Urgensi Pendidikan Kebersihan Alat Reproduksi Pada Remaja dalam Pendidikan Islam (Studi SMA Negeri 12 Bone)
Nuratikah/02.13.1004 - Personal Name
Skripsi ini membahas Urgensi Pendidikan Kebersihan Alat Reproduksi pada
Remaja dalam Pendidikan Islam (studi SMA Negeri 12 Bone). Ada dua pokok
masalah yang dikaji di dalamnya, yaitu untuk mengetahui sampai di mana tingkat
pemahaman siswa dalam menjaga kebersihan reproduksi dan penerapan pendidikan
kebersihan reproduksi di sekolah ini.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang cara
penjagaan dan perawatan kebersihan reproduksi pada remaja menurut pandangan
Islam, Ditinjau dari aspek pendidikan Islam, kebersihan reproduksi merupakan
sesuatu yang sangat penting karena berkaitan erat dengan upaya untuk
mempersiapkan generasi muslim yang sehat dan berkualitas serta untuk mengetahui
tingkat pemahaman dan penerapannya pada peserta didik (studi SMA Negeri 12
Bone).
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif yang
menghasilakan data secara deskriptif yang berupa fakta-fakta secara tertulis, dengan
menggunakan pendekatan Teologis Normatif, pedagogik dan psikologis. Serta
mengumpulkan data melalui field research yang menggunakan teknik observasi,
wawancara dan dokumentasi. Kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis
deduktif dan induktif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik sudah memahami dengan
baik dan benar mengenai cara menjaga kebersihan reproduksi agar bisa senantiasa
sehat. Seperti rutin mengganti celana maksimal 2 kali sehari, jangan memasukkan
benda asing ke dalam vagna, jangan memakai celana dalam yang ketat dan memakai
pembilas secukupnya. Sedangkan Pendidikan kebersihan reproduksi juga sudah
diterapkan ke dalam mata pelajaran PAI dengan menyisipkan pembahasan seputar
kebersihan dengan menghubungkan ke pelajaran thaharah karena tidak adanya
kurikulum tentang pendidikan kebersihan reproduksi.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka disarankan kepada pendidik dan
kepala sekolah untuk senantiasa memberikan pendidikan seputar perawatan dan
penjagaan kebersihan reproduksi kepada peserta didik. Karena pendidikan kebersihan
reproduksi sangat urgen diketahui pada kalangan remaja ini untuk mempersiapkan
generasi muda yang berkualitas, sehat jasmani dan rohani dan sebagai muslim yang
tetap berada pada jalan ajaran agama Islam.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Urgensi Pendidikan Kebersihan
Reproduksi Pada Remaja dalam Pendidikan Islam (Studi SMA Negeri 12 Bone),
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Tingkat pemahaman siswa mengenai kebersihan organ reproduksi sudah
cukup baik diantara beberapa responden. Mereka sudah memahami
dengan jelas bahwa pendidikan kebersihan reproduksi harus dipahami
dengan benar, serta mendapat informasi yang benar pula tentang cara
penjagaan dan pemeliharaan organ reproduksi. Dari ketidaktahuan
menjaga kebersihan reproduksi maka akan berdampak buruk bagi diri
sendiri dalam rentan waktu yang lama.
2. Penerapan kebersihan reproduksi sudah diterapkan kepada peserta didik
oleh pendidik khususnya guru Pendidikan Agama Islam. Meskipun belum
ada kurikulum yang membahas mengenai seks education, tetapi pendidik
menyelipkan kepelajaran yang mereka ajarkan guna siswa mendapat
pengetahuan yang benar mengenai hal itu, dan sesuai dengan tuntutan
agama Islam tentang pemeliharaannya.menghubungkan kebersihan
reproduksi dengan kesucian diri (Thaharah). Apabila tubuh dalam keadaan
bersih lagi suci, maka ibadh lainnya seperti shalat, puasa dan lainnya dapat
dilaksanakan.
B. Implikasi
Pendidikan kebersihan reproduksi merupakan suatu pengetahuan yang wajib
diberikan kepada peserta didik sesuai dengan pendidikan Islam yang mengajarkan
kebersihan diri, seperti khitan, mencukur bulu kemaluan, kumis, ketiak dan
lainnya.Semuanya merupakan hal yang fitrah bagi diri manusia.
1. Disarankan untuk pihak sekolah terutama wakil kepala sekolah
bagiankurikulum agar menyediakan waktu untuk sex education, agar
peserta didikmemahami seputar kesehatan dan kebersihan reproduksi dan
mencegah terjadinya kesalahanpersepsi terkait seksualitas dan reprodksi
terutama pencegahan penyakitkelamin dan reproduksi.
2. Kepada peserta didik diharapkan mampu untuk menjaga kebersihan
reproduksi. Memperoleh informasi dengan cara yang benar dan sumber
yang jelas sehingga tidak berdampak buruk bagi dirinya. Bertanya kepada
yang lebih mengetahui tentang perawatan dan penjagaan organ reproduksi.
