Penguatan Kinerja Karyawan dengan Kearifan Lokal (Studi Kasus pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bone)
Nurtang/01.14.3106 - Personal Name
Kinerja karyawan mengalami penurunan produktifitasnya. Hal tersebut
terlihat dari kurangnya semangat kerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya
pada Dinas Kealutan dan Perikanan Kabupaten Bone . Penurunan semangat kerja
mengakibatakan kurang terlaksananya pekerjaannya dengan baik dan lambat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penguataan kinerja karyawan dengan
kearifan lokal (Studi Kasus pada Dinas Kelautan dan Perikana Kabupaten Bone).
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian lapangan (Fenomenologi) dengan menggunakan
pendekatan kualitatif, dengan demikian untuk mengumpulkan data penelitian ini
menggunakan metode interview, observasi, dan dokumentasi. Tehnik analisis data
yang digunakan yaitu mengunakan teknik adalah teknik Descriptive Analysis.
Dengan menggunakan pedoman wawancara. Dengan model penelitian Grounded
Theory ini kegiatan analisis dibagi menjadi 4 tahap, yaitu pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data, dan penarikan simpulan. .
Dalam hal ini menunjukkan bahwa variabel kearifan lokal merupakan hal
yang harus diperhatikan dalam meningkatkan kinerja pegawainya. Berdasarkan
wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik kearifan local di Kabupaten
Bone yaitu prinsip Kearifan Lokal dengan berpatokan pada norma dan aturan dengan
lima unsur pokok yaitu ade, bicara, rappang, wari, sara dengan menjunjung tinggi dan
mengamalkan pada diri nilai siri’na pecce dalam kehidupan sehari-hari serta
pemimpin dan karywan dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan menerapkan
nilai-nilai Kejujuran , Berkata Benar ,Tegas, Kerja Keras , serta Tidak membeda-
bedakan/Adil dalam menjalankan supaya dapat memberikan keuntungan dan
meningkatkan kinerja karyawan sesuai dengan kinerja dan usahanya.
Penguatan kinerja karyawan dengan kearifan lokal Dinas kelautan dan
Perikanan kabupaten Bone dapat dilakukan dengan dua cara yaitu memberikan
motivasi positif dan motivasi Negatif namun harus sejalan dengan kearifan local
berpatokan lima unsur pokok yaitu Ade , Bicara, Rappang, Wari, Sara dengan
menjungjung tinggi dan mengamalkan pada diri nilai siri na pecce dalam kehidupan
sehari-hari serta masyarakat dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan menerapkan
nilai-nilai Kejujuran , Berkata benar,Tegas, Kerja Keras, Tidak membeda-bedakan
A. Kesimpulan
Dari pemaparan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Karakteristik kearifan lokal di Kabupaten Bone ada 2 aspek yang dijadikan
sebagai karakteristik yaitu Berwujud nyata ( Tangible) dan Tidak Berwujud nyata
(Ingtangible). Dari kedua karakeristikn tersebut hanya satu yang dapat digunakan
yaitu Kearifan lokal yang tidak berwujud nyata (Ingtangible) hal tersebut
dikarenakan Kearifan Lokal di Kabuapaten Bone memiliki keunikan tersendiri.
Dengan satu karekteristik tersebut kearifan lokal di Kabupaten Bone memiliki
karakteristik yang dapat menjadi pembeda dari Kabupaten lain. Dengan begitu
dengan masyarakat Kabupaten Bone dikenal dengan karakteristik yang unik,
sehingga dengan karakteristik tersebut menjadi nilai tambah tersendiri dan
berdampak baik bagi masyarakatnya terutama masyarakat yang menjadi
karyawan intansi di Kabupaten Bone agar dapat membantu menguatkan
kinerjanya.
