Pemberdayaan Wanita Pedesaan Melalui Usaha Pengolahan Kepiting Rajungan (Studi Kasus Usaha Pengolahan Kepiting Rajungan Desa Pasaka Kec.Sibulue)
Muh. Hakil/01.15.32502 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai permberdayaan wanita pedesaan melaluli
usaha pengolahan kepiting rajungan, adapun rumusan masalah yang dibahas di
skripsi ini yaitu 1). Bagaimana pemberdayaann wanita pedesaan di Desa Pasaka
Kec. Sibulue?, 2). Bagaimana usaha pengolahan kepiting rajungan di Desa Pasaka
Kec. Sibulue?, 3). Bagaimana merumuskan model usaha pengolahan kepiting
rajungan untuk memberdayakan wanita pedesaan?.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif dengan menggunakan metode observasi dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya pemberdayaan wanita
pedesaan bertujuang untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh wanita
pedesaan serta untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Sebagai contoh
pemberdayaan yaitu dengan melakukan pelatihan secara rutin oleh pihak-pihak
yang terkait. Dari pihak pemerintah Kabupaten Bone juga sudah melakukan
bebrbagai pelatihan di berbagai Kecamatan. Selain itu pemerintah Kab. Bone juga
telah menyediakan anggaran untuk pelatihan ttersebut.
Kendala yang dihadapi dalam pemberdayaan ini adalah masyarakat Desa
Pasaka masih ada yang terkesan tertutup terhadap sosialisasi yang dilakukan oleh
pemerintah Desa Pasaaka, sehingga tidak dapat dilakukan pelatihan secara
menyeluruh.
Solusi yang perlu dilakukan oleh pemerintah Desa Pasaka adalah dengan
menggerakka tokoh masyarakat untuk melakukan penyadaran kepada sebagian
masyarakat. Selain itu pemerintah Desa Pasaka juga harus lebih kreatif dalam
melakukan pelatihan agar pelatiahan tersebut dapat menarik perhatian masyarakat.
A. Kesimpulan
1. Pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh Dinas
Pemberdayaan perempuan khususnya untuk wanita pedesaan sudah
berjalan dengan baik. Sosialisasi dan pelatihan menjadi unsur yang
sangat penting dalam hal pemberdayaan. Begitupun dengan
Pemerintah Desa dalam hal ini Desa Pasaka sudah melakukan
melakukan pelatihan kepada masyarakat perempuan di Desa
Pasaka. Pelatihan tersebut mampu meningkatkan skill dan
pemahaman masyarakat perempuan yang ada di Desa Pasaka.
2. Dengan adanya usaha pengolahan kepiting rajungan, sangat
membantu nelayan yang ada disekitar Desa Pasaka karena tidak
perlu lagi membawa hasil tangkapannya ke tempat yang jauh.
Begitu pun dengan masyarakat Desa Pasaka khususnya masyarakat
perempuan karena ada lapangan pekerjaan. Jadi masyarakat disana
bisa ikut membantu perekonomian keluarga.
3. Memiliki sumber daya alam yang melimpah, potensi usaha yang
bisa di kembangkan di Desa Pasaka sangat banyak. Misalkan usaha
pembuatan abon dan rumput laut juga sangat potensial di Desa ini.
Khusus untuk pengolahan kepiting rajungan pemilik berusaha
untuk menambah luas wilayah usahanya atau membuka cabang di
tempat lain.
B. Saran
1. Pemerintah Desa Pasaka khususnya untuk kepala desa sebaiknya
lebih aktif lagi melakukan sosialisasi kepada masyarakat
khususnya perempuan. Selain itu pemerintah Desa Pasaka juga
harus lebih sering mengunjungi kantor Dinas terkait.
2. Pemilik pengolahan kepiting rajungan sebaiknya memisahkan
terlebih dahulu kepiting rajungan berdasarkan jenisnya, agar
daging kepiting yang sudah diolah tidak tercampur.
