Analisis Peningkatan Produktivitas Melalui Total Quality Control (Studi Pada CV Tano Abadi Bone )
Sanatang/01.15.3154 - Personal Name
Skripsi ini mengkaji tentang peningkatan produktivitas melalui Total Quality
Control pada CV Tano Abadi Bone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses
produksi CV Tano Abadi Bone dalam mengelola bahan baku, untuk mengetahui
implementasi Total Quality Control di CV Tano Abadi Bone, dan untuk mengetahui
peningkatan produktivitas melalui Total Quality Control.
Berdasakan tujuan penelitian diatas, maka jenis penelitian yang digunakan
adalah jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan field research (penelitan
lapangan) yang menggunakan teknik pengumpulan data yang meliputi observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik
Descriptive Analysis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses produksi udang beku pada CV
Tano Abadi Bone terdiri dari 12 tahap antara lain: 1) penerimaan bahan baku; 2)
pencucian I; 3) potong kepala udang; 4)pencucian II; 5) sortasi; 6) pencucian III; 7)
penimbangan; 8) penyusunan; 9) pembekuan; 10) penggelasan (glazing); 11)
pengemasan; 12) penyimpanan. Sedangkan implementasi Total Quality Control pada
CV Tano Abadi Bone ini diterapkan disemua bagian proses produksi, terutama pada
bagian pengendalian bahan baku, pengendalian proses pemotongan kepala udang,
pengendalian terhadap mutu produk, dan pengendalian pada pengemasan produk
udang beku. Dan peningkatan produktivitas melalui Total Quality Control pada CV
Tano Abadi Bone dapat diliat dari jumlah hasil produksi yang mengalami
peningkatan. Peningkatan tersebut ditandai pula dengan tingkat kualitas produk yang
dihasilkan semakin baik, dimana jumlah produk yang cacat/ rusak berkurang.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian penjelasan pada pembahasan penelitian ini, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Proses produksi udang beku pada CV Tano Abadi Bone terdiri dari 12 tahap
antara lain: Penerimaan bahan baku, Pencucian I dengan cara udang
dimasukkan ke dalam mesin tersebut yang sebelumnya telah diberi air,
selanjutnya Potong Kepala dilakukan secara manual, proses selanjutnya
adalah Pencucian II dilakukan setelah proses pemotongan kepala, yang
dilanjutkan dengan Sortasi yaitu untuk mengelompokkan udang berdasarkan
size yang dibutuhkan atau diinginkan, setelah sortasi berikutnya adalah
Pencucian III ini dilakukan dengan meletakkan udang pada keranjang,
kemudian disiram air dingin, setelah itu dilakukan Penimbangan Tujuan dari
penimbangan ini adalah untuk menseragamkan berat udang pada tiap inner
pan. Selanjutnya masuk proses Penyusunan dilakukan berdasarkan hasil
penimbangan agar ukuran udang dalam satu inner pan seragam. Kemudian
dilanjutkan dengan proses Pembekuan. Setelah proses pembekuan selesai
dilanjutkan pada proses Pengemasan. Setelah itu masuk pada proses yang
terakhir yaitu Penyimpanan, Tahap penyimpanan merupakan tahap akhir
dalam pembekuan udang, selama menunggu pemasaran dan distribusi produk.
2. Implementasi TQC pada CV Tano Abadi Bone yang dilakukan oleh tim
Quality Control atau yang dikenal dengan nama Gugus Kendali Mutu yaitu
mengendalikan kualitas dan mutu bahan baku sebelum diolah hingga menjadi
produk yang layak untuk dipasarkan. Total Quality Control pada CV Tano
Abadi Bone ini diterapkan disemua bagian proses produksi, terutama pada
bagian pengendalian bahan baku, pengendalian proses pemotongan kepala
udang, pengendalian terhadap mutu produk, dan pengendalian pada
pengemasan produk udang beku.
3. Peningkatan produktivitas melalui Total Quality Control pada CV Tano Abadi
Bone dapat diliat dari jumlah hasil produksi yang mengalami peningkatan.
Peningkatan tersebut ditandai pula dengan tingkat kualitas produk yang
dihasilkan semakin baik, dimana jumlah produk yang cacat/ rusak berkurang.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberikan saran kepada
Perusahaan CV Tano Abadi Bone :
1. Sebaiknya memperbanyak karyawan pada bagian Quality Control, tujuannya
agar pengendalian proses-proses pada produk lebih baik lagi karena dengan
hanya memiliki 4 karyawan saja dalam tim Quality Control membuat
pengendalian belum maksimal.
2. Pengendalian guna peningkatan kualitas yang dilakukan oleh tim Quality
Control sudah baik, namun sebaiknya ditingkatkan lagi dalam lingkup
SDMnya sehingga tidak terdapat lagi produk yang tertinggal dari pengawasan
tim Quality Control hingga sampai ke tangan marketing. Sehingga dapat lebih
baik lagi dalam peningkatan kualitas produk pada perusahaan.
3. Peningkatan mutu sumber daya manusia khususnya tim Quality Control
dengan penambahan pengetahuan dan keterampilan dalam operasional sesuai
dengan fungsi masing-masing serta pelatihan kepada pekerja.
