Etika Berkomunikasi dalam Perspektif Al-Qur’an
Hamriani/03.14.1011 - Personal Name
Penulis merumuskan tiga rumusan masalah untuk mengetahui bagaimana pandangan al-Qur’an terhadap etika berkomunikasi, rumusan masalahnya yaitu sebagai berikut: Pertama, bagaimana term etika berkomunikasi dalam al-Qur’an? Kedua, bagaimana bentuk-bentuk etika berkomunikasi dalam al-Qur’an? Ketiga, bagaimana tujuan dan sasaran etika berkomunikasi dalam al-Qur’an?
Penelitian ini bertujuan untuk menggali term etika berkomunikasi dalam al-Qur’an, sehingga dapat diketahui bentuk-bentuk komunikasi yang baik, dan juga bertujuan untuk mengetahui sasaran etika berkomunikasi dalam al-Qur’an. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) yang menggunakan dua sumber data, yakni sumber data primer dan sekunder, dengan menggunakan dua teknik pengutipan yaitu pengutipan langsung dan tidak langsung. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan linguistik, psikologi, dan sosiologis. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode mauḍū’i (tematik), yaitu dengan cara menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan etika komunikasi.
Ada beberapa term yang ditemukan dalam al-Qur’an yaitu berupa term qaul yang mendahului maupun yang mengiringinya. Sedangkan bentuk-bentuk komunikasi yang terdapat dalam al-Qur’an ada 5 macam, yaitu komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi massa, komunikasi antar budaya dan komunikasi transedental. Beberapa term yang telah ditemukan dalam al-Qur’an mempunyai tujuan dan sasaran yang masing-masing term melahirkan tujuan dan sasaran tersendiri.
Dalam perspektif sosiologis, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah manusia selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang Islami, yaitu komunikasi yang berakhlak karimah atau beretika. Komunikasi yang beretika berarti komunikasi yang bersumber dari al-Qur’an.
A.Simpulan
Dari paparan diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan, yaitu sebagai berikut:
1.Term etika komunikasi yaitu berupa Qaulan ma’rūfā, sadῑdā, balῑgā, maysūrā, karῑmā, layyinā, ‘aẓῑmā, al-Zūr, Qaulan gaira al-ladzῑna zalamū, Yafqahūna qaulan, Alla yarji’u ilaihim qaulan, Waraḍiya lahu qaulan, Salāmun qaulan, Aḥsanu qaulan, Qaulan Ṡaqῑlā, Al-qaul al-Ṡabit, Al-ṭayyib min al-qaul, laḥn al-qaul, Qaul mukhtalif, Zukhruf al-qaul, dan Mālā yarḍā min al-qaul.
2.Bentuk-bentuk komunikasi yang terdapat dalam al-Qur’an dan dipadukan dengan yang terdapat dalam ilmu komunikasi yaitu: komunikasi interpersonal (antarpribadi), komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa, dan komunikasi antar budaya.
3.Dilihat dari ayat-ayat yang menjelaskan mengenai tata cara dalam berkomunikasi, term-term tersebut mempunyai sasaran yang tidak lain adalah untuk memberikan sumbangsih kepada seseorang yang melakukan komunikasi bahwa ketika dalam melakukan komunikasi harus menjaga etika, dimana pun dan kepada siapapun yang menjadi lawan bicara, dan sebaiknya menggunakan tutur kata yang lembut, lunak, baik, sopan serta mudah dipahami, artinya mudah dipahami, bisa langsung diterima dan dicerna oleh komunikan (pendengar). Tetapi Disamping kata-kata yang dianjurkan dalam al-Qur’an, terdapat pula kata-kata yang dilarang seperti kata yang mengandung unsur dosa.
B.Saran
Pembahasan mengenai etika berkomunikasi, penulis sendiri masih belum sepenuhnya mengaplikasikan etika-etika yang diajarkan dalam al-Qur’an. Seperti masih kadang mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan kepada teman. Ketika terjadi seperti itu, alangkah baiknya apabila kita belajar memperbaiki diri, yaitu mulai dari hal kecil, yakni menjaga etika berkomunikasi dimanapun dan kepada siapapun, terutama kepada kadua orang tua atau yang lebih tua daripada kita.
