Skripsi ini berjudul Pemeberian nafkah oleh suami yang berstatus narapidana
terhadap keluarga (Studi kasus di rumah tahanan negara kelas II B Sengkang
Kabupaten Wajo). Penelitian ini bertujuan untuk menegetahui pemberian nafkah
suami sebagai narapidana di Rutan Sengkang dan untuk mengetahui persfektif hukum
Islam pemberian nafkah dari suami.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam masalah di atas adalah
Qualitatif Research (Penelitian Kualitatif) yakni suatu penelitian yang ditujukan
untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomenan, peristiwa, aktivitas sosial,
sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.
Skripsi ini ditulis berdasarkan latar belakang bahwa apabilah seorang suami
melakukan hal yang dilarang sengaja maupun tidak disengaja, sehingga kesalahan
tersebut melanggar hukum dan menjadi narapidana. Namun di satu sisi dalam
berkeluarga suami mempunyai kewajiban dalam memberikan nafkah kepada keluarga
(isteri) selama tidak durhaka dan tetap setia kepada suaminya. Berdasarkan penelitian
yang telah penulis lakukan, pemberian nafkah yang dilakukan oleh suami sebagai
narapidana pada umumnya sangat sulit tetapi narapidana masih memiliki keinginan
untuk memberikan nafkah. dan begitu juga dapat disimpulkan bahwa merujuk pada
firman Allah swt, maka hal yang terjadi pada suami dalam memberikan nafkah tidak
bertentangan dengan hukum Islam namum tetap berkewajiban menafkahi sesuai
dengan keanggupannya.
A. Simpulan
Bedasarkan hasil penelitian penulis skripsi yang berjudul Pemeberian
Nafkah Oleh Suami Yang Berstatus Narapida Terhadap keluarga Persfektif
Hukum Islam (Studi kasus di rumah tahanan Kelas II B Sengkang Kab. Wajo)
1. Pemberian nafkah yang dilakukan oleh suami narapidana di Rutan Sengkang.
Pada umumnya dalam tahanan sulit untuk memberikan nafkah karena mereka
sedang dalam menajalani masa pidana yang mana terkurung dan terbatasi
segala gerak-geriknya, namun mereka masih tetap memiliki keinginan untuk
tetap mempertahankan keluarga dan masih berusaha menafkahi keluarga
dengan berbagai macam cara yang bisa mereka lakukan atau usaha yang
berjalan di luar yang dilanjutkan oleh isteri.
2. Merujuk pada firman Allah swt sebagai sumber hukum Islam, maka hal yang
terjadi pada suami sebagai narapidana dalam pemberian nafkah kepada
keluaraganya tidak bertentangan dengan hukum Islam namun tetap
berkewajiban menafkahinya sesuai dengan kesanggupanyya.
B. Saran
1. Kepada warga binaan Rutan kelas II B Sengkang, agar tetap bertahan dan
berjuang semaksimal mungkin, hal apa yang bisa dilakukan sehingga
menghasilkan dan dapat bermanfaat kepada keluarga.
2. Kepada pasangan suami isteri agar tetap memperbaiki hubungan dan ikhlas
terhadap kondisi yang terjadi, karena keikhlasan merupakan modal utama,
untuk menjadi manusia yang lebih baik.
3. Harus ada kesabaran dalam menjalani kehidupan ini, karena tidak ada
manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan dan itulah manusia yang
tidak luput dari kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Maka yang terbaik
sekarang ini tidak mengulangi kesalahan yang kedua kalinya dan melihat
masa depan yang lebih baik lagi demi tercapainya keluaraga Sakinah
Mawaddah Warahmah.

SS20180042

42/2018

Perpustakaan Pusat

Tersedia