Jangan malu untuk bertanya agar tidak salah jawaban.
Remaja dalam Pendidikan Islam (studi SMA Negeri 12 Bone). Ada dua pokok
masalah yang dikaji di dalamnya, yaitu untuk mengetahui sampai di mana tingkat
pemahaman siswa dalam menjaga kebersihan reproduksi dan penerapan pendidikan
kebersihan reproduksi di sekolah ini.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang cara
penjagaan dan perawatan kebersihan reproduksi pada remaja menurut pandangan
Islam, Ditinjau dari aspek pendidikan Islam, kebersihan reproduksi merupakan
sesuatu yang sangat penting karena berkaitan erat dengan upaya untuk
mempersiapkan generasi muslim yang sehat dan berkualitas serta untuk mengetahui
tingkat pemahaman dan penerapannya pada peserta didik (studi SMA Negeri 12
Bone).
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif yang
menghasilakan data secara deskriptif yang berupa fakta-fakta secara tertulis, dengan
menggunakan pendekatan Teologis Normatif, pedagogik dan psikologis. Serta
mengumpulkan data melalui field research yang menggunakan teknik observasi,
wawancara dan dokumentasi. Kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis
deduktif dan induktif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik sudah memahami dengan
baik dan benar mengenai cara menjaga kebersihan reproduksi agar bisa senantiasa
sehat. Seperti rutin mengganti celana maksimal 2 kali sehari, jangan memasukkan
benda asing ke dalam vagna, jangan memakai celana dalam yang ketat dan memakai
pembilas secukupnya. Sedangkan Pendidikan kebersihan reproduksi juga sudah
diterapkan ke dalam mata pelajaran PAI dengan menyisipkan pembahasan seputar
kebersihan dengan menghubungkan ke pelajaran thaharah karena tidak adanya
kurikulum tentang pendidikan kebersihan reproduksi.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka disarankan kepada pendidik dan
kepala sekolah untuk senantiasa memberikan pendidikan seputar perawatan dan
penjagaan kebersihan reproduksi kepada peserta didik. Karena pendidikan kebersihan
reproduksi sangat urgen diketahui pada kalangan remaja ini untuk mempersiapkan
generasi muda yang berkualitas, sehat jasmani dan rohani dan sebagai muslim yang
tetap berada pada jalan ajaran agama Islam.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Urgensi Pendidikan Kebersihan
Reproduksi Pada Remaja dalam Pendidikan Islam (Studi SMA Negeri 12 Bone),
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Tingkat pemahaman siswa mengenai kebersihan organ reproduksi sudah
cukup baik diantara beberapa responden. Mereka sudah memahami
dengan jelas bahwa pendidikan kebersihan reproduksi harus dipahami
dengan benar, serta mendapat informasi yang benar pula tentang cara
penjagaan dan pemeliharaan organ reproduksi. Dari ketidaktahuan
menjaga kebersihan reproduksi maka akan berdampak buruk bagi diri
sendiri dalam rentan waktu yang lama.
2. Penerapan kebersihan reproduksi sudah diterapkan kepada peserta didik
oleh pendidik khususnya guru Pendidikan Agama Islam. Meskipun belum
ada kurikulum yang membahas mengenai seks education, tetapi pendidik
menyelipkan kepelajaran yang mereka ajarkan guna siswa mendapat
pengetahuan yang benar mengenai hal itu, dan sesuai dengan tuntutan
agama Islam tentang pemeliharaannya.menghubungkan kebersihan
reproduksi dengan kesucian diri (Thaharah). Apabila tubuh dalam keadaan
bersih lagi suci, maka ibadh lainnya seperti shalat, puasa dan lainnya dapat
dilaksanakan.
B. Implikasi
Pendidikan kebersihan reproduksi merupakan suatu pengetahuan yang wajib
diberikan kepada peserta didik sesuai dengan pendidikan Islam yang mengajarkan
kebersihan diri, seperti khitan, mencukur bulu kemaluan, kumis, ketiak dan
lainnya.Semuanya merupakan hal yang fitrah bagi diri manusia.
1. Disarankan untuk pihak sekolah terutama wakil kepala sekolah
bagiankurikulum agar menyediakan waktu untuk sex education, agar
peserta didikmemahami seputar kesehatan dan kebersihan reproduksi dan
mencegah terjadinya kesalahanpersepsi terkait seksualitas dan reprodksi
terutama pencegahan penyakitkelamin dan reproduksi.
2. Kepada peserta didik diharapkan mampu untuk menjaga kebersihan
reproduksi. Memperoleh informasi dengan cara yang benar dan sumber
yang jelas sehingga tidak berdampak buruk bagi dirinya. Bertanya kepada
yang lebih mengetahui tentang perawatan dan penjagaan organ reproduksi.
Jangan malu untuk bertanya agar tidak salah jawaban.
Ketersediaan
| ST20170267 | 267/2017 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
267/2017
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2017
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
