Penelitian ini membahas tentang tingkat kualitas produk dengan pendekatan
Statistical Process Control (SPC) pada CV Berkat Asia. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat produksi dan cacat produksi.
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka jenis penelitian yang digunakan
adalah pendekatan Statistical Process Control (SPC) yaitu sebuah metode statistic
yang digunakan untuk mengukur sejauh mana process pengendalian kualitas yang
dilakukan pada suatu perusahaan, dimana hasilnya dibandingkan dengan standar yang
diterapkan oleh perusahaan tersebut.
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam produk kopi bubuk
Borong CV Berkat Asia sudah dikatakan maksimal karena pada tahun 2013 jumlah
produksi sebanyak 31.440 perbungkus/tahun, pada tahun 2014 jumlah produksi
sebanyak 46.800 perbungkus/pertahun, pada tahun 2015 jumlah produksi sebanyak
53.040 perbungkus/pertahun, pada tahun 2016 jumlah produksi sebanyak 62.400
perbungkus/pertahun, dan pada tahun 2017 sebanyak 78.000 perbungkus/pertahun.
Pada setiap mengalami peningkatan jumlah produksi dan jumlah cacat produksi.
Menunjukkan jumlah produksi pada tahun 2017 sebanyak 78.000 (perbungkus).
Sedangkan produk cacat kopi bubuk Borong CV Berkat Asia pada tahun 2013 jumlah
cacat 42 perbungkus/pertahun, pada tahun 2014 jumlah cacat sebanyak 83
perbungkus/pertahun, pada tahun 2015 jumlah cacat sebanyak 125
pertahun/perbungkus, pada tahun 2016 jumlah sebanyak 167 perbungkus/pertahun
dan pada tahun 2017 jumlah cacat 208 perbungkus/pertahun. Menunjukan jumlah
produk cacat pada tahun 2017 sebanyak 208 perbungkus/pertahun.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diatas, maka ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Berdasarkan data jumlah produksi pada CV Berkat Asia menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut setiap tahunnya mengalami peningkatan dalam jumlah
produksi. Pada tahun 2013 jumlah produksi kopi sebanyak 2.62
bungkus/tahun, Pada tahun 2014 jumlah produksi kopi sebanyak 3.9
bungkus/tahun, pada tahun 2015 jumlah produksi kopi sebanyak 4.42
bungkus/tahun, pada tahun 2016 jumlah produksi kopi sebanyak 5.2
bungkus/tahun, dan pada tahun 2017 jumlah produksi kopi sebanyak 6.2
bungkus/tahun.
2. Berdasarkan data produk cacat pada CV Berkat Asia mengalami peningkatan
setiap tahunnya, pada tahun 2013 jumlah produk cacat sebanyak 42 bungkus,
pada tahun 2014 jumlah produk cacat 83 bungkus, pada tahun 2015 jumlah
produk cacat 125 bungkus, pada tahun 2016 jumlah produk cacat sebanyak
166 bungkus, pada tahun 2017 jumlah produk cacat sebanyak 209 bungkus.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran-saran
sebagai berikut:
1. Bagi Pemilik, Disarankan agar menggunakan metode statistical peta kontrol
untuk menganalisis pengendalian kualitas. Hal ini penting dilakukan agar
perusahaan dapat melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi produk
rusak dan dapat meningkatkan kapabiltas proses di masa yang akan datang.
2. Bagi Karyawan, kiranya memerhatikan semua elemen dalam produksi pada
CV Berkat Asia yang meliputi bahan baku, mesin, metode yang digunakan,
dan para pekerja yang terlibat dalam proses produksi. Ini penting dilakukan
demi meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.

SS20190024

24/2019

Perpustakaan Pusat

Tersedia