Peran Partai Politik Dalam Perekrutan Kader Partai Berdasarkan Pasal 29 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik Studi Dpc Partai Persatuan Pembangunan Dan Partai Demokrat Di Kabupaten Bone

No image available for this title
Skripsi ini peran partai politik dalam perekrutan kader partai berdasarkan pasal
29 undang-undang nomor 2 tahun 2011 tentang partai politik (Sduti DPC Partai
Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrat di kabupaten Bone) bagaiman pola
perekrutan terhadap partai persatuan pembangunan dan fakto apa yang pendukung
dan penghambat dalam perekrutan partai persatuan pembangunan dan partai
demokrat
Untuk memperoleh data dari masalah tersebut, penulis menggunakan field
research (penelitian lapangan) dengan melakukan observasi, wawancara,
dokumentasi. Data yang diperoleh dioleh dengan menggunakan jenis penelitian
kualitatif, masalah ini dianalisis dengan pendekatan yuridis normatif dan yuridis
empiris. Dalam menganalisis data, penulis melakukan kodifikasi data, tahap
penyajian data, dan tahap penarikan kesimpulan atau verifikasi
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui bagimana cara untuk merekrut kada-
kader partai yang berkualitas dan yang bisa membawa partainya yang lebih ungkul.
Tujuan pembentukan suatu partai politik di samping tujuan yang utama adalah
merebut, mempertahankan ataupun menguasai kekuasaan dalam pemerintahan suatu
negara, juga dapat dilihat dari aktivitas yang dilakukan oleh partai politik seperti
berpartisipasi dalam sektor pemerintahan dalam arti mendudukkan orang-orangnya
menjadi pejabat pemerintahan sehingga dapat turut serta mengambil atau menentukan
keputusan politik atau output pada umumnya.
Berusaha melakukan pengawasan,bahkan oposisi bila perlu terhadap kelakuan
tindakan kebijaksanaan para pemenganh otoritas (teruma dalam keadaan mayoritas
pemerintahan tidak berada dalam tangan partai politik yang bersangkutan) Berperan
untuk dapat memadukan tuntutan-tuntutan yang masih mental, sehingga partai politik
bertindak sebagai penafsir kepentingan dengan mencenangkan isu-isu politik yang
dapat dicerna dan diterima oleh masyarakat secara luas.
A. Simpulan
Berdasarkan pokok masalah dan sub-sub masalah yang diteliti dalam
tulisan ini, maka dirumuskan kesimpulan sebagai berikut:
1. Perekrutan kader partai politik antara lain partai demokrat dan partai
persatuan pembangunan (PPP) memiliki pola atau cara yang berbeda.
Partai demokrat merekrut kader dengan ciri khas nya dan hampir sama
dengan partai lain sedangkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) lebih
memilih orang islam dalam perekrutan kader karna partai mereka adalah
salah satu partai yang berdasaskan islam. Walaupun Perekrutan Kedua
Partai tersebut memiliki cara yang berbeda-beda tetapi hakikat dan
tujuannya sama.
2. yang menjadi penghambat rekrutmen kader adalah terbatasnya dana partai
seperti diketahui sumber dana partai politik saat ini berasal pada iuran
anggota, subsidi negara atau sumbangan pribadi atau badan usaha yang tidak
mengikat serta jumlahnya dibatasi undang-undang, pragmatisme politik yang
makin meluas pada era reformasi juga memberi kontribusi yang tidak kecil
terhadap sikap abai elite parpol terkait urgensi pelembagaan kaderisasi politik
bagi perkembangan partai dan sistem demokrasi pada umumnya. Termasuk
dalam konteks pragmatisme politik ini adalah kecenderungan para anggota
77
dan elite partai memilih jalan pintas atau instant dalam perebutan jabatan
politik, baik di internal partai maupun jabatan publik di eksternal parpol.
Tidak mengherankan jika kemudian muncul fenomena “loncat pagar” dari
para politisi parpol jika mereka kecewa terhadap pimpinan partai mereka
B. Saran
Berdasarkan uraian diatas maka penulis menyarankan sebagai berikut:
1. Dengan adanya penelitian skripsi ini, perlu diperhatikan bagi partai-partai
politik lainnya bahwa proses rekrutmen politik sangat penting dilakukan.
Mengingat gerbang awal regenerasi kepemimpinan melalui rekrutmen politik.
Permasalahan yang timbul dalam hal rekrutmen politik menjadi perhatian
khusus, banyak kader-kader partai politik yang berpindah dari satu partai
politik ke partai politik lainnya. Ini disebabkan karena proses rekrutmen
politik yang tidak berjalan dengan baik. Proses rekrutmen politik harus
dibenahi agar tidak terjadi kesalahan yang berulang.
Selain proses rekrutmen yang harus diperbaiki, partai politik juga harus
memperbaiki citranya di masyarakat. Tingkat kepercayaan masyarakat yang
rendah terhadap partai politik membuat beberapa kasus menimpa partai
politik dan terjadi konflik di internal partai. Citra tersebut harus diperbaiki
oleh partai politik jika masih ingin eksis di dunia politik Indonesia
2. Dalam memperoleh ilmu pengetahuan diharapkan banyak melakukan kegiatan
dengan membaca untuk mengisi waktu luang yang terbuang begitu saja.
Untuk memperoleh pengetahuan mengenai partai politik dapat dilakukan
dengan kegiatan membaca peraturan-peraturan yang mengatur partai politik,
membaca buku-buku yang menggambarkan partai politik dan tidak
ketinggalan menonton berita yang sangat membantu menambah khasanah
keilmuan.
Ketersediaan
SSYA20200185185/2020Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

185/2020

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi Syariah

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top