Analisis Kebijakan Pengembangan Industri Tempe dalam Rangka Pemenuhan Permintaan Pasar Di Watampone
Melisah/ 01.15.3052 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai“Analisis Kebijakan Pengembangan Industri
Tempe dalam Rangka Pemenuhan Permintaan Pasar Di Watampone”. Hal yang
penting dikaji dalam skripsi ini yakni untuk mengetahui tentang karakteristik industri
tempe di Watampone dan kebijakan pengembangan industri tempe dalam pemenuhan
permintaan pasar di Watampone dan kontribusi pengemvangan industri tempe di
Watampone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, Jenis penelitian adalah
penelitian kualiatif (qualitatif research)dengan menggunakan pendekatanmanajemen. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan metode reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama Karakteristik Industri Tempe
di Watampone.Dalam menganalisis karakteristik industri tempe di Watampone
dengan berlandaskan dari sudut pandang teori karakteristik yang dikembangkan oleh
Pandji Anoraga meliputi sistem pembukuan, modal, pengalaman pengelolahan
perusahaa, saluran distribusi. Kedua Kontribusi Industri Tempe dalam Pemenuhan
Permintaan Pasar di Watampone. Dalam menganalisis data kontribusi industri tempe
dalam memenuhi permintaan pasar di Watampone dengan menggunakan teori
permintaan pasar yang dikembangkan oleh sugiarto melalui konsep pemenuhan
kebutuhan, harga terjangkau, akses mendapatkan produksi. Ketiga Kebijakan
pengembangan idustri tempe di Watampone dalam menganalisis data kebijakan
pengembangan idustri tempe dalam rangka memenuhi permintaan dengan teori
permintaan pasar menyatakan bahwa setiap kebijakan memiliki tiga konsep yakni,
ketersediaan bahan baku, kualitas produksi, inovasi-inovasi produk
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Karakteristik industri tempe di Watampone meliputi beberapa konsep yakni
melakukan sistem pembukuan yang relative sederhana, modal awal yang
digunakan lebih sedikit, pengalaman pengelolahan perusahaan agar dapat
menjalankan perusahaan tersebut dengan lebih terarah, serta saluran distribusi
terhadap tempe yang di pasarkan baik di wilayah Watampone ataupun yang
dipasarkan diluar wilayah Watampone.
2. Kontribusi kebijakan pengembangan usaha indusrti tempe di watampone
meliputi beberapa konsep yakni pemenuhan kebutuhan, harga terjangkau
sehingga bisa di nikmati oleh berbagai kalangan masyarakat yang ada di
Watampone, akses mendapatkan produksi kedelai dalam melancarkan jalannya
usaha tersebut.
3. Merumuskan kebijakan pengembangan industri tempe di Watampone dapat
melalui dari berbagai pihak yakni pihak akademisi, praktisi, serta pemerintah
dengan menggunakan beberapa konsep meliputi ketersediaan bahan baku,
kualitas akan produksi tempe, inovasi yang digunakan dalam mengembangkan
industri tempe tersebut.
B. Implikasi
Setelah mengadakan penelitian tentang analisis kebijakan pengembangan
industri tempe dalam rangka pemenuhan permintaan pasar studi di watampone,
maka saran yang akan peneliti sampaikan, yaitu sebagai berikut:
1. Hendaknya sebagai salah satu pengusaha tempe yang ada di Watampone yang
bergerak di bidang industri kecil mempunyai kebijakan-kebijakan yang lebih
baik dalam merencanakan, menggerakkan dan mengembangkan usaha tersebut
2. Hendaknya pemiliki usaha industri kecil tempe yang ada di Watampone
membuat sautu laporan atau melakukan pembukuan menyangkut modal awal,
biaya produksi perbulan, serta keuntungan yang diperoleh dari masa kemasa.
Tempe dalam Rangka Pemenuhan Permintaan Pasar Di Watampone”. Hal yang
penting dikaji dalam skripsi ini yakni untuk mengetahui tentang karakteristik industri
tempe di Watampone dan kebijakan pengembangan industri tempe dalam pemenuhan
permintaan pasar di Watampone dan kontribusi pengemvangan industri tempe di
Watampone.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, Jenis penelitian adalah
penelitian kualiatif (qualitatif research)dengan menggunakan pendekatanmanajemen. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan metode reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama Karakteristik Industri Tempe
di Watampone.Dalam menganalisis karakteristik industri tempe di Watampone
dengan berlandaskan dari sudut pandang teori karakteristik yang dikembangkan oleh
Pandji Anoraga meliputi sistem pembukuan, modal, pengalaman pengelolahan
perusahaa, saluran distribusi. Kedua Kontribusi Industri Tempe dalam Pemenuhan
Permintaan Pasar di Watampone. Dalam menganalisis data kontribusi industri tempe
dalam memenuhi permintaan pasar di Watampone dengan menggunakan teori
permintaan pasar yang dikembangkan oleh sugiarto melalui konsep pemenuhan
kebutuhan, harga terjangkau, akses mendapatkan produksi. Ketiga Kebijakan
pengembangan idustri tempe di Watampone dalam menganalisis data kebijakan
pengembangan idustri tempe dalam rangka memenuhi permintaan dengan teori
permintaan pasar menyatakan bahwa setiap kebijakan memiliki tiga konsep yakni,
ketersediaan bahan baku, kualitas produksi, inovasi-inovasi produk
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Karakteristik industri tempe di Watampone meliputi beberapa konsep yakni
melakukan sistem pembukuan yang relative sederhana, modal awal yang
digunakan lebih sedikit, pengalaman pengelolahan perusahaan agar dapat
menjalankan perusahaan tersebut dengan lebih terarah, serta saluran distribusi
terhadap tempe yang di pasarkan baik di wilayah Watampone ataupun yang
dipasarkan diluar wilayah Watampone.
2. Kontribusi kebijakan pengembangan usaha indusrti tempe di watampone
meliputi beberapa konsep yakni pemenuhan kebutuhan, harga terjangkau
sehingga bisa di nikmati oleh berbagai kalangan masyarakat yang ada di
Watampone, akses mendapatkan produksi kedelai dalam melancarkan jalannya
usaha tersebut.
3. Merumuskan kebijakan pengembangan industri tempe di Watampone dapat
melalui dari berbagai pihak yakni pihak akademisi, praktisi, serta pemerintah
dengan menggunakan beberapa konsep meliputi ketersediaan bahan baku,
kualitas akan produksi tempe, inovasi yang digunakan dalam mengembangkan
industri tempe tersebut.
B. Implikasi
Setelah mengadakan penelitian tentang analisis kebijakan pengembangan
industri tempe dalam rangka pemenuhan permintaan pasar studi di watampone,
maka saran yang akan peneliti sampaikan, yaitu sebagai berikut:
1. Hendaknya sebagai salah satu pengusaha tempe yang ada di Watampone yang
bergerak di bidang industri kecil mempunyai kebijakan-kebijakan yang lebih
baik dalam merencanakan, menggerakkan dan mengembangkan usaha tersebut
2. Hendaknya pemiliki usaha industri kecil tempe yang ada di Watampone
membuat sautu laporan atau melakukan pembukuan menyangkut modal awal,
biaya produksi perbulan, serta keuntungan yang diperoleh dari masa kemasa.
Ketersediaan
| SFEBI20200042 | 42/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
42/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
