Analisis Penentuan Tingkat Laba Pada CV. Berkat Asia Dengan Metode Break Even Point Dalam Perspektif Maṣlahah Di Desa Bonto Tengnga, Kec. Sinjai Borong, Kab. Sinjai
Hastuti/01.15.3163 - Personal Name
Skripsi ini membahas tema tentang produksi, produksi bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan manusia dalam mencapai kemakmuran, CV Berkat Asia
sebagai perushaan manufaktur melakukan kegiatan produksi setiap hari guna
memenuhi kebutuhan konsumen. Produksi kopi borong memberikan peluang
besar bagi masyarakat untuk membangun usaha kecil dengan pengalaman dari CV
Berkat Asia, dari hasil produksi perusahaan dapat diketahui biaya yang digunakan
dengan jumlah unit produksi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
berapa biaya produksi, unit penjualan yang dihasilkan dan berapa jumlah omzet
yang didapatkan dalam mengembalikan modal awal pada pendirian CV Berkat
Asia pada tahun 2016.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis Break Even Point diketahui
bahwa untuk mencapai titik impas dalam penjualan kopi, maka pada tahun 2016
CV Berkat Asia harus mampu menjual produk kopi di atas 228.134 unit dengan
jumlah BEP rupiah sebesar Rp 1.433.820.000, pada tahun 2017 CV Berkat Asia
harus mampu menjual produk kopi di atas 129.215 unit Rp dengan jumlah BEP
rupiah Rp 1.554.060.000 dan pada tahun 2018 harus mampu menjual produk kopi
di atas 235.031 unit dengan jumlah BEP rupiah sebesar Rp 1.682.820.000. Modal
awal yang digunakan pada tahun 2016 sebesar Rp 4.000.000.000 berdasarkan
kurva penentuan titik impas dengan prinsip murabahah dalam jangka waktu satu
tahun kegiatan produksi CV Berkat Asia dapat kembali modal dengan jumlah unit
produksi sebanyak 489.896 unit, harga jual perunit Rp 8.167 maka omzet
penjualan sebesar Rp 4.000.980.632 dengan biaya produksi Rp 980.632,
A. Simpiulan
1. Analisis metode Break Even Point diketahui bahwa untuk mencapai titik
impas dalam penjualan kopi pada tahun 2016 maka CV Berkat Asia
harus mampu menjual produk kopi di atas 228.134 unit dengan jumlah
BEP rupiah sebesar Rp 1.433.820.000, pada tahun 2017 CV Berkat Asia
harus mampu menjual produk kopi di atas 129.215 unit Rp dengan
jumlah BEP rupiah Rp 1.554.060.000 dan pada tahun 2018 harus mampu
menjual produk kopi di atas 235.031 unit dengan jumlah BEP rupiah
sebesar Rp 1.682.820.000.
2. Proses pendirian CV Berkat Asia dengan modal awal sebesar Rp
4.000.000.000 dengan menggunakan analisis metode Break Even Point
dengan pendekatan kurva dengan prinsip murabahah pada tahun 2016
menghasilkan jumlah produksi sebanyak 489.896 unit dengan harga jual
perunit sebesar Rp 8.167 dengan omzet penjualan sebesar Rp
4.000.980.632 dengan biaya produksi sebesar Rp 980.632, maka dalam
jangka waktu satu tahun produksi modal dapat kembali.
3. Proses produksi yang dilakukan CV Berkat Asia tidak lain untuk
mendapatkan laba atau mempertahankan laba dari setiap kegiatan
produksi yang diakumulasikan setiap periode tertentu dan tetap
memperhatikan nilai berkah dari keutungan yang didapatkannya, dalam
satu jumlah unit yang terjual dengan harga Rp 8.167 dikelurkan biaya
inmaterial (Cin) berkah dan pahalah sebesar Rp 1.000 maka pada tahun
2016 jumlah pendapatan bersih yang diterimah setelah zakatnya
dikelurakan sebesar Rp 22.099.992.040 dengan nilai inmaterial sebesar
Rp 489.896.000 daru unit produksi sebanyak 489.895,8 atau 489.896 unit.
4. CV Berkat Asia termasuk perusahaan produksi yang dengan wilayah
pemasaran yang luas sepeti Jenneponto, Bantaeng dan Bulukumba dengan
perencanaan akan melakukan pemasran hasil produksi di Kabupaten Bone.
Dapat terlihat CV Berkat Asia memberikan peluang besar bagi banyak
orang untuk mendapatkan lapangan pekerjaan dengan penambahan
wilayah pemasaran.
B. Implikasi
1. Perusahaan kopi termasuk perusahaan yang bersaing dalam menciptakan
cirri khas hasil produksinya untuk menarik konsumen, dengan penawaran
harga yang berfarian setiap satu perusahaan, namun harus tetap
memperhatikan kualitas sesuai dengan farina selera.
2. Mempertahanka nama baik perusahaan bukan merupakan perkara yang
mudah dengan banyaknya perushaan yang sama bermunculan dengan
penawaran yang menarik dan lebih berkualitas.
3. Adanya perusahaan yang memperhatikan nilai pahala dan berkah maka itu
dapat memberikan jaminan bahwa perusahaan tersebut tidak semata-mata
mencari laba, laba yang dicari oleh produsen islam akan mengelurkan
zakat dari hasil produksinya setelah mencapai nisabnya dan baru bisa
diakumulasikan laba bersih dari penjualan perusahaan tersebut dalam
periode tertentu.
