Skripsi ini berjudul “Usaha Ternak Lebah Madu Hutan dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Desa Rappa Kecamatan Tonra dalam Perspektif Ekonomi Islam” Kajian dalam penelitian ini adalah bentuk pelaksanaan usaha ternak lebah madu hutan di Desa Rappa dan perspektif ekonomi Islam terhadap peran usaha ternak madu lebah hutan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Rappa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pelaksanaan usaha ternak lebah madu hutan dan perannya dalam meningkatkan pendapatan di Desa Rappa dalam perspektif ekonomi Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yakni mendapatkan gambaran terhadap objek penelitian. Data Primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara langsung dari subjek yakni para pemanen lebah madu hutan di Desa Rappa Kec. Tonra dan data Sekunder yakni data pelengkap yang didapatkan dari literatur yang relevan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Tekhnik analisis data digunakan untuk menganalisis data, penulis menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fenomena usaha ternak lebah madu hutan di Desa Rappa Kec. Tonra.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa bentuk usaha ternak lebah madu hutan di Desa Rappa dilakukan secara sederhana (tradisional) yakni lebah tidak dipelihara, akan tetapi dilakukan pencarian di hutan dan kemudian dilakukan pemanenan secara lansung. Peran usaha ternak lebah madu di Desa Rappa hanya sebatas pekerjaan tambahan dan perannya sebagai nilai tambah dalam pendapatan masyarakat Desa Rappa dan upaya demikian dianggap sejalan dengan ekonomi Islam.
A.Simpulan
Berdasarkan pada pembahasan bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut:
1.Bentuk usaha ternak lebah madu hutan di Desa Rappa Kec. Tonra dilakukan secara tradisional dengan menggunakan peralatan sederhana. Hasil produksi yang didapatkan belum maksimal karena pengetahuan terhadap ternak lebah madu hutan belum memadai. Selain itu, usaha ternak lebah madu hutan dijadikan sebagai pekerjaan tambahan, bukan sebagai pekerjaan pokok.
2.Peran usaha lebah madu hutan di dalam meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Rappa dianggap sejalan dengan ketentuan Islam, meskipun hasil yang didapatkan dengan usaha ternak lebah madu tidak banyak namun dalam Islam tidak menilai hal demikian, akan tetapi dilihat dari prosesnya atau usaha untuk mendapatkannya.
B.Saran
Dari simpulan di atas, maka penulis memberikan beberpa saran dan implikasi sebagai berikut:
1.Usaha ternak lebah madu hutan dengan sistem tradisional sebaiknya dihentikan karena di samping merusak ekosistem lebah juga tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Pembakaran sarang lebah madu adalah bentuk pengrusakan terhadap kelansungan hidup lebah. Selain itu, cara tradisional mengusir keberadaan induk lebah, dan ini berdampak konsekuen terhadap ekosistem lebah.
2.Hendaknya pemerintah Desa Rappa melakukan permohonan kepada pemerintah pusat untuk dilakukan sosialisasi pengelolaan usaha ternah lebah madu hutan secara modern. Hal ini untuk membantu masyarakat dalam usaha ternak lebah di Desa Rappa. Selain itu, pembekalan pengetahuan secara mendalam dalam hal pengelolaan lebah madu yang baik akan mampu mendirikan usaha lebah madus secara mandiri dengan produksi yang maksimal.

SS20160134

134/2016

Perpustakaan Pusat

Tersedia