Analisis Implementasi Kinerja Eko-efisiensi Pada Usaha Kecil Menengah (Studi Pada Pabrik AHA Food Di Waetuo Kab. Bone)
Alfiani/01.15.3104 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang kinerja oprasional dapat dilihat dari kualitas,
kuantitas, ketetapan waktu dan kendala-kendala yang di hadapi saat memproduksi
pada pabrik AHA Food di Waetuo. Penelitian ini brtujuan untuk mengetahui(1)
Bagaimana pengimplementasian kinerja oprasional pada usaha kecil menegah pada
pabrik AHA Food di Waetuo (2) kendala-kendala apa yang dialami pada pabrik AHA
Food (3) bagaimana solusi kinerja pada pabrik AHA Food dalam implementasi Eko-
fisiensi.
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, untuk memperoleh data dari masalah di
atas maka penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan
metode kualitatif dengan melakukan observasi, wawancara, dokumentasi untuk
mengumpulkan data yang diperlukan.
Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kinerja oprasional pada
pabrik AHA Food dapat dilihat dari kualitas, kuantitas, ketepatan waktu yang di
gunakan pada pabrik AHA Food dalam mengelola produk tersebut.(2) kendala-
kendala yang dialami pada pabrik AHA Food dilihat dari bahan baku utama ikan
karena ampas dari ikan tersebut dapat berdampak pada lingkungan sekitar. (3) solusi
yang di gunakan dengan melakukan hubungan baik kepada para pegawai,
memberikan arahan agar pada saat memproduksi bahan baku tersebut menghasilkan
produk yang sesuai yang di harapkan oleh pabrik AHA Food.
A. Kesimpulan
Dari pemaparan hasil dan pembahasan di bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Sistem kinerja oprasional pada pabrik AHA Food bahwa kualitas, kuantitas,
ketetapan waktu. Kualitas yang di terapkan pada kualitas kerja yang dimiliki
pegawai dalam bekerja. Ada yang namanya Quisy Quality Control dimana
dia yang mengfungsikan atau mengendalikan proses berjalanannya suatu
produksi, misalnya ada kesalahan dalam mengelola bahan baku, bumbu-
bumbu dia yang bertanggung jawab pada hasil produksi tersebut. Kuantitas
dapat dilihat hasil kerja yang dimiliki pegawai pada saat berjalannya suatu
produksi, pegawai juga menyesuaikan kebutuhan apakah ada stok yang
kurang atau ada stok yang banyak, apabila stoknya kurang mereka
membuatnya lagi. Penggunaan waktu yang di lewatkan pada pegawai cukup
banyak yang tersisa karena mereka juga ibu rumah tangga harus
menyelesaikan pekerjaan rumah paling ke pabrik jam 10.00 pagi tapi
kemampuan mereka sudah terbilang sudah bisa walaupun hanya lulusan
sekolah dasar (SD) dan mereka pun mampu menyesuaikan diri dengan
pegawai yang lain karena saling mengajarkan.
2. Kendala-kendala dialami pada pabrik AHA Food dilihat dari pengelolaan
bahan baku dalam proses produksi pada saat ikan banyak tidak ada
penampungan atau penyimpanan. Persediaan bahan baku yang di peroleh
perharinya 50-100 kg mereka tidak terlalu banyak membuat, sesuai
kebutuhan dan biaya juga sesuai kebutuhan. Dalam sebulan pabrik AHA
Food memproduksi 1.500 bungkus semua jenis dan cara memproduksinya
berbeda-beda dan menggunakan bahan baku utama ikan yang tiap harinya di
produksi diolah jadi bakso, nugget, otak-otak goreng dan kaki naga. Pada saat
proses berjalannya produksi, ampas dari ikan tulang ikan, kepala ikan ada
warga yang mengambil dan mereka mengelolanya kembali. Ibu Dwi Utami
merasa tertolong karena ampas dari ikan tersebut tidak tercemar pada
lingkungan sekitar.
B. Implikasi
1. Pada saat persediaan bahan baku kurang, persiapkan bahan baku terlebih
dahulu agar persediaan tetap ada pada proses produksi berlangsung dan
penggunaan waktu terhadap pegawainya bisa lebih efisien apalagi pada saat
ada permintaan yang masuk, agar konsumen puas pada produk yang di minta.
Pabrik AHA Food perlu menambah pegawai agar bisa meringankan
pekerjaan pegawai yang lainnya.