2. Kinerja karyawan pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bone dapat
dilihat dari enam Aspek yaitu Pelayanan, Integritas, Komitment, Disiplin,
Kerjasama, dan Kepemimpinan. Dari keenam aspek penilaian kinerja karyawan
ini dapat memberikan kesimpulan bahwa kinerja karyawan pada Dinas Kelautan
dan perikanan belum optimal, masih perlu ditingkatkan dari semua aspek
terutama dari aspek kedisiplinan. Kinerja karyawan masih perlu ditingkatkan
prestasi kerjanya untuk dapat menciptakan karyawan yang kompeten dan
memiliki semangat kerja yang tinggi.
3. Model penguatan kinerja karyawan dengan kearifan lokal pada Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Bone dimulai dari pendekatan model grounded theory
yang dimana menghasilkan dua model penguatan kinerja karyawan pada Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bone yaitu Pertama, Motivasi Positif berupa
Motivasi material seperti Hadiah, Bonus/Tunjangan dan Non Material seperti
Dukungan, Pujian, dan Pengakuan/Sertifikat /Piagam, dan Kedua, Motivasi
Negatif, berupa Motivasi Material seperti Pemotongan gaji/Denda dan Motivasi
Non Material seperti Surat Peringatan/Ancaman dan Penurunan Jabatan.
Kemudian kedua model tersebut belum sesuai dengan konsep kearifan lokal.
Dalam konteks kearifan lokal sendiri merupakan upaya manusia mendapatkan
solusi berdasarkan nilai-nilai sosial budaya berpatokan pada prinsip pedoman
hidup masyarakat Bugis Bone. Dengan demikian kedua model penguatan kinerja
karyawan dengan kearifan lokal menjadi pedoman bagi karyawan pada Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bone dalam meningkatkan semangat
kerjanya.
B. Imlikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberikan diskorsif berupa
model baru mengenai penguatan kinerja karyawan pada Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bone dengan menggunakan teori/konsep kearifan lokal
kepada karyawan pada Dinas Kelautan dan Perikana Kabupaten Bone pada
khususnya dan Instansi pemerintah pada umumnya untuk meningkatkan
semangat kerjanya dan produktifitas kerja karyawannya diperlukan
pengembangan dan perubahan-perubahan serta strategi khusus yang diterapkan
atasan selalu terus dilakukan seperti dengan menerapkan model penguatan kinerja
karyawan dengan karifan lokal pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Bone yang terdiri dari 2 aspek yaitu, 1) Motivasi Positif, dan 2) Motivasi Negatif.
Dengan menerapkan kedua aspek dari model tersebut dapat meningkatkan
semangat kerjanya dan dapat membuat Kinerja karyawan lebih baik lagi
kedepannya.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran-saran
sebagai berikut:
Diharapkan Dinas kalautan dan Perikanan Kabupaten Bone bisa menerapkan model
Penguatan Kinerja dengan kearifan lokal baik memotivasi secara positif atau
memotivasi secara negative karyawannya. Masyarakat Bone selalu melestarikan dan
mengaplikasikan nilai-nilai budaya bugis bone pada kehidupan sehari-hari terutama
dalam menjalankan kepemerintahan supaya tidak terkikis oleh zaman karena nilai-
nilai ini yang menjadi karakter ciri khas yang membedakan dengan budaya lain
serta kepada pimpinan Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bone, agar
produktifitas kerja pegawai terus meningkat, dalam hal ini dapat pula dilakukan
dengan meningkatkan kualitas budaya lokalnya.
Pada dasarnya kinerja Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Bone belum optimal , masih perlu di tingkatkan antar sesama pegawai dan atasan
untuk meningkatkan kinerja karyawan yang lebih baik, disarankan kepada pimpinan
kantor dinas Kelauatan dan Perikanan Kabupaten Bone untuk juga memperhatikan
faktor-faktor yang lain selain dari budaya lokal, seperti motivasi.