Pembahasan tentang etika berkomunikasi dalam tulisan ini masih sangat mentah. Perlu pematangan lebih jauh terutama menyangkut term, bentuk, dan sasaran etika komunikasi. Jenis-jenis komunikasi modern yang tentunya memiliki banyak perkembangan dibanding komunikasi zaman pra-modern. Namun pematang itu harus tetap memperhatikan pesan-pesan moral al-Qur’an, sebab diyakini bahwa pesan-moral al-Qur’an akan selalu relevan kapan dan di mana pun, tidak terkecuali dalam hal berkomunikasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali term etika berkomunikasi dalam al-Qur’an, sehingga dapat diketahui bentuk-bentuk komunikasi yang baik, dan juga bertujuan untuk mengetahui sasaran etika berkomunikasi dalam al-Qur’an. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) yang menggunakan dua sumber data, yakni sumber data primer dan sekunder, dengan menggunakan dua teknik pengutipan yaitu pengutipan langsung dan tidak langsung. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan linguistik, psikologi, dan sosiologis. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode mauḍū’i (tematik), yaitu dengan cara menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan etika komunikasi.
Ada beberapa term yang ditemukan dalam al-Qur’an yaitu berupa term qaul yang mendahului maupun yang mengiringinya. Sedangkan bentuk-bentuk komunikasi yang terdapat dalam al-Qur’an ada 5 macam, yaitu komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi massa, komunikasi antar budaya dan komunikasi transedental. Beberapa term yang telah ditemukan dalam al-Qur’an mempunyai tujuan dan sasaran yang masing-masing term melahirkan tujuan dan sasaran tersendiri.
Dalam perspektif sosiologis, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah manusia selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang Islami, yaitu komunikasi yang berakhlak karimah atau beretika. Komunikasi yang beretika berarti komunikasi yang bersumber dari al-Qur’an.
A.Simpulan
Dari paparan diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan, yaitu sebagai berikut:
1.Term etika komunikasi yaitu berupa Qaulan ma’rūfā, sadῑdā, balῑgā, maysūrā, karῑmā, layyinā, ‘aẓῑmā, al-Zūr, Qaulan gaira al-ladzῑna zalamū, Yafqahūna qaulan, Alla yarji’u ilaihim qaulan, Waraḍiya lahu qaulan, Salāmun qaulan, Aḥsanu qaulan, Qaulan Ṡaqῑlā, Al-qaul al-Ṡabit, Al-ṭayyib min al-qaul, laḥn al-qaul, Qaul mukhtalif, Zukhruf al-qaul, dan Mālā yarḍā min al-qaul.
2.Bentuk-bentuk komunikasi yang terdapat dalam al-Qur’an dan dipadukan dengan yang terdapat dalam ilmu komunikasi yaitu: komunikasi interpersonal (antarpribadi), komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa, dan komunikasi antar budaya.
3.Dilihat dari ayat-ayat yang menjelaskan mengenai tata cara dalam berkomunikasi, term-term tersebut mempunyai sasaran yang tidak lain adalah untuk memberikan sumbangsih kepada seseorang yang melakukan komunikasi bahwa ketika dalam melakukan komunikasi harus menjaga etika, dimana pun dan kepada siapapun yang menjadi lawan bicara, dan sebaiknya menggunakan tutur kata yang lembut, lunak, baik, sopan serta mudah dipahami, artinya mudah dipahami, bisa langsung diterima dan dicerna oleh komunikan (pendengar). Tetapi Disamping kata-kata yang dianjurkan dalam al-Qur’an, terdapat pula kata-kata yang dilarang seperti kata yang mengandung unsur dosa.
B.Saran
Pembahasan mengenai etika berkomunikasi, penulis sendiri masih belum sepenuhnya mengaplikasikan etika-etika yang diajarkan dalam al-Qur’an. Seperti masih kadang mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan kepada teman. Ketika terjadi seperti itu, alangkah baiknya apabila kita belajar memperbaiki diri, yaitu mulai dari hal kecil, yakni menjaga etika berkomunikasi dimanapun dan kepada siapapun, terutama kepada kadua orang tua atau yang lebih tua daripada kita.
Pembahasan tentang etika berkomunikasi dalam tulisan ini masih sangat mentah. Perlu pematangan lebih jauh terutama menyangkut term, bentuk, dan sasaran etika komunikasi. Jenis-jenis komunikasi modern yang tentunya memiliki banyak perkembangan dibanding komunikasi zaman pra-modern. Namun pematang itu harus tetap memperhatikan pesan-pesan moral al-Qur’an, sebab diyakini bahwa pesan-moral al-Qur’an akan selalu relevan kapan dan di mana pun, tidak terkecuali dalam hal berkomunikasi.
Ketersediaan
| SD20180002 | 02/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
02/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi DKU
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
