Analisis Produk Mudharabah Dalam Peningkatan Produktivitas Usaha Mikro (Studi Pada Nasabah Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT As’Adiyah Sengkang
Hajirah/01.05.5069 - Personal Name
Skripsi ini membahas Analisis Produk Mudharabah dalam peningkatan
produktivitas usaha mikro pada Nasabah koperasi simpan pinjam dan pembiayaan
syariah mengenai.Pokok permasalahannya adalah bagaimana mekanisme produk
mudharabah dalam peningkatan produktivitas usaha mikro KSPPS BMT As’Adiyah
Sengkang. Dengan syarat kelengkapan berkas dan survei tempat tinggal serta tempat
usaha untuk memastikan apakah usaha nasabah layak dibiayai kemudian, melakukan
akad dimana pihak BMT dan nasabah mensepakati nisbah bagi hasil.Masalah ini
dianalisis dengan pendekatan keilmuan dalam bidang teologi normatif dan sosio
ekonomi dengan metode kualitatif serta dengan menggunakan analisis deskriptif
kualitatif. Permasalahan yang mengakibatkan minimnya nasabah pada produk
mudharabah dalam peningkatan produktivitas usaha mikro dari koperasi simpan
pinjam dan pembiayaan syariah (KSPPS) BMT As’Adiyah sengkang. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk perkembangan produk
mudharabah sendiri terus meningkat. Dengan sedikitnya jumlah nasabah disebabkan
adanya hambatan pada pembiayaan mudharabah dengan sangat tingginya resiko yang
kemungkinan akan terjadi merupakan salah satu alasan atau hambatan yang kuat pada
BMT mauapun lembaga keuangan syariah lainnya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dari hasil observasi, wawancara
dan dokumentasi tentang Analisis Produk Mudharabah dalam Peningkatan
Produktivitas Usaha Mikro, sehingga dapat di ambil kesimpulan:
1. Pada mekanisme penerapan produk mudharabah dalam peningkatan
produktivitas usaha mikro KSPPS BMT As’Adiyah Sengkang melalui
beberapa tahap di mulai dari nasabah harus memenuhi persyaratan yang di
ajukan oleh pihak BMT seperti kelengkapan berkas dan survei tempat tinggal
serta tempat usaha untuk memastikan apakah usaha nasabah layak dibiayai
kemudian, melakukan akad dimana pihak BMT dan nasabah mensepakati
nisbah bagi hasil. Dalam mekanisme penerapan produk mudharabah juga
dilakukan
pengawasan
kepada
usaha
nasabah
untuk
menghindari
ketidakjujuran nasabah dengan melakukan pengecekan buku kas, untuk
nasabah yang mengalami pembayaran macet, tindakan BMT yaitu
mengirimkan surat peringatan sebanyak tiga kali sebelum jaminan atau agunan
di lelang.
2. Sedikitnya jumlah nasabah disebabkan dengan adanya hambatan pada BMT
terutama pada pembiayaan mudharabah merupakan produk yang memiliki
resiko yang sangat besar, kemudian dilihat dari kejujuran antara nasabah dan
BMT, tinggimya porsi bagi hasil antara BMT dan nasabah, serta kurangnya
sosialisasi pihak BMT kepada masyarakat mengenai produk pembiayaan
mudharabah.
B. Saran
Dari penelitian ini, peneliti dapat memberikan beberapa saran sebagai barikut;
1. Mekanisme penerapan produk mudharabah pada BMT As’Adiyah Sengkang
dapat dijadikan acuan bagi instansi atau lembaga keuangan lain khusunya
lembaga keuangan Syariah dalam meningkatkan produktivitas usaha mikro
kecil guna meningkat pendapatan dan taraf hidup masyarakat menengah ke
bawah dengan pemberian bantuan dana melalui pembiayaan mudharabah yang
mudah diperoleh seperti dengan persyaratan yang mudah dan mengutamakan
kejujuran serta nisbah bagi hasil yang sesuai dengan kesepakatan bersama.