2. Lebih menjaga lingkungan sekitar agar tidak tercemar dan menyebabkan
komplen warga sekitar dan mengembangkan citra pada pabrik AHA Food.
kuantitas, ketetapan waktu dan kendala-kendala yang di hadapi saat memproduksi
pada pabrik AHA Food di Waetuo. Penelitian ini brtujuan untuk mengetahui(1)
Bagaimana pengimplementasian kinerja oprasional pada usaha kecil menegah pada
pabrik AHA Food di Waetuo (2) kendala-kendala apa yang dialami pada pabrik AHA
Food (3) bagaimana solusi kinerja pada pabrik AHA Food dalam implementasi Eko-
fisiensi.
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, untuk memperoleh data dari masalah di
atas maka penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan
metode kualitatif dengan melakukan observasi, wawancara, dokumentasi untuk
mengumpulkan data yang diperlukan.
Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kinerja oprasional pada
pabrik AHA Food dapat dilihat dari kualitas, kuantitas, ketepatan waktu yang di
gunakan pada pabrik AHA Food dalam mengelola produk tersebut.(2) kendala-
kendala yang dialami pada pabrik AHA Food dilihat dari bahan baku utama ikan
karena ampas dari ikan tersebut dapat berdampak pada lingkungan sekitar. (3) solusi
yang di gunakan dengan melakukan hubungan baik kepada para pegawai,
memberikan arahan agar pada saat memproduksi bahan baku tersebut menghasilkan
produk yang sesuai yang di harapkan oleh pabrik AHA Food.
A. Kesimpulan
Dari pemaparan hasil dan pembahasan di bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Sistem kinerja oprasional pada pabrik AHA Food bahwa kualitas, kuantitas,
ketetapan waktu. Kualitas yang di terapkan pada kualitas kerja yang dimiliki
pegawai dalam bekerja. Ada yang namanya Quisy Quality Control dimana
dia yang mengfungsikan atau mengendalikan proses berjalanannya suatu
produksi, misalnya ada kesalahan dalam mengelola bahan baku, bumbu-
bumbu dia yang bertanggung jawab pada hasil produksi tersebut. Kuantitas
dapat dilihat hasil kerja yang dimiliki pegawai pada saat berjalannya suatu
produksi, pegawai juga menyesuaikan kebutuhan apakah ada stok yang
kurang atau ada stok yang banyak, apabila stoknya kurang mereka
membuatnya lagi. Penggunaan waktu yang di lewatkan pada pegawai cukup
banyak yang tersisa karena mereka juga ibu rumah tangga harus
menyelesaikan pekerjaan rumah paling ke pabrik jam 10.00 pagi tapi
kemampuan mereka sudah terbilang sudah bisa walaupun hanya lulusan
sekolah dasar (SD) dan mereka pun mampu menyesuaikan diri dengan
pegawai yang lain karena saling mengajarkan.
2. Kendala-kendala dialami pada pabrik AHA Food dilihat dari pengelolaan
bahan baku dalam proses produksi pada saat ikan banyak tidak ada
penampungan atau penyimpanan. Persediaan bahan baku yang di peroleh
perharinya 50-100 kg mereka tidak terlalu banyak membuat, sesuai
kebutuhan dan biaya juga sesuai kebutuhan. Dalam sebulan pabrik AHA
Food memproduksi 1.500 bungkus semua jenis dan cara memproduksinya
berbeda-beda dan menggunakan bahan baku utama ikan yang tiap harinya di
produksi diolah jadi bakso, nugget, otak-otak goreng dan kaki naga. Pada saat
proses berjalannya produksi, ampas dari ikan tulang ikan, kepala ikan ada
warga yang mengambil dan mereka mengelolanya kembali. Ibu Dwi Utami
merasa tertolong karena ampas dari ikan tersebut tidak tercemar pada
lingkungan sekitar.
B. Implikasi
1. Pada saat persediaan bahan baku kurang, persiapkan bahan baku terlebih
dahulu agar persediaan tetap ada pada proses produksi berlangsung dan
penggunaan waktu terhadap pegawainya bisa lebih efisien apalagi pada saat
ada permintaan yang masuk, agar konsumen puas pada produk yang di minta.
Pabrik AHA Food perlu menambah pegawai agar bisa meringankan
pekerjaan pegawai yang lainnya.
2. Lebih menjaga lingkungan sekitar agar tidak tercemar dan menyebabkan
komplen warga sekitar dan mengembangkan citra pada pabrik AHA Food.
Ketersediaan
| SFEBI20190385 | 385/2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
385/2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
