Analisis Pengendalian Mutu Produk dengan Menggunakan Statistical Processing Control (SPC) (Studi pada CV Tano Abadi Bone
Lina Ningsi/01.15.3172 - Personal Name
Skripsi ini mengkaji tentang pengendalian mutu produk dengan menggunakan
Statistical Processing Control (SPC) di CV Tano Abadi Bone. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hasil pengendalian mutu dengan menggunakan
Statistical Processing Control (SPC) di CV Tano Abadi Bone
Berdasakan tujuan penelitian diatas, maka jenis penelitian yang digunakan
adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan positivistik yang
menggunakan teknik pengumpulan data yang meliputi observasi, wawancara dan
dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah digunakan alat bantu statistik
yang terdapat pada Statistical Process Control (SPC).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengolahan data dengan
menggunakan alat bantu statistik yaitu grafik kendali p dalam pengendalian mutu
dapat diketahui bahwa mutu produk pada CV Tano Abadi Bone berada di luar batas
kendali. Hal ini dapat dilihat pada grafik kendali yang menunjukkan adanya titik
yang berada di luar batas kendali UCL yaitu pada tanggal 15 Februari 2018 dengan
jumlah yang diproduksi 459,4 Kg dengan jumlah produk cacat 14,27 Kg. Histogram
menunjukkan jenis cacat yang paling sering terjadi adalah broken shell dengan
jumlah 72,32 Kg, udang merah sebanyak 44,265 Kg dan jumlah black spot sebanyak
29,079 Kg. Faktor-faktor yang menyebabkan produk cacat yaitu berasal sumber daya
manusia, mesin/peralatan, material/bahan baku dan lingkungan sekitar. Jenis cacat
yang terjadi yaitu broken sheel yang disebabkan oleh sumber daya manusia (tidak
hati-hati, tidak teliti, kurang training), dan mesin (terjepit dalam mesin sortir), udang
merah yang disebabkan oleh sumber daya manusia (penangan kurang baik), material
(air es kurang dingin, terlambat pengiriman, salah takaran klorin, terlambat diberikan
es, moulting) dan lingkungan (terkena panas matahari, kurang bersih), black spot
disebabkan oleh faktor material (suhu dalam box kurang dingin, terlambat diberikan
es) dan lingkungan (radiasi sinar matahari).
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian ini, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil pengolahan data dengan menggunakan alat bantu statistik
yaitu grafik kendali p dalam pengendalian mutu dapat diketahui bahwa mutu
produk pada CV Tano Abadi Bone berada di luar batas kendali. Hal ini dapat
dilihat pada grafik kendali yang menunjukkan adanya titik yang berada di luar
batas kendali UCL yaitu pada tanggal 15 Februari 2018 dengan jumlah yang
diproduksi 459,4 Kg dengan jumlah produk cacat 14,27 Kg. Histogram
menunjukkan jenis cacat yang paling sering terjadi adalah broken shell dengan
jumlah 72,32 Kg, udang merah sebanyak 44,265 Kg dan jumlah black spot
sebanyak 29,079 Kg. Faktor-faktor yang menyebabkan produk cacat yaitu berasal
sumber daya manusia, mesin/peralatan, material/bahan baku dan lingkungan
sekitar. Jenis cacat yang terjadi yaitu broken sheel yang disebabkan oleh sumber
daya manusia (tidak hati-hati, tidak teliti, kurang training), dan mesin (terjepit
dalam mesin sortir), udang merah yang disebabkan oleh sumber daya manusia
(penangan kurang baik), material (air es kurang dingin, terlambat pengiriman,
salah takaran klorin, terlambat diberikan es, moulting) dan lingkungan (terkena
panas matahari, kurang bersih), black spot disebabkan oleh faktor material (suhu
dalam box kurang dingin, terlambat diberikan es) dan lingkungan (radiasi sinar
matahari).
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis memberikan saran kepada
perusahaan perlu menggunakan metode statistik untuk dapat mengetahui
pengendalian mutu produk dan faktor-faktor yang menjadi penyebab produk
cacat. Dengan demikian perusahaan dapat segera melakukan tindakan pencegahan
untuk mengurangi terjadinya produk cacat. Selain itu perusahaan harus
meningkatkan pengendalian mutu agar proses produksi tidak menyebabkan
kerugian terhadap perusahaan. Untuk mengurangi terjadinya produk cacat maka
perusahaan disarankan melakukan pengawasan yang lebih ketat dan memberikan
training kepada karyawan, melakukan pengecekan mesin secara rutin. Selain itu
perusahaan juga harus memperhatikan faktor lingkungan yang sewaktu-waktu
dapat berubah dan yang paling penting material/bahan baku yang digunakan untuk
produksi udang beku harus sesuai spesifikasi yang ditetapkan perusahaan.
