Implementasi Pembelajaran Sains dalam Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak di Kelompok B TK Beringin Pakkasalo Kec. Sibulue Kab. Bone
Andi fausianah/02.15.6004 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang “Implementasi Pembelajaran Sains Dalam
Meningkatkan Kognitif Anak di Kelompok B TK Beringin Pakkasalo”. Pokok
masalah adalah bagaimana perkembangan kognitif anak kelompok B TK Beringin
Pakkasalo Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone, apakah Implementasi Pembelajaran
Sains dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak di kelompok B TK Beringin
Pakkasalo Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, penulis menggunakan metode
penelitian lapangan dengan menggunakan teknik antara lain observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
data deskriptif kualitatif.
Perkembangan kognitif anak di kelompok B TK Beringin Pakkasalo sangat perlu
untuk dikembangkan, karena anak di kelompok B masih banyak yang belum mampu
membedakan sebab akibat suatu masalah yang dihadapinya. Berdasarkan
permasalahan tersebut maka perkembangan kognitif anak atau cara berfikirnya harus
dikembangkan dengan menggunakan imlementasi pembelajaran yang tepat.
Implementasi Pembelajaran Sains dengan menggunakan metode eksperimen telur
terapung dan tenggelam dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak
dikelompok B TK Beringin Pakkasalo Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone. Dengan
menggunakan metode eksperimen anak lebih mudah untuk berfikir logis tentang
sebab akibat masalah yang dihadapinya, karena anak dilibatkan langsung melakukan
eksperimen tersebut.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan sebelumnya, maka dapat di
simpulkan bahwa langkah-langkah implementasi pembelajaran sains dalam
meningkatkan kognitif anak di TK Beringin Pakkasalo pada kelompok B1 sebagai
berikut: 1). Peneliti beercakap-cakap dengan anak mengenai prosedur, peralatan
dan bahan yang akan di gunakan dalam kegiatan percobaan, 2). Peneliti
memberikan penjelasan tentang pelaksanaan percobaan disertai contoh dan
menyampaikan kepada anak hal-hal yang perlu diamati selama percobaan, 3).
Anak diajak melakukan prediksi percobaan yang akan dilakukan, 4). Anak
mempraktekan sendiri apa yang telah disampaikan oleh peneliti, membuktikan
kebenaran prediksi yang dilakukan, dan mengatasi permasalahan yang diberikan
dalam percobaan, 5). Peneliti berdiskusi dengan anak untuk menarik kesimpulan
dari percobaan yang telah mereka lakukan. Adapun keterampilan sains sederhana
yang dilihat adalah sebagai berikut: a). Mengamati, b). Mengelompokkan, c).
Memprediksi, d). Menghitung, e). Menginferensi, f). Mengkomunikasikan, g).
Menggunakan alat dan melakukan pengukuran.
Berdasarkan langkah-langkah diatas peneliti disana telah menerapkan semua
langkah-langkah sesuai urutan sebagai mana mestinya dan peserta didik dapat
mengikuti proses tersebut dengan baik, dan ketika anak diminta oleh peneliti untuk
melakukan eksperimen tersebut anak menanggapinya dengan antusias dan penuh
semangat. Sebagian besar anak-anak dalam melakukan eksperimen sudah berhasil
dengan baik, dan masih terdapat beberapa anak juga yang kurang sabar dalam
melakukan eksperimen dan ketika anak diminta oleh peneliti untuk menceritan
hasil eksperimennya mereka dapat menceritakannya sesuai dengan apa yang
mereka lihat ketika peneliti memberi contoh dan ketika anak melalukan percobaan
sendiri.
Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan observasi awal, maka dapat kita
ketahui bahwa perkembangan kognitif peserta didik kelas B1 yang terdiri dari 20
peserta didik, dengan perincian 9 anak laki-laki dan 11 anak perempuan,
perkembangan kognitifnya belum berkembang dengan baik. Setelah dilakukan
tindakan pembelajaran sains yaitu eksperimen telur terapung dan tenggelam
peneliti melihat bahwa ada perubahan dari sebagian anak yang perkembangan
kognitifnya belum berkembang dengan baik, setelah dilakukannya eksperimen
hanya tinggal beberapa anak saja yang belum berkembang. Jadi dapat peneliti
katakana bahwa dengan implementasi pembelajaran sains melalui eksperimen telur
terapung dan tenggelam dapat mengembangkan keampuan kognitif anak dari yang
belum berkembang menjadi mulai berkembang dan berkembang sesuai harapan.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,maka saran yang dapat
disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Guru sebagai orang tua di sekolah harus banyak belajar mengembangkan
keterampilan sains pada anak melalui metode eksperimen agar menjadi guru
yang professional kreatif, menarik dan menyenangkan bagi anak didiknya.
2. Untuk Sekolah agar dapat meningkatkan mutu pendidikan dengan penggunaan
metode dan media yang tepat dan optimal sehingga hasilnya bisa dijadikan
sebagai contoh untuk sekolah-sekolah lain
3. Untuk peneliti lain agar dapat menemukan metode-metode baru untuk dapat
mengembangkan kognitif pada anak usia dini.
