Penelitian ini mengkaji tentang strategi pemasaran produksi minyak nilam
dalam perspektif bisnis islam yang digunakan petani pada desa Analere . Terdapat dua
masalah pokok dalam penelitian ini yaitu (1) bagaimana strategi pemasaran minyak
nilam di Desa Analere Kec.Poleang Barat Kab. Bombana Sulawesi Tenggara dan (2)
apakah strategi pemasaran minyak nilam di desa Analere Kec. Poleang Barat Kab.
Bombana Sulawesi Tenggara sesuai dengan perspektif bisnis Islam.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Serta teknik analisi data yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Strategi pemasaran minyak nilam di
desa Analere sangat tradisional. Hal ini dikarenakan dari proses pemasaran minyak
nilam masih menggunkan cara door to door, serta belum menggunkan merek dagang,
label dan sistem promosi. Kemudian problem yang dihadapi dalam pemasaran
minyak nilam yaitu bahan baku, sumberdaya manusia yang minim, modal, produk,
dan distribusi yang tidak efektif. (2) Pemasaran minyak nilam ini Sesuai dengan
perspektif bisnis Islam karena mulai dari proses produksi, penetapan harga, promosi,
dan distribusi tidak melanggar syariat Islam.
Perkembangan pemasaran nilam di desa Analere perlu menggunkan strategi
pemasaran dengan menggunakan alat-alat yang lebih modern, serta memanfaatkan
teknologi dalam pemasaran produk, serta bantuan dari pemerintah yang dapat
mendukung petani baik pelatihan maupun pendampingan.
A. Kesimpulan
Dari uraian penjelasan pada pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
1. Strategi pemasaran yang digunakan oleh petani nilam dalam memasarkan
produknya masih kurang efektif. Metode yang digunakan masih secara
tradisional yaitu door to door. Pemasaran minyak nilam di Desa Analere
masih belum menggunakan merek dagang seperti penambahan merek, logo
bahkan kegiatan promosi (Promotion) yang dilakukan tidak ada. Ada
beberapa masalah yang dihadapi oleh petani minyak nilam di Desa Analere
yaitu, peningkatan kualitas bahan baku (Product), harga (Price)yang fluktuatif,
sarana dan prasarana yang dapat mendukung pendistribusian (Distribution),
serta tidak adanya pelatihan dan pendampingan oleh pemerintah terkait dengan
tanaman nilam, agar produksi minyak nilam dapat meningkat.
2. Dari segi pemasaran minyak nilam di Desa Analere tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip bisnis dalam Islam. Petani tidak melakukan kecurangan dalam
produksi seperti takaran dan timbanganya, tidak menimbun hasil produksi
ketika harga pasar minyak nilam turun, serta keterbukaan antara petani dan
pembeli minyak nilam mengenai kualitas minyak nilam tersebut.
B. Implikasi
1. Petani nilam perlu menggunkan strategi pemasaran yang baik dengan
menggunkan alat-alat yang lebih modern serta pengadaan promosi terkait
dengan hasil produksi nilam di daerah tersebut supaya lebih dikenal oleh
masyarakat.
2. Pemerintah dapat memberikan pelatihan dan pendampingan kepada
masyarakat mengenai produksi nilam yang baik dan benar. Serta bantuan yang
dapat mendukung petani dalam segi bantuan permodalan.
3. Petani nilam Desa Analere agar tetap mempertahankan pemasaran yang tidak
melanggar prinsip-prinsip pemasaran dalam Islam.

SFEBI20190239

239/2019

Perpustakaan Pusat

Tersedia