Penelitian ini hanya meliputi konsep kearifan lokal dalam meningkatka
kinerja karyawan masih sering diabaikan oleh karyawan. Untuk penelitian
selanjutnyan diharapkan biasa mengembangkan dan menemukan konsep/teori
penguatan kinerja karyawan yang peneliti belum temukan.
terlihat dari kurangnya semangat kerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya
pada Dinas Kealutan dan Perikanan Kabupaten Bone . Penurunan semangat kerja
mengakibatakan kurang terlaksananya pekerjaannya dengan baik dan lambat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penguataan kinerja karyawan dengan
kearifan lokal (Studi Kasus pada Dinas Kelautan dan Perikana Kabupaten Bone).
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian lapangan (Fenomenologi) dengan menggunakan
pendekatan kualitatif, dengan demikian untuk mengumpulkan data penelitian ini
menggunakan metode interview, observasi, dan dokumentasi. Tehnik analisis data
yang digunakan yaitu mengunakan teknik adalah teknik Descriptive Analysis.
Dengan menggunakan pedoman wawancara. Dengan model penelitian Grounded
Theory ini kegiatan analisis dibagi menjadi 4 tahap, yaitu pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data, dan penarikan simpulan. .
Dalam hal ini menunjukkan bahwa variabel kearifan lokal merupakan hal
yang harus diperhatikan dalam meningkatkan kinerja pegawainya. Berdasarkan
wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik kearifan local di Kabupaten
Bone yaitu prinsip Kearifan Lokal dengan berpatokan pada norma dan aturan dengan
lima unsur pokok yaitu ade, bicara, rappang, wari, sara dengan menjunjung tinggi dan
mengamalkan pada diri nilai siri’na pecce dalam kehidupan sehari-hari serta
pemimpin dan karywan dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan menerapkan
nilai-nilai Kejujuran , Berkata Benar ,Tegas, Kerja Keras , serta Tidak membeda-
bedakan/Adil dalam menjalankan supaya dapat memberikan keuntungan dan
meningkatkan kinerja karyawan sesuai dengan kinerja dan usahanya.
Penguatan kinerja karyawan dengan kearifan lokal Dinas kelautan dan
Perikanan kabupaten Bone dapat dilakukan dengan dua cara yaitu memberikan
motivasi positif dan motivasi Negatif namun harus sejalan dengan kearifan local
berpatokan lima unsur pokok yaitu Ade , Bicara, Rappang, Wari, Sara dengan
menjungjung tinggi dan mengamalkan pada diri nilai siri na pecce dalam kehidupan
sehari-hari serta masyarakat dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan menerapkan
nilai-nilai Kejujuran , Berkata benar,Tegas, Kerja Keras, Tidak membeda-bedakan
A. Kesimpulan
Dari pemaparan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Karakteristik kearifan lokal di Kabupaten Bone ada 2 aspek yang dijadikan
sebagai karakteristik yaitu Berwujud nyata ( Tangible) dan Tidak Berwujud nyata
(Ingtangible). Dari kedua karakeristikn tersebut hanya satu yang dapat digunakan
yaitu Kearifan lokal yang tidak berwujud nyata (Ingtangible) hal tersebut
dikarenakan Kearifan Lokal di Kabuapaten Bone memiliki keunikan tersendiri.
Dengan satu karekteristik tersebut kearifan lokal di Kabupaten Bone memiliki
karakteristik yang dapat menjadi pembeda dari Kabupaten lain. Dengan begitu
dengan masyarakat Kabupaten Bone dikenal dengan karakteristik yang unik,
sehingga dengan karakteristik tersebut menjadi nilai tambah tersendiri dan
berdampak baik bagi masyarakatnya terutama masyarakat yang menjadi
karyawan intansi di Kabupaten Bone agar dapat membantu menguatkan
kinerjanya.
2. Kinerja karyawan pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bone dapat
dilihat dari enam Aspek yaitu Pelayanan, Integritas, Komitment, Disiplin,
Kerjasama, dan Kepemimpinan. Dari keenam aspek penilaian kinerja karyawan
ini dapat memberikan kesimpulan bahwa kinerja karyawan pada Dinas Kelautan
dan perikanan belum optimal, masih perlu ditingkatkan dari semua aspek
terutama dari aspek kedisiplinan. Kinerja karyawan masih perlu ditingkatkan
prestasi kerjanya untuk dapat menciptakan karyawan yang kompeten dan
memiliki semangat kerja yang tinggi.
