Penentuan harga pokok produksi yang lebih akurat dapat dilakukan dengan
menggunakan metode yang tepat. Salah satu metode tersebut adalah Activity Based
Costing (ABC). Karena metode Activity Based Costing (ABC) peneliti anggap dapat
membebankan biaya-biaya produksi sesuai dengan aktivitas yang dikonsumsi produk
tersebut atau biasa dikenal dengan pemicu biaya (cost driver).
Objek penelitian ini adalah CV Berkat Asia yang memproduksi kopi borong.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode Activity Based
Costing (ABC) dalam penetapan harga pokok produksi kopi Pada CV Berkat Asia Di
Desa Bonto Tengnga, Kec. Sinjai Borong, Kab. Sinjai. Jenis penelitian ini adalah
deskriptif dan menggunakan pendekatan kuantitatif dimana tujuannya adalah untuk
menggambarkan secara sistematis tetntang penentuan harga pokok produksi
menggunakan Activity Based Costing (ABC). Data dikumpulkan dengan cara
observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian pada CV Berkat Asia menunjukkan bahwa penggunaan
Activity Based Costing (ABC) dalam penentuan harga pokok produksi menghasilkan
harga yang lebih kecil dibandingkan penentuan harga pokok produksi menggunakan
system tradisional dengan selisih sebesar Rp 2.286,4.
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka kesimpulan dari
permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penerapan perhitungan harga pokok produksi menggunakan Activity
Based Costing (ABC) pada CV Berkat Asia dilakukan dengan beberapa
tahap. Tahap pertama adalah dengan menentukan tarif biaya Overhead
pabrik (BOP) setiap aktivitas, tahap kedua adalah dengan membebankan
BOP pada masing-masing aktivitas. Dan tahap terakhir adalah dengan
membagi total BOP yang sudah didapatkan dengan total unit yang
diproduksi. Jika menggunakan metode Activity Based Costing (ABC)
maka akan mendapatkan hasil harga pokok produksi pada periode Juli
hingga Desember sebesar Rp.3.310.679.933,6.
2. Pada penetapan harga pokok produksi dengan metode Activity Based
Costing (ABC) perusahaan akan lebih detail dalam biaya-biaya yang
digunakan dalam proses produksi kopi borong. Dengan adanya metode
Activity Based Costing (ABC) perusahaan mudah mengendalikan
aktivitas-aktivitas yang dapat menambah biaya dalam proses produksi,
sehingga perusahaan dapat memperbaiki harga yang sesuai dengan biaya
yang dikeluarkan pada produk Kopi Borong. Dalam penetapan harga
harus mencerminakan manfaat bagi penjual dan pembeli secara adil.
Harga yang adil adalah harga yang tidak menimbulkan eksploitasi atau
penindasan (kezaliman) sehingga merugikan salah satu pihak dan
menguntungkan pihak yang lain. Maka terdapat keadilan yang dibentuk
pada penerapan metode Activity Based Costing (ABC) yang
diperbolehkan dalam Ekonomi Islam.
B. Implementasi
Bagi pemilik Perusahaan CV Berkat Asia hasil penelitian sistem biaya
berdasarkan Activity Based Costing tersebut diharapkan dapat memberikan masukan
pemikiran pada Perusahaan CV Berkat Asia, dengan menggunakan formulasi biaya
pada produk kopi Borong. Formulasi tersebut dapat digunakan untuk menentukan
anggaran biaya produksi untuk kegiatan produksi selanjutnya dan menentukan harga
pokok produksi yang lebih akurat terutama dalam menghadapi persaingan harga
penjualan kopi.

SFEBI20190411

411/2019

Perpustakaan Pusat

Tersedia