Skripsi ini merupakan pembahasan mengenai, Analisis Musyarakah antara
Pendah Ikan dengan Nelayan Perspektif Ekonomi Syariah (Studi Kasus Pada
Nelayan dan Penadah Ikan di Kelurahan Panyula Kecamatan Tanete Riattang
Timur). Hal penting yang dikaji dalam skripsi ini yakni untuk mengetahui
Bagaimana model serta perspektif ekonomi syariah terhadap musyarakah yang
diterapkan oleh penadah ikan dengan nelayan di Kelurahan Panyula Kecamatan
Tanete Riattang Timur.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut di atas, digunakan jenis
penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan teknik antara lain
wawancara (interview), dokumentasi, dan observasi. Data yang diperoleh diolah
dengan metode kualitatif, Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode
analisis kualitatif yaitu dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Adapun tujuan dari penilitian ini untuk mengetahui model serta
perspektif ekonomi syariah terhadap musyarakah yang diterapkan oleh penadah ikan
dengan nelayan di Kelurahan Panyula Kecamatan Tanete Riattang Timur.
Berdasarkan hasil penelitian. Model musyarakah yang diterapkan oleh
penadah ikan dengan nelayan di Kelurahan Panyula adalah Syirkah Inan fi al-Amwal
muqayyadah karena masing-masing pihak menyertakan modal usaha yang berbeda
sehingga keuntungan dan kerugian ditanggung oleh masing-masing pihak sesuai
dengan jumlah kontribusi modal usaha dan terikat pada bidang usaha sektor
perikanan (hasil laut). Selain itu, terdapat juga akad wakalah dalam kerjasama antara
penadah ikan dengan nelayan karena pihak penadah ikan meminjamkan dananya
kepada salah satu pihak syarik yaitu pihak nelayan sebagai tanda dimulainya
kerjasama. Musyarakah yang diterapkan antara penadah ikan dengan nelayan dalam
perspektif ekonomi syariah hasil analisis peneliti sesuai dengan sistem musyarakah
yaitu musyarakah yang disyariatkan. Karena adanya sifat tolong menolong (ta’awun),
keadilan, kejujuran dan amanah dalam kerjasama. Disamping itu juga tidak terdapat
unsur riba dan gharar. Pihak-pihak yang bekerjasama saling percaya satu sama lain
A. Simpulan
Berdasarkan deskripsi dan analisa yang penulis paparkan pada bab-bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Model musyarakah yang diterapkan oleh penadah ikan dengan nelayan di
Kelurahan Panyula adalah Syirkah Inan fi al-Amwal muqayyadah karena
masing-masing pihak menyertakan modal usaha yang berbeda sehingga
keuntungan dan kerugian ditanggung oleh masing-masing pihak sesuai dengan
jumlah kontribusi modal usaha dan terikat pada bidang usaha sektor perikanan
(hasil laut). Selain itu, terdapat juga akad wakalah dalam kerjasama antara
penadah ikan dengan nelayan karena pihak penadah ikan meminjamkan
dananya kepada salah satu pihak syarik yaitu pihak nelayan sebagai tanda
dimulainya kerjasama.
2. Musyarakah yang diterapkan antara penadah ikan dengan nelayan dalam
perspektif ekonomi syariah hasil analisis peneliti sesuai dengan sistem
musyarakah yaitu musyarakah yang disyariatkan. Karena adanya sifat tolong
menolong (ta’awun), keadilan, kejujuran dan amanah dalam kerjasama.
Disamping itu juga tidak terdapat unsur riba dan gharar. Pihak-pihak yang
bekerjasama saling percaya satu sama lain.
B. Implikasi
Berdasarkan uraian dari bab sebelumnya, maka adapun beberapan saran yang
dikemukakan oleh peneliti, yaitu:
1. Sebaiknya membuat perjanjian secara tertulis, agar bukti tertulis lebih mudah
dipaparkan oleh kedua belah pihak atau keluarga kedua belah pihak jika
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
2. Masyarakat penadah ikan dan nelayan di Kelurahan Panyula sebaiknya selalu
menjaga sikap keadilan dan kejujuran, serta kepercayaan yang telah
diterapkan dalam bekerjasama, agar terhindar dari kecurangan dan
ketidakadilan dalam bekerjasama.

SS20190124

124/2019

Perpustakaan Pusat

Tersedia