Pengaruh Manajemen Konflik Kepala Sekolah Terhadap Iklim Sekolah di SMA Negeri 1 Awangpone
Rosdiana/02.13.3212 - Personal Name
Skripsi ini membahas pengaruh manajemen konflik kepala sekolah terhadap
iklim sekolah di SMA Negeri 1 Awangpone. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui manajemen konflik, iklim sekolah, dan pengaruh manajemen konflik
kepala sekolah terhadap iklim sekolah di SMA Negeri 1 Awangpone.
Untuk memperoleh data dari masalah tersebut, penulis menggunakan metode
field research (penelitian lapangan) dengan pengumpulan data melakukan observasi,
dokumentasi, dan penyebaran angket. Data yang diperoleh diolah dengan
menggunakan metode kuantitatif untuk mendeskripsikan penelitian tentang
manajemen konflik, iklim sekolah, dan pengaruh manajemen konflik kepala sekolah
terhadap iklim sekolah di SMA Negeri 1 Awangpone. Dalam menganalisis data,
penulis melakukan pengujian menggunakan statistik uji regresi linier sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan manajemen konflik kepala sekolah di SMA
Negeri 1 Awangpone adalah cukup baik. Hal ini sesuai dengan hasil analisis jawaban
angket yang dibagikan kepada 30 responden mengenai manajemen konflik kepala
sekolah. Rata-rata dari jawaban responden adalah 36,67% yang berada pada kategori
cukup baik (84-86.), sedangkan iklim sekolah di SMA Negeri 1 Awangpone adalah
cukup baik. Hal ini sesuai dengan hasil analisis jawaban angket yang dibagikan
kepada 30 responden mengenai iklim sekolah. Rata-rata jawaban responden adalah
33,33% yang berada pada kategori cukup baik (82-84.).
Berdasarkan hasil uji analisis regresi linier, nilai konstanta (a) = 56,22 dan
koefisien regresi (b) = 0,321, maka hasil dari korelasi product moment (r ) =
0.98. Untuk uji signifikan pengaruh (b) melihat dari anava, dari uji anava nilai Fhitung
sebesar 15.182 > Ftabel sebesar 4,19, serta uji Thitung sebesar 27,293 > Ttabel sebesar
2,048. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh manajemen konflik kepala
sekolah terhadap iklim sekolah di SMA Negeri 1 Awangpone.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, penulis dapat memberikan simpulan sebagai berikut:
1. Manajemen konflik kepala sekolah di SMA Negeri 1 Awangpone cukup
karena rata-rata tanggapan angket dari para responden diperoleh nilai sebesar
36,67%. Angka 36,67%. berada pada kategori cukup, yaitu terletak pada
interval antara 84-86. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa manajemen
konflik kepala sekolah yang terkait dengan membina hubungan, membujuk,
meraih dukungan, pemecahan masalah, perundingan, kompetisi/bersaing,
kolaborasi, kompromi, menghindar dan mengakomodasi termasuk dalam
kategori cukup.
2. Iklim sekolah di SMA Negeri 1 Awangpone cukup karena rata-rata tanggapan
angket dari para responden diperoleh nilai sebesar 33,33%. Angka 33,33%.
berada pada kategori cukup, yaitu terletak pada interval antara 82-84.
3. Berdasarkan analisis korelasi product moment dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan manajemen konflik kepala sekolah
(variabel X) terhadap iklim sekolah (variabel Y) dengan sangat kuat
hubungan antara dua variabel sebesar 0,98. Kemudian dari uji anava nilai
Fhitung sebesar 15.182 > Ftabel sebesar 4,19, serta uji Thitung sebesar 27,293 >
Ttabel sebesar 2,048. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan manajemen konflik kepala sekolah
terhadap iklim sekolah di SMA Negeri 1 Awangpone.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan di atas, selanjutnya penulis akan
menguraikan implikasi penelitian yang berisi saran-saran kepada pihak sekolah di
SMA Negeri 1 Awangpone. Adapun saran-saran yang penulis maksud, yaitu sebagai
berikut:
1. Kepala sekolah di SMA Negeri 1 Awangpone agar senantiasa mengelola
konflik dengan baik agar tidak berkembang dan persistem, serta mencari
solusi dari masalah yang terjadi di sekolah.
2. Mengenai iklim sekolah di SMA Negeri 1 Awangpone agar selalu dijaga dan
dikembangkan agar lebih kondusif sehingga individu-individu yang ada di
dalamnya lebih bersemangat dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya.