3. Model penguatan kinerja karyawan dengan kearifan lokal pada Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Bone dimulai dari pendekatan model grounded theory
yang dimana menghasilkan dua model penguatan kinerja karyawan pada Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bone yaitu Pertama, Motivasi Positif berupa
Motivasi material seperti Hadiah, Bonus/Tunjangan dan Non Material seperti
Dukungan, Pujian, dan Pengakuan/Sertifikat /Piagam, dan Kedua, Motivasi
Negatif, berupa Motivasi Material seperti Pemotongan gaji/Denda dan Motivasi
Non Material seperti Surat Peringatan/Ancaman dan Penurunan Jabatan.
Kemudian kedua model tersebut belum sesuai dengan konsep kearifan lokal.
Dalam konteks kearifan lokal sendiri merupakan upaya manusia mendapatkan
solusi berdasarkan nilai-nilai sosial budaya berpatokan pada prinsip pedoman
hidup masyarakat Bugis Bone. Dengan demikian kedua model penguatan kinerja
karyawan dengan kearifan lokal menjadi pedoman bagi karyawan pada Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bone dalam meningkatkan semangat
kerjanya.
B. Imlikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberikan diskorsif berupa
model baru mengenai penguatan kinerja karyawan pada Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bone dengan menggunakan teori/konsep kearifan lokal
kepada karyawan pada Dinas Kelautan dan Perikana Kabupaten Bone pada
khususnya dan Instansi pemerintah pada umumnya untuk meningkatkan
semangat kerjanya dan produktifitas kerja karyawannya diperlukan
pengembangan dan perubahan-perubahan serta strategi khusus yang diterapkan
atasan selalu terus dilakukan seperti dengan menerapkan model penguatan kinerja
karyawan dengan karifan lokal pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Bone yang terdiri dari 2 aspek yaitu, 1) Motivasi Positif, dan 2) Motivasi Negatif.
Dengan menerapkan kedua aspek dari model tersebut dapat meningkatkan
semangat kerjanya dan dapat membuat Kinerja karyawan lebih baik lagi
kedepannya.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran-saran
sebagai berikut:
Diharapkan Dinas kalautan dan Perikanan Kabupaten Bone bisa menerapkan model
Penguatan Kinerja dengan kearifan lokal baik memotivasi secara positif atau
memotivasi secara negative karyawannya. Masyarakat Bone selalu melestarikan dan
mengaplikasikan nilai-nilai budaya bugis bone pada kehidupan sehari-hari terutama
dalam menjalankan kepemerintahan supaya tidak terkikis oleh zaman karena nilai-
nilai ini yang menjadi karakter ciri khas yang membedakan dengan budaya lain
serta kepada pimpinan Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bone, agar
produktifitas kerja pegawai terus meningkat, dalam hal ini dapat pula dilakukan
dengan meningkatkan kualitas budaya lokalnya.
Pada dasarnya kinerja Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Bone belum optimal , masih perlu di tingkatkan antar sesama pegawai dan atasan
untuk meningkatkan kinerja karyawan yang lebih baik, disarankan kepada pimpinan
kantor dinas Kelauatan dan Perikanan Kabupaten Bone untuk juga memperhatikan
faktor-faktor yang lain selain dari budaya lokal, seperti motivasi.
Penelitian ini hanya meliputi konsep kearifan lokal dalam meningkatka
kinerja karyawan masih sering diabaikan oleh karyawan. Untuk penelitian
selanjutnyan diharapkan biasa mengembangkan dan menemukan konsep/teori
penguatan kinerja karyawan yang peneliti belum temukan.
Ketersediaan
| SFEBI20210207 | 207/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
207/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
