Penelitian ini membahas tentang strategi yang diterapkan oleh pelaku home
industry keripik bawang dalam menghadapi tantangan pasar global sehingga mampu
bersaing dengan home industry lainnya baik dalam Negeri maupun di luar Negeri,
serta kesiapan dan kendala yang dihadapi oleh pelaku home industry mandiri untuk
menghadapi tantangan pasar global.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu
penelitian yang melakukan penelitian lapangan (Field Research), mencari fakta yang
riil dan nyata sesuai yang dirasakan oleh masyarakat khususnya pelaku home industry
keripik bawang mandiri Kab. Bone, serta pendekatan teologis. Tekhnik pengumpulan
data yaitu melakukan observasi untuk mendapatkan data awal untuk diolah.
Kemudian selanjutnya dilakukan wawancara terhadap pelaku home industry Mandiri
Kab. Bone. dokumentasi dan studi pustaka dengan tujuan untuk mengetahui
penerapan strategi dari pelaku home industry keripik bawang mandiri di Kab. Bone
agar mampu menghadapi persaingan pasar global, kemudian untuk mengetahui
kesiapan dan persiapan dari pelaku home industry Mandiri Kab. Bone serta kendala
yang dihadapi oleh pelaku home industry tersebut. Analisa data yang digunakan
dengan melakukan reduksi data pada awalnya yaitu merangkum dari semua hasil
wawancara kemudian menyajikan data dengan bentuk teks yang bersifat naratif dan
diakhiri dengan kesimpulan dan verifikasi.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pertama strategi yang diterapkan
oleh pelaku home industry keripik bawang mandiri untuk menghadapi persaingan
pasar global yaitu produk yang relatif murah namun berkualitas tinggi dan
mendistribusikan barangnya dengan reseller. serta kesiapan pelaku home industry
keripik bawang mandiri sudah sangat matang. Kedua kendala-kendala yang dihadapi
oleh home industry mandiri berupa kekurangan tenaga kerja dan alokasi
pendistribusian serta masalah keluarga dapat dilalui dan diatasi sebaik mungkin
dengan cara mengikuti pelatihan, dari pelatihan itu home industry tersebut
memanfaatkan ilmu yang didapatkan dari pelatihan tersebut dan mengaplikasikannya
dalam bisnis home industry keripik bawang mandiri yang sedang dijalankan.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian dan penjelasan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Pelaku home industry keripik bawang mandiri merupakan home industry yang
terletak pada bagian sebelah timur dari kota Kab. Bone dan merupakan home
industry yang telah dikenal ke daerah luar kabupaten tentang usaha produk
keripik bawang yang memang sudah lama terbentuk. Produk keripik bawang ini
telah didistribusikan hingga ke luar negeri yaitu seperti halnya di Makkah,
sehingga produk ini sudah dipastikan mampu bersaing dipasar global.
Penerapan strategi untuk menghadapi hal tersebut yaitu:
a. Produk
Strategi Produk yang memang telah dikenal bukan hanya di kabupaten Bone
saja namun telah tersebar ke luar negeri dan berkualitas.
b. Place (saluran distribusi)
Reseller, dan mendistribusikan melalui agen yang telah dipercaya.
c. Promotion (promosi)
Di promosikan melalui keluarga dan sanak saudara dari mulut ke mulut.
Strategi diatas diharapkan mampu bersaing dan menghadapi tantangan dari
pasar global karena persiapan yang matang memang sudah dilakukan oleh
home industry mandiri untuk menghadapi persaingan di pasar global.
2. Kendala-kendala yang menghambat perjalanan dari produk keripik bawang ini
dapat diatasi oleh home industry mandiri sampai sekarang ini sehingga industry
mandiri ini masih eksis sampai sekarang. Dalam perspektif syariah tentang
penerapan dari strategi pelaku home industry keripik bawang ini dinyatakan
boleh (mubah) sesuai dengan prinsip ekonomi syariah dan produk tersebut
berlabel halal.
B. Saran
1. Saran yang dapat diberikan kepada pelaku home industry ialah dalam perjalanan
bisnis di era sekarang ini lebih banyak bersosialisasi dengan internet, sehingga
ketika pelaku home industry ini ketinggalan dengan zaman teknologi sekarang
ini maka usaha yang dilakukannya akan terbelakang dengan yang lainnya, maka
dari itu diharapkan home industry mandiri ini perlu meningkatkan pengetahuan
tentang teknologi internet dan mempelajari lebih rinci tentang penyebarluasan
produk melalui internet.
2. Dalam menghadapi kendala-kendala yang sering dihadapi diharapkan mampu
jadi motivasi sebagai bahan evaluasi dan pengembangan dari home industry
tersebut.

SS20170143

143/2017

Perpustakaan Pusat

Tersedia