Statistical Processing Control (SPC) di CV Tano Abadi Bone. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hasil pengendalian mutu dengan menggunakan
Statistical Processing Control (SPC) di CV Tano Abadi Bone
Berdasakan tujuan penelitian diatas, maka jenis penelitian yang digunakan
adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan positivistik yang
menggunakan teknik pengumpulan data yang meliputi observasi, wawancara dan
dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah digunakan alat bantu statistik
yang terdapat pada Statistical Process Control (SPC).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengolahan data dengan
menggunakan alat bantu statistik yaitu grafik kendali p dalam pengendalian mutu
dapat diketahui bahwa mutu produk pada CV Tano Abadi Bone berada di luar batas
kendali. Hal ini dapat dilihat pada grafik kendali yang menunjukkan adanya titik
yang berada di luar batas kendali UCL yaitu pada tanggal 15 Februari 2018 dengan
jumlah yang diproduksi 459,4 Kg dengan jumlah produk cacat 14,27 Kg. Histogram
menunjukkan jenis cacat yang paling sering terjadi adalah broken shell dengan
jumlah 72,32 Kg, udang merah sebanyak 44,265 Kg dan jumlah black spot sebanyak
29,079 Kg. Faktor-faktor yang menyebabkan produk cacat yaitu berasal sumber daya
manusia, mesin/peralatan, material/bahan baku dan lingkungan sekitar. Jenis cacat
yang terjadi yaitu broken sheel yang disebabkan oleh sumber daya manusia (tidak
hati-hati, tidak teliti, kurang training), dan mesin (terjepit dalam mesin sortir), udang
merah yang disebabkan oleh sumber daya manusia (penangan kurang baik), material
(air es kurang dingin, terlambat pengiriman, salah takaran klorin, terlambat diberikan
es, moulting) dan lingkungan (terkena panas matahari, kurang bersih), black spot
disebabkan oleh faktor material (suhu dalam box kurang dingin, terlambat diberikan
es) dan lingkungan (radiasi sinar matahari).
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian ini, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil pengolahan data dengan menggunakan alat bantu statistik
yaitu grafik kendali p dalam pengendalian mutu dapat diketahui bahwa mutu
produk pada CV Tano Abadi Bone berada di luar batas kendali. Hal ini dapat
dilihat pada grafik kendali yang menunjukkan adanya titik yang berada di luar
batas kendali UCL yaitu pada tanggal 15 Februari 2018 dengan jumlah yang
diproduksi 459,4 Kg dengan jumlah produk cacat 14,27 Kg. Histogram
menunjukkan jenis cacat yang paling sering terjadi adalah broken shell dengan
jumlah 72,32 Kg, udang merah sebanyak 44,265 Kg dan jumlah black spot
sebanyak 29,079 Kg. Faktor-faktor yang menyebabkan produk cacat yaitu berasal
sumber daya manusia, mesin/peralatan, material/bahan baku dan lingkungan
sekitar. Jenis cacat yang terjadi yaitu broken sheel yang disebabkan oleh sumber
daya manusia (tidak hati-hati, tidak teliti, kurang training), dan mesin (terjepit
dalam mesin sortir), udang merah yang disebabkan oleh sumber daya manusia
(penangan kurang baik), material (air es kurang dingin, terlambat pengiriman,
salah takaran klorin, terlambat diberikan es, moulting) dan lingkungan (terkena
panas matahari, kurang bersih), black spot disebabkan oleh faktor material (suhu
dalam box kurang dingin, terlambat diberikan es) dan lingkungan (radiasi sinar
matahari).
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis memberikan saran kepada
perusahaan perlu menggunakan metode statistik untuk dapat mengetahui
pengendalian mutu produk dan faktor-faktor yang menjadi penyebab produk
cacat. Dengan demikian perusahaan dapat segera melakukan tindakan pencegahan
untuk mengurangi terjadinya produk cacat. Selain itu perusahaan harus
meningkatkan pengendalian mutu agar proses produksi tidak menyebabkan
kerugian terhadap perusahaan. Untuk mengurangi terjadinya produk cacat maka
perusahaan disarankan melakukan pengawasan yang lebih ketat dan memberikan
training kepada karyawan, melakukan pengecekan mesin secara rutin. Selain itu
perusahaan juga harus memperhatikan faktor lingkungan yang sewaktu-waktu
dapat berubah dan yang paling penting material/bahan baku yang digunakan untuk
produksi udang beku harus sesuai spesifikasi yang ditetapkan perusahaan.
Ketersediaan
| SFEBI20190283 | 283/2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
283/2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEB
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
