Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Peningkatan Mutu Sekolah (Studi pada MTsN 1 Watampone)
FIRDA RAHAYAU/02.12. 3025 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh
budaya sekolah terhadap peningkatan mutu sekolah di MTsN Negeri 1
Watampone.
Untuk memperoleh data dari masalah di atas, penulis menggunakan
metode Field research dengan melakukan observasi, dokumentasi, dan
menyebarkan angket kepada 88 responden (guru dan pegawai). Data yang
diperoleh diolah dengan menggunakan metode kuantitatif (statistik). Selanjutnya,
dalam menganalisis data, penulis melakukan pengujian independensi antara dua
faktor menggunakan statistik uji regresi linier sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya sekolah di MTsN 1
Watampone dapat dikatakan baik karena rata-rata jawaban angket responden
diperoleh nilai 85,08. Sedangkan mutu sekolah di MTsN 1 Watampone dapat
dikatakan baik karena rata-rata jawaban angket responden diperoleh nilai 86,24.
Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana diperoleh nilai R2
sebesar 0,199 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas
(budaya sekolah) terhadap variabel terikat (mutu sekolah) adalah sebesar 19,9%,
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain, serta uji Thitung sebesar
4,625 > Ttabel sebesar 2.63354 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,005. Hal ini
berarti H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa kepala
budaya berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap peningkatan mutu
sekolah sebesar 19,9% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lainnya.
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah dalam skripsi ini dan merujuk pada hasil kajian
yang dilakukan, maka simpulan dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Budaya sekolah MTsN 1 Watampone dapat dikatakan sangat baik karena rata-rata
jawaban angket responden diperoleh nilai 85,08. Angka 85,08berada pada
kategori baik yaitu pada rentang nilai antara 81-89.
2. Mutu sekolah MTsN 1 Watampone dapat dikatakan baik karena rata-rata jawaban
angket responden diperoleh nilai 86,24. Angka 86,24 berada pada kategori baik
yaitu pada rentang nilai antara 86-92.
3. Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana diperoleh nilai constant (a)
sebesar dan nilai budaya sekolah sebesar yang pengertian bahwa
jika tidak ada nilai budaya sekolah, maka nilai mutu sekolah sebesar , dan
setiap penambahan 1 (satu) nilai budaya sekolah, maka nilai mutu sekolah
bertambah sebesar . Selanjutnya, berdasarkan dari hasil uji Thitung,
didapatkan nilai Thitung sebesar 4,625> Ttabel sebesar 2.63354 dengan nilai
signifikansi 0,000 < 0,005. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga
dapat disimpulkan bahwa budaya sekolah berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap peningkatan mutu sekolah.
B. Saran
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada semua pihak yang berkompeten dalam
institusi pendidikan, dengan rendah hati penulis memberikan saran demi
terlaksananya budaya yang lebih baik untuk peningkatan mutu sekolah yang lebih
baik pula. Saran-saran yang dimaksud antara lain:
1. Bagi warga sekolah, hendaknya melestarikan dan mewariskan nilai- nilai budaya
sekolah yang dianut baik kepada generasi sekarang maupun ke genarasi yang
akan datang yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas/ mutu sekolah dan dapat
membantu dalam pencapaian tujuan sekolah.
2. Bagi guru/pegawai, hendaknya menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
sebagaimana yang telah diatur dan dijelaskan dalam job description serta
mendukung dan melaksanakan instruksi dan keputusan kepala sekolah demi
pencapaian tujuan sekolah.
3. Bagi masyarakat, hendaknya membantu institusi pendidikan dalam peningkatan
mutu sekolah.
budaya sekolah terhadap peningkatan mutu sekolah di MTsN Negeri 1
Watampone.
Untuk memperoleh data dari masalah di atas, penulis menggunakan
metode Field research dengan melakukan observasi, dokumentasi, dan
menyebarkan angket kepada 88 responden (guru dan pegawai). Data yang
diperoleh diolah dengan menggunakan metode kuantitatif (statistik). Selanjutnya,
dalam menganalisis data, penulis melakukan pengujian independensi antara dua
faktor menggunakan statistik uji regresi linier sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya sekolah di MTsN 1
Watampone dapat dikatakan baik karena rata-rata jawaban angket responden
diperoleh nilai 85,08. Sedangkan mutu sekolah di MTsN 1 Watampone dapat
dikatakan baik karena rata-rata jawaban angket responden diperoleh nilai 86,24.
Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana diperoleh nilai R2
sebesar 0,199 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas
(budaya sekolah) terhadap variabel terikat (mutu sekolah) adalah sebesar 19,9%,
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain, serta uji Thitung sebesar
4,625 > Ttabel sebesar 2.63354 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,005. Hal ini
berarti H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa kepala
budaya berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap peningkatan mutu
sekolah sebesar 19,9% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lainnya.
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah dalam skripsi ini dan merujuk pada hasil kajian
yang dilakukan, maka simpulan dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Budaya sekolah MTsN 1 Watampone dapat dikatakan sangat baik karena rata-rata
jawaban angket responden diperoleh nilai 85,08. Angka 85,08berada pada
kategori baik yaitu pada rentang nilai antara 81-89.
2. Mutu sekolah MTsN 1 Watampone dapat dikatakan baik karena rata-rata jawaban
angket responden diperoleh nilai 86,24. Angka 86,24 berada pada kategori baik
yaitu pada rentang nilai antara 86-92.
3. Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana diperoleh nilai constant (a)
sebesar dan nilai budaya sekolah sebesar yang pengertian bahwa
jika tidak ada nilai budaya sekolah, maka nilai mutu sekolah sebesar , dan
setiap penambahan 1 (satu) nilai budaya sekolah, maka nilai mutu sekolah
bertambah sebesar . Selanjutnya, berdasarkan dari hasil uji Thitung,
didapatkan nilai Thitung sebesar 4,625> Ttabel sebesar 2.63354 dengan nilai
signifikansi 0,000 < 0,005. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga
dapat disimpulkan bahwa budaya sekolah berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap peningkatan mutu sekolah.
B. Saran
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada semua pihak yang berkompeten dalam
institusi pendidikan, dengan rendah hati penulis memberikan saran demi
terlaksananya budaya yang lebih baik untuk peningkatan mutu sekolah yang lebih
baik pula. Saran-saran yang dimaksud antara lain:
1. Bagi warga sekolah, hendaknya melestarikan dan mewariskan nilai- nilai budaya
sekolah yang dianut baik kepada generasi sekarang maupun ke genarasi yang
akan datang yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas/ mutu sekolah dan dapat
membantu dalam pencapaian tujuan sekolah.
2. Bagi guru/pegawai, hendaknya menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
sebagaimana yang telah diatur dan dijelaskan dalam job description serta
mendukung dan melaksanakan instruksi dan keputusan kepala sekolah demi
pencapaian tujuan sekolah.
3. Bagi masyarakat, hendaknya membantu institusi pendidikan dalam peningkatan
mutu sekolah.
Ketersediaan
| ST20160214 | 214/2016 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
214/2016
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2016
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
