Perspektif Masyarakat Terhadap Akurasi Arah Kiblat Dengan Penggunaan Alat Modern (Stdudi Analisis Masjid Binaan Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Institut Agama Islam Negeri Bone)
Aswar Anas/ 01.15.1013 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai Perspektif Masyarakat Terhadap Akurasi
Arah Kiblat Dengan Penggunaan Alat Modern di Masjid Binaan Lembaga Penelitian
Dan Pengabdian Masyarakat Institut Agama Islam Negeri Bone. Pokok
permasalahannya adalah apakah masih ada masjid Binaan LP2M IAIN Bone yang
belum mengarah kiblat secara akurat, apa metode yang digunakan LP2M IAIN Bone
dalam menentukan arah kiblat pada masjid Binaannya dan apa tanggapan masyarakat
tentang penentuan arah kiblat yang dilakukan LP2M IAIN Bone dengan
menggunakan alat-alat modern. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang
menggunakan metode dengan empat pendekatan yakni: teologis normatif, sosiologis,
historis dan pendekatan teknologi modern. Data dalam penelitian ini diperoleh
melalui observasi dan wawancara secara langsung kepada masyarakat tertentu, yakni:
pengurus dan jamaah masjid Binaan LP2M IAIN Bone yang ada di Kecamatan
Tanete Riattang Timur, Tanete Riattang dan Tanete Riattang Barat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akurasi arah kiblat masjid Binaan
LP2M IAIN Bone, metode dalam penentuan arah kiblat yang digunakan dan
tanggapan masyarakat tentang penentuan arah kiblat yang dilakukan LP2M IAIN
Bone dengan menggunakan alat-alat modern. Adapun kegunaan penelitian ini
diharapkan dapat memberi sumbangsih dan kontribusi terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan pada umumnya dan ilmu keIslaman pada khususnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akurasi atau ketelitian arah kiblat dari 6
masjid Binaan LP2M IAIN Bone yaitu masjid Al-Arasy, Babul Khair, Nurul
Husnayaeni, Babussalam, Baburrahman dan masjid Nurul Yaqin yang ada di
Kecamatan Tanete Riattang Timur, Tanete Riattang dan Riattang Barat ditemukan
hanya masjid Nurul Yaqin yang mengarah tepat ke arah kiblat sedangkan masjid
Al-Arasy, Babul Khair, Nurul Husnayaeni, Babussalam dan masjid Baburrahman
termasuk dalam kategori tidak akurat dengan alasan batas kota Mekah sebelah selatan
sekitar 70 km dan sebelah utara sekitar 450 km. Selisih satu derajat bernilai 110 km
maka toleransi arah kiblat hanya setengah derajat disebelah selatan dan 4,5 derajat
disebelah utara titik sebenarnya, di mana arah penyimpangan pada masjid-masjid
tersebut adalah 8 sampai 16 derajat ke utara maupun selatan atau setara 880 sampai
1760 km dari arah kiblat (kakbah) yang berarti jauh melenceng dari arah kiblat.
Penentuan arah kiblat yang dilakukan LP2M IAIN Bone menggunakan metode
azimuth kiblat dan rashdul kiblat yang dilengkapi dengan peralatan modern seperti
theodolit dan software google earth. Kelebihan dari alat yang digunakan tersebut
dapat digunakan dalam menetukan arah kiblat dalam waktu yang relative singkat dan
tingkat keakuratan yang tinggi. Namun disisi lain metode dan alat tersebut juga
mempunyai kelemahan yaitu tidak di terapkan atau digunakan apabila cuaca
mendung atau hujan dan dibutuhkan sambungan internet. Penentuan arah kiblat yang
dilakukan LP2M IAIN Bone dengan menggunakan alat-alat modern dianggap sangat
membantu dalam menentukan arah kiblat masjid dan berterima kasih kepada LP2M
IAIN Bone atas pengabdiaannya kepada masyarakat dalam bentuk program layanan
sertifikasi arah kiblat. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa perspektif
masyarakat terhadap akurasi arah kiblat dengan penggunaan alat modern mendapat
tanggapan yang positif dari masyarakat baik dari pengurus maupun jamaah masjid
Binaan LP2M IAIN Bone.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis terhadap rumusan masalah di atas,
maka ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Akurasi arah kiblat masjid Binaan LP2M IAIN Bone di Kecamatan Tanete
Riattang Timur, Tanete Riattang danTanete Riattang Barat, diperoleh bahwa
dari 6 masjid yang dilakukan pengukuran hanya ada satu masjid yang arah
kiblatnya tepat yaitu masjid Nurul Yaqin yang berada di BTN Karmila Sakti
dikarenakan sebelumya sudah pernah di ukur pada tahun 2015 dan di ukur
ulang kembali oleh LP2M IAIN Bone pada tahun 2018. Sementara masjid Al-
Arasy, masjid Babul khair, masjid Nurul Husnayaeni, masjid Babussalam dan
masjid Baburrahman termasuk pada kategori tidak akurat karena penyimpangan
cukup besar yaitu 8 o sampai 16 o . Sehingga penyimpangan yang disebabkan
mengakibatkan arah ke arah kakbah keluar dari Mekah.