3. Bagi penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
referensi untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya, khususnya
penelitian-penelitian yang berkaitan dengan manajemen konflik kepala
sekolah terhadap iklim sekolah.
iklim sekolah di SMA Negeri 1 Awangpone. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui manajemen konflik, iklim sekolah, dan pengaruh manajemen konflik
kepala sekolah terhadap iklim sekolah di SMA Negeri 1 Awangpone.
Untuk memperoleh data dari masalah tersebut, penulis menggunakan metode
field research (penelitian lapangan) dengan pengumpulan data melakukan observasi,
dokumentasi, dan penyebaran angket. Data yang diperoleh diolah dengan
menggunakan metode kuantitatif untuk mendeskripsikan penelitian tentang
manajemen konflik, iklim sekolah, dan pengaruh manajemen konflik kepala sekolah
terhadap iklim sekolah di SMA Negeri 1 Awangpone. Dalam menganalisis data,
penulis melakukan pengujian menggunakan statistik uji regresi linier sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan manajemen konflik kepala sekolah di SMA
Negeri 1 Awangpone adalah cukup baik. Hal ini sesuai dengan hasil analisis jawaban
angket yang dibagikan kepada 30 responden mengenai manajemen konflik kepala
sekolah. Rata-rata dari jawaban responden adalah 36,67% yang berada pada kategori
cukup baik (84-86.), sedangkan iklim sekolah di SMA Negeri 1 Awangpone adalah
cukup baik. Hal ini sesuai dengan hasil analisis jawaban angket yang dibagikan
kepada 30 responden mengenai iklim sekolah. Rata-rata jawaban responden adalah
33,33% yang berada pada kategori cukup baik (82-84.).
Berdasarkan hasil uji analisis regresi linier, nilai konstanta (a) = 56,22 dan
koefisien regresi (b) = 0,321, maka hasil dari korelasi product moment (r ) =
0.98. Untuk uji signifikan pengaruh (b) melihat dari anava, dari uji anava nilai Fhitung
sebesar 15.182 > Ftabel sebesar 4,19, serta uji Thitung sebesar 27,293 > Ttabel sebesar
2,048. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh manajemen konflik kepala
sekolah terhadap iklim sekolah di SMA Negeri 1 Awangpone.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, penulis dapat memberikan simpulan sebagai berikut:
1. Manajemen konflik kepala sekolah di SMA Negeri 1 Awangpone cukup
karena rata-rata tanggapan angket dari para responden diperoleh nilai sebesar
36,67%. Angka 36,67%. berada pada kategori cukup, yaitu terletak pada
interval antara 84-86. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa manajemen
konflik kepala sekolah yang terkait dengan membina hubungan, membujuk,
meraih dukungan, pemecahan masalah, perundingan, kompetisi/bersaing,
kolaborasi, kompromi, menghindar dan mengakomodasi termasuk dalam
kategori cukup.
2. Iklim sekolah di SMA Negeri 1 Awangpone cukup karena rata-rata tanggapan
angket dari para responden diperoleh nilai sebesar 33,33%. Angka 33,33%.
berada pada kategori cukup, yaitu terletak pada interval antara 82-84.
3. Berdasarkan analisis korelasi product moment dapat dinyatakan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan manajemen konflik kepala sekolah
(variabel X) terhadap iklim sekolah (variabel Y) dengan sangat kuat
hubungan antara dua variabel sebesar 0,98. Kemudian dari uji anava nilai
Fhitung sebesar 15.182 > Ftabel sebesar 4,19, serta uji Thitung sebesar 27,293 >
Ttabel sebesar 2,048. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan manajemen konflik kepala sekolah
terhadap iklim sekolah di SMA Negeri 1 Awangpone.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan di atas, selanjutnya penulis akan
menguraikan implikasi penelitian yang berisi saran-saran kepada pihak sekolah di
SMA Negeri 1 Awangpone. Adapun saran-saran yang penulis maksud, yaitu sebagai
berikut:
1. Kepala sekolah di SMA Negeri 1 Awangpone agar senantiasa mengelola
konflik dengan baik agar tidak berkembang dan persistem, serta mencari
solusi dari masalah yang terjadi di sekolah.
2. Mengenai iklim sekolah di SMA Negeri 1 Awangpone agar selalu dijaga dan
dikembangkan agar lebih kondusif sehingga individu-individu yang ada di
dalamnya lebih bersemangat dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya.
3. Bagi penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
referensi untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya, khususnya
penelitian-penelitian yang berkaitan dengan manajemen konflik kepala
sekolah terhadap iklim sekolah.
Ketersediaan
| ST20170242 | 242/2017 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
242/2017
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2017
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
