Minimalisasi Biaya Produksi dengan Pendekatan Ekonomi Mikro Islam (Studi pada Catering Mekar Sari)
Riska/01.15.3073 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Minimalisasi Biaya Produksi dengan
Pendekatan Ekonomi Mikro Islam pada salah satu Catering yang ada di Kabupaten
Bone. Pokok permasalahannya adalah berapa besar biaya produksi yang diproduksi
dan berapa besar hasil produksi yang dihasilkan. Dan bagaimana tinjauan ekonomi
mikro islam terhadap biaya produksi dan hasil produksi.
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini merupakan jenis
penelitian kualitatif. Masalah ini dianalisis dengan pendekatan keilmuan dalam teori
biaya produksi dalam ekonomi mikro dan ekonomi mikro Islam dengan metode
kualitatif dengan menggunakan Deskriptif Kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam mengetahui biaya produksi
minimal maka perlu diketahui biaya rata- rata minimal yang digunakan. untuk
mengetahuinya terlebih kita mengetahui biaya produksi dan hasil produksinya.
Namun ditinjau dari ilmu ekonomi mikro islam catering tersebut tidak peduli
terhadap maslahah karena tidak terdapat biaya inmaterial dalam proses produksinya.
Biaya inmaterial adalah biaya yang dikeluarkan bukan untuk bisnis tetapi untuk amal
saleh.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
1. Catering Mekar Sari merupakan usaha produksi jangka pendek sehingga biaya
produksi yang digunakan adalah biaya produksi jangka pendek, biaya
produksi jangka pendek ada dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Pada
Catering Mekar Sari yang termasuk biaya tetap yaitu biaya penyusutan dan
biaya listrik sedangkan biaya variabel yaitu biaya bahan baku, upah tenaga
kerja, biaya bahan bakar, biaya penjualan, biaya pengepakan, dan biaya
pengiriman. Jumlah produksi pada Catering Mekar Sari tergantung pada
berapa besar pesanan yang telah diterima. Dalam sehari dapat menghasilkan
250 porsi sampai 1000 porsi bahkan lebih,
tergantung dari pesanan yang diterima. Jumlah tenaga kerja pada catering mekar yaitu 5 sampai 20 orang. 5 tenaga kerja mampu menghasilkan 250 porsi, 10 tenaga kerja mampu
menghasilkan 500 porsi, dan 15 tenaga kerja mampu menghasilkan 750 porsi,
jika pesanan mencapai 1.000 porsi maka tenaga kerja yang digunakan adalah
20 orang.
2. Pada Catering Mekar Sari untuk mengetahui biaya produksi minimal maka
perlu diketahui biaya rata- rata minimal yang digunakan. untuk
mengetahuinya terlebih kita mengetahui biaya produksi dan hasil
produksinya. Biaya produksi yaitu biaya tetap dan biaya variabel, setelah itu
biaya total dari biaya variabel dan biaya tetap itu dibagi dengan jumlah
produksi sehingga menghasilkan biaya rata-rata, biaya rata- rata tersebut dapat
digunakan untuk mengetahui biaya minimal. dari penelitian tersebut biaya
minimal terletak pada tingkat biaya total rata-rata terendah yaitu sebesar
13.105 artinya, titik biaya produksi minimal yakni sebesar 13.105.000 (Biaya
total), biaya minimal tercapai ketika memproduksi sebanyak 1.000 jumlah
produksi dan jumlah pekerja sebanyak 20 orang.
3. Ditinjau dari ilmu ekonomi mikro islam Catering Mekar Sari tidak peduli
terhadap maslahah karena tidak terdapat biaya inmaterial dalam proses
produksinya. Biaya inmaterial adalah biaya yang dikeluarkan bukan untuk
bisnis tetapi untuk amal saleh, yang dimaksud dengan amal saleh disini tetap
dalam wujud produksi, contohnya sebuah usaha mendapatkan permintaan
sebanyak 10 unit tetapi usaha tersebut memproduksi sebanyak 12 unit, jadi 10
untuk bisnis usahanya yaitu biaya tetap dan biaya variabel dan 2 untuk amal
saleh.. Jadi dapat disimpulkan bahwa Catering Mekar Sari dalam proses
minimalisasi biaya produksi tidak sesuai dengan pendekatan ekonomi mikro
islam karena tidak peduli terhadap maslahah.
B. Implikasi
Implikasi dari minimalisasi biaya produksi dengan pendekatan ekonomi mikro
islam seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Catering Mekar Sari tidak peduli
terhadap maslahah dan diharapkan Catering Mekar Sari lebih peduli terhadap
maslahah, walaupun dalam ekonomi mikro islam terjadi peningkatan biaya untuk
proses produksinya karena adanya tambahan biaya inmaterial (amal saleh) tetapi
justru itu dapat digunakan untuk menarik minat konsumen sehingga semakin banyak
permintaan maka akan mampu meminimalisasi biaya produksi yang digunakan.
