mencakup pengetahuan teknis tentang cara-
cara bertani, berkebun, berdagang, dan sebagainya.
1. Dengan keterbatasan peneliti, diharapkan penelitian selanjutnya dapat membuat
penulisan skripsi mengenai potensi dan preferensi yang lebih luas lingkupnya.
Ketersediaan
| SFEBI20190458 | 458/2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
458/2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