2. Penentuan arah kiblat yang dilakukan oleh LP2M IAIN Bone menggunakan
metode pengukuran arah kiblat yaitu metode Azimuth Kiblat dan metode
Rashdul Kiblat dengan menggunakan alat-alat modern seperti Theodolit dan
Software Google Earth.
3. Respon terhadap pengukuran arah kiblat yang dilakukan LP2M IAIN Bone
dengan menggunakan alat-alat modern mendapat tanggapan yang positif dari
masyarakat. Selain dilengkapi dengan alat-alat modern juga dilakukan oleh
ahlinya yang dibekali dengan ilmu pengetahuan di bidang tersebut.
B. Implikasi
Terkait pengukuran arah kiblat yang dilakukan oleh LP2M IAIN Bone, maka
penulis menyarankan sebagai berikut:
1. Pemerintah Kabupaten Bone perlu mencanangkan kalibrasi arah kiblat bagi
seluruh masjid di Kabupaten Bone supaya semua umat Islam ketika salat
atau membangun masjid semuanya menghadap tepat ke arah kiblat.
2. Sebaiknya LP2M IAIN Bone selain melakukan pengukuran arah kiblat juga
melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menghadap
kiblat.
3. Diharapkan kepada masyarakat khususnya pengurus masjid ketika akan
membangun masjid agar kiranya penentuan arah kiblatnya diserahkan
kepada mereka yang mempunyai kompetensi di bidang tersebut seperti
LP2M IAIN Bone supaya tidak ada lagi arah kiblat masjid yang
melenceng.
Arah Kiblat Dengan Penggunaan Alat Modern di Masjid Binaan Lembaga Penelitian
Dan Pengabdian Masyarakat Institut Agama Islam Negeri Bone. Pokok
permasalahannya adalah apakah masih ada masjid Binaan LP2M IAIN Bone yang
belum mengarah kiblat secara akurat, apa metode yang digunakan LP2M IAIN Bone
dalam menentukan arah kiblat pada masjid Binaannya dan apa tanggapan masyarakat
tentang penentuan arah kiblat yang dilakukan LP2M IAIN Bone dengan
menggunakan alat-alat modern. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang
menggunakan metode dengan empat pendekatan yakni: teologis normatif, sosiologis,
historis dan pendekatan teknologi modern. Data dalam penelitian ini diperoleh
melalui observasi dan wawancara secara langsung kepada masyarakat tertentu, yakni:
pengurus dan jamaah masjid Binaan LP2M IAIN Bone yang ada di Kecamatan
Tanete Riattang Timur, Tanete Riattang dan Tanete Riattang Barat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akurasi arah kiblat masjid Binaan
LP2M IAIN Bone, metode dalam penentuan arah kiblat yang digunakan dan
tanggapan masyarakat tentang penentuan arah kiblat yang dilakukan LP2M IAIN
Bone dengan menggunakan alat-alat modern. Adapun kegunaan penelitian ini
diharapkan dapat memberi sumbangsih dan kontribusi terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan pada umumnya dan ilmu keIslaman pada khususnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akurasi atau ketelitian arah kiblat dari 6
masjid Binaan LP2M IAIN Bone yaitu masjid Al-Arasy, Babul Khair, Nurul
Husnayaeni, Babussalam, Baburrahman dan masjid Nurul Yaqin yang ada di
Kecamatan Tanete Riattang Timur, Tanete Riattang dan Riattang Barat ditemukan
hanya masjid Nurul Yaqin yang mengarah tepat ke arah kiblat sedangkan masjid
Al-Arasy, Babul Khair, Nurul Husnayaeni, Babussalam dan masjid Baburrahman
termasuk dalam kategori tidak akurat dengan alasan batas kota Mekah sebelah selatan
sekitar 70 km dan sebelah utara sekitar 450 km. Selisih satu derajat bernilai 110 km
maka toleransi arah kiblat hanya setengah derajat disebelah selatan dan 4,5 derajat
disebelah utara titik sebenarnya, di mana arah penyimpangan pada masjid-masjid
tersebut adalah 8 sampai 16 derajat ke utara maupun selatan atau setara 880 sampai
1760 km dari arah kiblat (kakbah) yang berarti jauh melenceng dari arah kiblat.