3. Pemilik bisa menambah jumlah luas tempat wilayah tempat
usahanya, dengan begitu pemilik bisa menambah lapangan
pekerjaan dan produksi akan meningkat.
usaha pengolahan kepiting rajungan, adapun rumusan masalah yang dibahas di
skripsi ini yaitu 1). Bagaimana pemberdayaann wanita pedesaan di Desa Pasaka
Kec. Sibulue?, 2). Bagaimana usaha pengolahan kepiting rajungan di Desa Pasaka
Kec. Sibulue?, 3). Bagaimana merumuskan model usaha pengolahan kepiting
rajungan untuk memberdayakan wanita pedesaan?.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif dengan menggunakan metode observasi dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya pemberdayaan wanita
pedesaan bertujuang untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh wanita
pedesaan serta untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Sebagai contoh
pemberdayaan yaitu dengan melakukan pelatihan secara rutin oleh pihak-pihak
yang terkait. Dari pihak pemerintah Kabupaten Bone juga sudah melakukan
bebrbagai pelatihan di berbagai Kecamatan. Selain itu pemerintah Kab. Bone juga
telah menyediakan anggaran untuk pelatihan ttersebut.
Kendala yang dihadapi dalam pemberdayaan ini adalah masyarakat Desa
Pasaka masih ada yang terkesan tertutup terhadap sosialisasi yang dilakukan oleh
pemerintah Desa Pasaaka, sehingga tidak dapat dilakukan pelatihan secara
menyeluruh.
Solusi yang perlu dilakukan oleh pemerintah Desa Pasaka adalah dengan
menggerakka tokoh masyarakat untuk melakukan penyadaran kepada sebagian
masyarakat. Selain itu pemerintah Desa Pasaka juga harus lebih kreatif dalam
melakukan pelatihan agar pelatiahan tersebut dapat menarik perhatian masyarakat.
A. Kesimpulan
1. Pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh Dinas
Pemberdayaan perempuan khususnya untuk wanita pedesaan sudah
berjalan dengan baik. Sosialisasi dan pelatihan menjadi unsur yang
sangat penting dalam hal pemberdayaan. Begitupun dengan
Pemerintah Desa dalam hal ini Desa Pasaka sudah melakukan
melakukan pelatihan kepada masyarakat perempuan di Desa
Pasaka. Pelatihan tersebut mampu meningkatkan skill dan
pemahaman masyarakat perempuan yang ada di Desa Pasaka.
2. Dengan adanya usaha pengolahan kepiting rajungan, sangat
membantu nelayan yang ada disekitar Desa Pasaka karena tidak
perlu lagi membawa hasil tangkapannya ke tempat yang jauh.
Begitu pun dengan masyarakat Desa Pasaka khususnya masyarakat
perempuan karena ada lapangan pekerjaan. Jadi masyarakat disana
bisa ikut membantu perekonomian keluarga.
3. Memiliki sumber daya alam yang melimpah, potensi usaha yang
bisa di kembangkan di Desa Pasaka sangat banyak. Misalkan usaha
pembuatan abon dan rumput laut juga sangat potensial di Desa ini.
Khusus untuk pengolahan kepiting rajungan pemilik berusaha
untuk menambah luas wilayah usahanya atau membuka cabang di
tempat lain.
B. Saran
1. Pemerintah Desa Pasaka khususnya untuk kepala desa sebaiknya
lebih aktif lagi melakukan sosialisasi kepada masyarakat
khususnya perempuan. Selain itu pemerintah Desa Pasaka juga
harus lebih sering mengunjungi kantor Dinas terkait.
2. Pemilik pengolahan kepiting rajungan sebaiknya memisahkan
terlebih dahulu kepiting rajungan berdasarkan jenisnya, agar
daging kepiting yang sudah diolah tidak tercampur.
3. Pemilik bisa menambah jumlah luas tempat wilayah tempat
usahanya, dengan begitu pemilik bisa menambah lapangan
pekerjaan dan produksi akan meningkat.
Ketersediaan
| SFEBI20200170 | 170/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
170/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