4. Diharapkan dalam penelitian ini ditemukan acuan baru terkait tingkat laba
perusahaan yang sesuai dengan ekonomi islam, dizaman yang sekarang
ini banyak perusahaan yang bermunculan dengan non islam dengan
harapan bisa dijadikan sebagai sumber dalam menjalankan usahanya
dengan ekonomi islam untuk ke depannya
memenuhi kebutuhan manusia dalam mencapai kemakmuran, CV Berkat Asia
sebagai perushaan manufaktur melakukan kegiatan produksi setiap hari guna
memenuhi kebutuhan konsumen. Produksi kopi borong memberikan peluang
besar bagi masyarakat untuk membangun usaha kecil dengan pengalaman dari CV
Berkat Asia, dari hasil produksi perusahaan dapat diketahui biaya yang digunakan
dengan jumlah unit produksi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
berapa biaya produksi, unit penjualan yang dihasilkan dan berapa jumlah omzet
yang didapatkan dalam mengembalikan modal awal pada pendirian CV Berkat
Asia pada tahun 2016.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis Break Even Point diketahui
bahwa untuk mencapai titik impas dalam penjualan kopi, maka pada tahun 2016
CV Berkat Asia harus mampu menjual produk kopi di atas 228.134 unit dengan
jumlah BEP rupiah sebesar Rp 1.433.820.000, pada tahun 2017 CV Berkat Asia
harus mampu menjual produk kopi di atas 129.215 unit Rp dengan jumlah BEP
rupiah Rp 1.554.060.000 dan pada tahun 2018 harus mampu menjual produk kopi
di atas 235.031 unit dengan jumlah BEP rupiah sebesar Rp 1.682.820.000. Modal
awal yang digunakan pada tahun 2016 sebesar Rp 4.000.000.000 berdasarkan
kurva penentuan titik impas dengan prinsip murabahah dalam jangka waktu satu
tahun kegiatan produksi CV Berkat Asia dapat kembali modal dengan jumlah unit
produksi sebanyak 489.896 unit, harga jual perunit Rp 8.167 maka omzet
penjualan sebesar Rp 4.000.980.632 dengan biaya produksi Rp 980.632,
A. Simpiulan
1. Analisis metode Break Even Point diketahui bahwa untuk mencapai titik
impas dalam penjualan kopi pada tahun 2016 maka CV Berkat Asia
harus mampu menjual produk kopi di atas 228.134 unit dengan jumlah
BEP rupiah sebesar Rp 1.433.820.000, pada tahun 2017 CV Berkat Asia
harus mampu menjual produk kopi di atas 129.215 unit Rp dengan
jumlah BEP rupiah Rp 1.554.060.000 dan pada tahun 2018 harus mampu
menjual produk kopi di atas 235.031 unit dengan jumlah BEP rupiah
sebesar Rp 1.682.820.000.
2. Proses pendirian CV Berkat Asia dengan modal awal sebesar Rp
4.000.000.000 dengan menggunakan analisis metode Break Even Point
dengan pendekatan kurva dengan prinsip murabahah pada tahun 2016
menghasilkan jumlah produksi sebanyak 489.896 unit dengan harga jual
perunit sebesar Rp 8.167 dengan omzet penjualan sebesar Rp
4.000.980.632 dengan biaya produksi sebesar Rp 980.632, maka dalam
jangka waktu satu tahun produksi modal dapat kembali.
3. Proses produksi yang dilakukan CV Berkat Asia tidak lain untuk
mendapatkan laba atau mempertahankan laba dari setiap kegiatan
produksi yang diakumulasikan setiap periode tertentu dan tetap
memperhatikan nilai berkah dari keutungan yang didapatkannya, dalam
satu jumlah unit yang terjual dengan harga Rp 8.167 dikelurkan biaya
inmaterial (Cin) berkah dan pahalah sebesar Rp 1.000 maka pada tahun
2016 jumlah pendapatan bersih yang diterimah setelah zakatnya
dikelurakan sebesar Rp 22.099.992.040 dengan nilai inmaterial sebesar
Rp 489.896.000 daru unit produksi sebanyak 489.895,8 atau 489.896 unit.
4. CV Berkat Asia termasuk perusahaan produksi yang dengan wilayah
pemasaran yang luas sepeti Jenneponto, Bantaeng dan Bulukumba dengan
perencanaan akan melakukan pemasran hasil produksi di Kabupaten Bone.
Dapat terlihat CV Berkat Asia memberikan peluang besar bagi banyak
orang untuk mendapatkan lapangan pekerjaan dengan penambahan
wilayah pemasaran.
B. Implikasi
1. Perusahaan kopi termasuk perusahaan yang bersaing dalam menciptakan
cirri khas hasil produksinya untuk menarik konsumen, dengan penawaran
harga yang berfarian setiap satu perusahaan, namun harus tetap
memperhatikan kualitas sesuai dengan farina selera.
2. Mempertahanka nama baik perusahaan bukan merupakan perkara yang
mudah dengan banyaknya perushaan yang sama bermunculan dengan
penawaran yang menarik dan lebih berkualitas.
3. Adanya perusahaan yang memperhatikan nilai pahala dan berkah maka itu
dapat memberikan jaminan bahwa perusahaan tersebut tidak semata-mata
mencari laba, laba yang dicari oleh produsen islam akan mengelurkan
zakat dari hasil produksinya setelah mencapai nisabnya dan baru bisa
diakumulasikan laba bersih dari penjualan perusahaan tersebut dalam
periode tertentu.
4. Diharapkan dalam penelitian ini ditemukan acuan baru terkait tingkat laba
perusahaan yang sesuai dengan ekonomi islam, dizaman yang sekarang
ini banyak perusahaan yang bermunculan dengan non islam dengan
harapan bisa dijadikan sebagai sumber dalam menjalankan usahanya
dengan ekonomi islam untuk ke depannya
Ketersediaan
| SS20190006 | 06/2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
06/2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Syariah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