2. Dengan hambatan yang dialami BMT As’Adiyah Sengkang dapat dijadikan
pembelajaran kepada lembaga keuangan lain untuk lebih memberikan
kepercayaan kepada calon nasabah dan lebih aktif melakukan sosialisasi guna
memperkenalkan lembaga keuangan Syariah kepada masyarakat agar tertarik
untuk menjadi nasabah atau melakukan transaksi melalui lembaga keuangan
Syariah.
produktivitas usaha mikro pada Nasabah koperasi simpan pinjam dan pembiayaan
syariah mengenai.Pokok permasalahannya adalah bagaimana mekanisme produk
mudharabah dalam peningkatan produktivitas usaha mikro KSPPS BMT As’Adiyah
Sengkang. Dengan syarat kelengkapan berkas dan survei tempat tinggal serta tempat
usaha untuk memastikan apakah usaha nasabah layak dibiayai kemudian, melakukan
akad dimana pihak BMT dan nasabah mensepakati nisbah bagi hasil.Masalah ini
dianalisis dengan pendekatan keilmuan dalam bidang teologi normatif dan sosio
ekonomi dengan metode kualitatif serta dengan menggunakan analisis deskriptif
kualitatif. Permasalahan yang mengakibatkan minimnya nasabah pada produk
mudharabah dalam peningkatan produktivitas usaha mikro dari koperasi simpan
pinjam dan pembiayaan syariah (KSPPS) BMT As’Adiyah sengkang. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk perkembangan produk
mudharabah sendiri terus meningkat. Dengan sedikitnya jumlah nasabah disebabkan
adanya hambatan pada pembiayaan mudharabah dengan sangat tingginya resiko yang
kemungkinan akan terjadi merupakan salah satu alasan atau hambatan yang kuat pada
BMT mauapun lembaga keuangan syariah lainnya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dari hasil observasi, wawancara
dan dokumentasi tentang Analisis Produk Mudharabah dalam Peningkatan
Produktivitas Usaha Mikro, sehingga dapat di ambil kesimpulan:
1. Pada mekanisme penerapan produk mudharabah dalam peningkatan
produktivitas usaha mikro KSPPS BMT As’Adiyah Sengkang melalui
beberapa tahap di mulai dari nasabah harus memenuhi persyaratan yang di
ajukan oleh pihak BMT seperti kelengkapan berkas dan survei tempat tinggal
serta tempat usaha untuk memastikan apakah usaha nasabah layak dibiayai
kemudian, melakukan akad dimana pihak BMT dan nasabah mensepakati
nisbah bagi hasil. Dalam mekanisme penerapan produk mudharabah juga
dilakukan
pengawasan
kepada
usaha
nasabah
untuk
menghindari
ketidakjujuran nasabah dengan melakukan pengecekan buku kas, untuk
nasabah yang mengalami pembayaran macet, tindakan BMT yaitu
mengirimkan surat peringatan sebanyak tiga kali sebelum jaminan atau agunan
di lelang.
2. Sedikitnya jumlah nasabah disebabkan dengan adanya hambatan pada BMT
terutama pada pembiayaan mudharabah merupakan produk yang memiliki
resiko yang sangat besar, kemudian dilihat dari kejujuran antara nasabah dan
BMT, tinggimya porsi bagi hasil antara BMT dan nasabah, serta kurangnya
sosialisasi pihak BMT kepada masyarakat mengenai produk pembiayaan
mudharabah.
B. Saran
Dari penelitian ini, peneliti dapat memberikan beberapa saran sebagai barikut;
1. Mekanisme penerapan produk mudharabah pada BMT As’Adiyah Sengkang
dapat dijadikan acuan bagi instansi atau lembaga keuangan lain khusunya
lembaga keuangan Syariah dalam meningkatkan produktivitas usaha mikro
kecil guna meningkat pendapatan dan taraf hidup masyarakat menengah ke
bawah dengan pemberian bantuan dana melalui pembiayaan mudharabah yang
mudah diperoleh seperti dengan persyaratan yang mudah dan mengutamakan
kejujuran serta nisbah bagi hasil yang sesuai dengan kesepakatan bersama.
2. Dengan hambatan yang dialami BMT As’Adiyah Sengkang dapat dijadikan
pembelajaran kepada lembaga keuangan lain untuk lebih memberikan
kepercayaan kepada calon nasabah dan lebih aktif melakukan sosialisasi guna
memperkenalkan lembaga keuangan Syariah kepada masyarakat agar tertarik
untuk menjadi nasabah atau melakukan transaksi melalui lembaga keuangan
Syariah.
Ketersediaan
| SSYA20190613 | 613/2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
613/2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Syariah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