Pendekatan Ekonomi Mikro Islam pada salah satu Catering yang ada di Kabupaten
Bone. Pokok permasalahannya adalah berapa besar biaya produksi yang diproduksi
dan berapa besar hasil produksi yang dihasilkan. Dan bagaimana tinjauan ekonomi
mikro islam terhadap biaya produksi dan hasil produksi.
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini merupakan jenis
penelitian kualitatif. Masalah ini dianalisis dengan pendekatan keilmuan dalam teori
biaya produksi dalam ekonomi mikro dan ekonomi mikro Islam dengan metode
kualitatif dengan menggunakan Deskriptif Kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam mengetahui biaya produksi
minimal maka perlu diketahui biaya rata- rata minimal yang digunakan. untuk
mengetahuinya terlebih kita mengetahui biaya produksi dan hasil produksinya.
Namun ditinjau dari ilmu ekonomi mikro islam catering tersebut tidak peduli
terhadap maslahah karena tidak terdapat biaya inmaterial dalam proses produksinya.
Biaya inmaterial adalah biaya yang dikeluarkan bukan untuk bisnis tetapi untuk amal
saleh.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
1. Catering Mekar Sari merupakan usaha produksi jangka pendek sehingga biaya
produksi yang digunakan adalah biaya produksi jangka pendek, biaya
produksi jangka pendek ada dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Pada
Catering Mekar Sari yang termasuk biaya tetap yaitu biaya penyusutan dan
biaya listrik sedangkan biaya variabel yaitu biaya bahan baku, upah tenaga
kerja, biaya bahan bakar, biaya penjualan, biaya pengepakan, dan biaya
pengiriman. Jumlah produksi pada Catering Mekar Sari tergantung pada
berapa besar pesanan yang telah diterima. Dalam sehari dapat menghasilkan
250 porsi sampai 1000 porsi bahkan lebih,
tergantung dari pesanan yang diterima. Jumlah tenaga kerja pada catering mekar yaitu 5 sampai 20 orang. 5 tenaga kerja mampu menghasilkan 250 porsi, 10 tenaga kerja mampu
menghasilkan 500 porsi, dan 15 tenaga kerja mampu menghasilkan 750 porsi,
jika pesanan mencapai 1.000 porsi maka tenaga kerja yang digunakan adalah
20 orang.
2. Pada Catering Mekar Sari untuk mengetahui biaya produksi minimal maka
perlu diketahui biaya rata- rata minimal yang digunakan. untuk
mengetahuinya terlebih kita mengetahui biaya produksi dan hasil
produksinya. Biaya produksi yaitu biaya tetap dan biaya variabel, setelah itu
biaya total dari biaya variabel dan biaya tetap itu dibagi dengan jumlah
produksi sehingga menghasilkan biaya rata-rata, biaya rata- rata tersebut dapat
digunakan untuk mengetahui biaya minimal. dari penelitian tersebut biaya
minimal terletak pada tingkat biaya total rata-rata terendah yaitu sebesar
13.105 artinya, titik biaya produksi minimal yakni sebesar 13.105.000 (Biaya
total), biaya minimal tercapai ketika memproduksi sebanyak 1.000 jumlah
produksi dan jumlah pekerja sebanyak 20 orang.
3. Ditinjau dari ilmu ekonomi mikro islam Catering Mekar Sari tidak peduli
terhadap maslahah karena tidak terdapat biaya inmaterial dalam proses
produksinya. Biaya inmaterial adalah biaya yang dikeluarkan bukan untuk
bisnis tetapi untuk amal saleh, yang dimaksud dengan amal saleh disini tetap
dalam wujud produksi, contohnya sebuah usaha mendapatkan permintaan
sebanyak 10 unit tetapi usaha tersebut memproduksi sebanyak 12 unit, jadi 10
untuk bisnis usahanya yaitu biaya tetap dan biaya variabel dan 2 untuk amal
saleh.. Jadi dapat disimpulkan bahwa Catering Mekar Sari dalam proses
minimalisasi biaya produksi tidak sesuai dengan pendekatan ekonomi mikro
islam karena tidak peduli terhadap maslahah.
B. Implikasi
Implikasi dari minimalisasi biaya produksi dengan pendekatan ekonomi mikro
islam seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Catering Mekar Sari tidak peduli
terhadap maslahah dan diharapkan Catering Mekar Sari lebih peduli terhadap
maslahah, walaupun dalam ekonomi mikro islam terjadi peningkatan biaya untuk
proses produksinya karena adanya tambahan biaya inmaterial (amal saleh) tetapi
justru itu dapat digunakan untuk menarik minat konsumen sehingga semakin banyak
permintaan maka akan mampu meminimalisasi biaya produksi yang digunakan.
Ketersediaan
| SFEBI20200107 | 107/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
107/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