Control pada CV Tano Abadi Bone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses
produksi CV Tano Abadi Bone dalam mengelola bahan baku, untuk mengetahui
implementasi Total Quality Control di CV Tano Abadi Bone, dan untuk mengetahui
peningkatan produktivitas melalui Total Quality Control.
Berdasakan tujuan penelitian diatas, maka jenis penelitian yang digunakan
adalah jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan field research (penelitan
lapangan) yang menggunakan teknik pengumpulan data yang meliputi observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik
Descriptive Analysis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses produksi udang beku pada CV
Tano Abadi Bone terdiri dari 12 tahap antara lain: 1) penerimaan bahan baku; 2)
pencucian I; 3) potong kepala udang; 4)pencucian II; 5) sortasi; 6) pencucian III; 7)
penimbangan; 8) penyusunan; 9) pembekuan; 10) penggelasan (glazing); 11)
pengemasan; 12) penyimpanan. Sedangkan implementasi Total Quality Control pada
CV Tano Abadi Bone ini diterapkan disemua bagian proses produksi, terutama pada
bagian pengendalian bahan baku, pengendalian proses pemotongan kepala udang,
pengendalian terhadap mutu produk, dan pengendalian pada pengemasan produk
udang beku. Dan peningkatan produktivitas melalui Total Quality Control pada CV
Tano Abadi Bone dapat diliat dari jumlah hasil produksi yang mengalami
peningkatan. Peningkatan tersebut ditandai pula dengan tingkat kualitas produk yang
dihasilkan semakin baik, dimana jumlah produk yang cacat/ rusak berkurang.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian penjelasan pada pembahasan penelitian ini, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Proses produksi udang beku pada CV Tano Abadi Bone terdiri dari 12 tahap
antara lain: Penerimaan bahan baku, Pencucian I dengan cara udang
dimasukkan ke dalam mesin tersebut yang sebelumnya telah diberi air,
selanjutnya Potong Kepala dilakukan secara manual, proses selanjutnya
adalah Pencucian II dilakukan setelah proses pemotongan kepala, yang
dilanjutkan dengan Sortasi yaitu untuk mengelompokkan udang berdasarkan
size yang dibutuhkan atau diinginkan, setelah sortasi berikutnya adalah
Pencucian III ini dilakukan dengan meletakkan udang pada keranjang,
kemudian disiram air dingin, setelah itu dilakukan Penimbangan Tujuan dari
penimbangan ini adalah untuk menseragamkan berat udang pada tiap inner
pan. Selanjutnya masuk proses Penyusunan dilakukan berdasarkan hasil
penimbangan agar ukuran udang dalam satu inner pan seragam. Kemudian
dilanjutkan dengan proses Pembekuan. Setelah proses pembekuan selesai
dilanjutkan pada proses Pengemasan. Setelah itu masuk pada proses yang
terakhir yaitu Penyimpanan, Tahap penyimpanan merupakan tahap akhir
dalam pembekuan udang, selama menunggu pemasaran dan distribusi produk.
2. Implementasi TQC pada CV Tano Abadi Bone yang dilakukan oleh tim
Quality Control atau yang dikenal dengan nama Gugus Kendali Mutu yaitu
mengendalikan kualitas dan mutu bahan baku sebelum diolah hingga menjadi
produk yang layak untuk dipasarkan. Total Quality Control pada CV Tano
Abadi Bone ini diterapkan disemua bagian proses produksi, terutama pada
bagian pengendalian bahan baku, pengendalian proses pemotongan kepala
udang, pengendalian terhadap mutu produk, dan pengendalian pada
pengemasan produk udang beku.
3. Peningkatan produktivitas melalui Total Quality Control pada CV Tano Abadi
Bone dapat diliat dari jumlah hasil produksi yang mengalami peningkatan.
Peningkatan tersebut ditandai pula dengan tingkat kualitas produk yang
dihasilkan semakin baik, dimana jumlah produk yang cacat/ rusak berkurang.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberikan saran kepada
Perusahaan CV Tano Abadi Bone :
1. Sebaiknya memperbanyak karyawan pada bagian Quality Control, tujuannya
agar pengendalian proses-proses pada produk lebih baik lagi karena dengan
hanya memiliki 4 karyawan saja dalam tim Quality Control membuat
pengendalian belum maksimal.
2. Pengendalian guna peningkatan kualitas yang dilakukan oleh tim Quality
Control sudah baik, namun sebaiknya ditingkatkan lagi dalam lingkup
SDMnya sehingga tidak terdapat lagi produk yang tertinggal dari pengawasan
tim Quality Control hingga sampai ke tangan marketing. Sehingga dapat lebih
baik lagi dalam peningkatan kualitas produk pada perusahaan.
3. Peningkatan mutu sumber daya manusia khususnya tim Quality Control
dengan penambahan pengetahuan dan keterampilan dalam operasional sesuai
dengan fungsi masing-masing serta pelatihan kepada pekerja.
Ketersediaan
| SFEBI20190178 | 178/2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
178/2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