Penentuan arah kiblat yang dilakukan LP2M IAIN Bone menggunakan metode
azimuth kiblat dan rashdul kiblat yang dilengkapi dengan peralatan modern seperti
theodolit dan software google earth. Kelebihan dari alat yang digunakan tersebut
dapat digunakan dalam menetukan arah kiblat dalam waktu yang relative singkat dan
tingkat keakuratan yang tinggi. Namun disisi lain metode dan alat tersebut juga
mempunyai kelemahan yaitu tidak di terapkan atau digunakan apabila cuaca
mendung atau hujan dan dibutuhkan sambungan internet. Penentuan arah kiblat yang
dilakukan LP2M IAIN Bone dengan menggunakan alat-alat modern dianggap sangat
membantu dalam menentukan arah kiblat masjid dan berterima kasih kepada LP2M
IAIN Bone atas pengabdiaannya kepada masyarakat dalam bentuk program layanan
sertifikasi arah kiblat. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa perspektif
masyarakat terhadap akurasi arah kiblat dengan penggunaan alat modern mendapat
tanggapan yang positif dari masyarakat baik dari pengurus maupun jamaah masjid
Binaan LP2M IAIN Bone.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis terhadap rumusan masalah di atas,
maka ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Akurasi arah kiblat masjid Binaan LP2M IAIN Bone di Kecamatan Tanete
Riattang Timur, Tanete Riattang danTanete Riattang Barat, diperoleh bahwa
dari 6 masjid yang dilakukan pengukuran hanya ada satu masjid yang arah
kiblatnya tepat yaitu masjid Nurul Yaqin yang berada di BTN Karmila Sakti
dikarenakan sebelumya sudah pernah di ukur pada tahun 2015 dan di ukur
ulang kembali oleh LP2M IAIN Bone pada tahun 2018. Sementara masjid Al-
Arasy, masjid Babul khair, masjid Nurul Husnayaeni, masjid Babussalam dan
masjid Baburrahman termasuk pada kategori tidak akurat karena penyimpangan
cukup besar yaitu 8 o sampai 16 o . Sehingga penyimpangan yang disebabkan
mengakibatkan arah ke arah kakbah keluar dari Mekah.
2. Penentuan arah kiblat yang dilakukan oleh LP2M IAIN Bone menggunakan
metode pengukuran arah kiblat yaitu metode Azimuth Kiblat dan metode
Rashdul Kiblat dengan menggunakan alat-alat modern seperti Theodolit dan
Software Google Earth.
3. Respon terhadap pengukuran arah kiblat yang dilakukan LP2M IAIN Bone
dengan menggunakan alat-alat modern mendapat tanggapan yang positif dari
masyarakat. Selain dilengkapi dengan alat-alat modern juga dilakukan oleh
ahlinya yang dibekali dengan ilmu pengetahuan di bidang tersebut.
B. Implikasi
Terkait pengukuran arah kiblat yang dilakukan oleh LP2M IAIN Bone, maka
penulis menyarankan sebagai berikut:
1. Pemerintah Kabupaten Bone perlu mencanangkan kalibrasi arah kiblat bagi
seluruh masjid di Kabupaten Bone supaya semua umat Islam ketika salat
atau membangun masjid semuanya menghadap tepat ke arah kiblat.
2. Sebaiknya LP2M IAIN Bone selain melakukan pengukuran arah kiblat juga
melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menghadap
kiblat.
3. Diharapkan kepada masyarakat khususnya pengurus masjid ketika akan
membangun masjid agar kiranya penentuan arah kiblatnya diserahkan
kepada mereka yang mempunyai kompetensi di bidang tersebut seperti
LP2M IAIN Bone supaya tidak ada lagi arah kiblat masjid yang
melenceng.
Ketersediaan
| SSYA20190484 | 484/2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
484/2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Syariah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