Meningkatkan Kognitif Anak di Kelompok B TK Beringin Pakkasalo”. Pokok
masalah adalah bagaimana perkembangan kognitif anak kelompok B TK Beringin
Pakkasalo Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone, apakah Implementasi Pembelajaran
Sains dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak di kelompok B TK Beringin
Pakkasalo Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, penulis menggunakan metode
penelitian lapangan dengan menggunakan teknik antara lain observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
data deskriptif kualitatif.
Perkembangan kognitif anak di kelompok B TK Beringin Pakkasalo sangat perlu
untuk dikembangkan, karena anak di kelompok B masih banyak yang belum mampu
membedakan sebab akibat suatu masalah yang dihadapinya. Berdasarkan
permasalahan tersebut maka perkembangan kognitif anak atau cara berfikirnya harus
dikembangkan dengan menggunakan imlementasi pembelajaran yang tepat.
Implementasi Pembelajaran Sains dengan menggunakan metode eksperimen telur
terapung dan tenggelam dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak
dikelompok B TK Beringin Pakkasalo Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone. Dengan
menggunakan metode eksperimen anak lebih mudah untuk berfikir logis tentang
sebab akibat masalah yang dihadapinya, karena anak dilibatkan langsung melakukan
eksperimen tersebut.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan sebelumnya, maka dapat di
simpulkan bahwa langkah-langkah implementasi pembelajaran sains dalam
meningkatkan kognitif anak di TK Beringin Pakkasalo pada kelompok B1 sebagai
berikut: 1). Peneliti beercakap-cakap dengan anak mengenai prosedur, peralatan
dan bahan yang akan di gunakan dalam kegiatan percobaan, 2). Peneliti
memberikan penjelasan tentang pelaksanaan percobaan disertai contoh dan
menyampaikan kepada anak hal-hal yang perlu diamati selama percobaan, 3).
Anak diajak melakukan prediksi percobaan yang akan dilakukan, 4). Anak
mempraktekan sendiri apa yang telah disampaikan oleh peneliti, membuktikan
kebenaran prediksi yang dilakukan, dan mengatasi permasalahan yang diberikan
dalam percobaan, 5). Peneliti berdiskusi dengan anak untuk menarik kesimpulan
dari percobaan yang telah mereka lakukan. Adapun keterampilan sains sederhana
yang dilihat adalah sebagai berikut: a). Mengamati, b). Mengelompokkan, c).
Memprediksi, d). Menghitung, e). Menginferensi, f). Mengkomunikasikan, g).
Menggunakan alat dan melakukan pengukuran.
Berdasarkan langkah-langkah diatas peneliti disana telah menerapkan semua
langkah-langkah sesuai urutan sebagai mana mestinya dan peserta didik dapat
mengikuti proses tersebut dengan baik, dan ketika anak diminta oleh peneliti untuk
melakukan eksperimen tersebut anak menanggapinya dengan antusias dan penuh
semangat. Sebagian besar anak-anak dalam melakukan eksperimen sudah berhasil
dengan baik, dan masih terdapat beberapa anak juga yang kurang sabar dalam
melakukan eksperimen dan ketika anak diminta oleh peneliti untuk menceritan
hasil eksperimennya mereka dapat menceritakannya sesuai dengan apa yang
mereka lihat ketika peneliti memberi contoh dan ketika anak melalukan percobaan
sendiri.
Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan observasi awal, maka dapat kita
ketahui bahwa perkembangan kognitif peserta didik kelas B1 yang terdiri dari 20
peserta didik, dengan perincian 9 anak laki-laki dan 11 anak perempuan,
perkembangan kognitifnya belum berkembang dengan baik. Setelah dilakukan
tindakan pembelajaran sains yaitu eksperimen telur terapung dan tenggelam
peneliti melihat bahwa ada perubahan dari sebagian anak yang perkembangan
kognitifnya belum berkembang dengan baik, setelah dilakukannya eksperimen
hanya tinggal beberapa anak saja yang belum berkembang. Jadi dapat peneliti
katakana bahwa dengan implementasi pembelajaran sains melalui eksperimen telur
terapung dan tenggelam dapat mengembangkan keampuan kognitif anak dari yang
belum berkembang menjadi mulai berkembang dan berkembang sesuai harapan.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,maka saran yang dapat
disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Guru sebagai orang tua di sekolah harus banyak belajar mengembangkan
keterampilan sains pada anak melalui metode eksperimen agar menjadi guru
yang professional kreatif, menarik dan menyenangkan bagi anak didiknya.
2. Untuk Sekolah agar dapat meningkatkan mutu pendidikan dengan penggunaan
metode dan media yang tepat dan optimal sehingga hasilnya bisa dijadikan
sebagai contoh untuk sekolah-sekolah lain
3. Untuk peneliti lain agar dapat menemukan metode-metode baru untuk dapat
mengembangkan kognitif pada anak usia dini.
Ketersediaan
| STAR20190362 | 362/2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
362/2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
