Peranan Guru Aqidah Akhlak dalam Mencegah Kenakalan Remaja di MTs. Yapit Taretta Kecamatan Amali Kabupaten Bone
Luki Rahmat/ 02. 14. 1113 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Peranan Guru Aqidah Akhlak dalam
Mencegah Kenakalan Remaja di MTs. Yapit Taretta Kecamatan Amali Kabupaten
Bone. Pokok masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana peran guru aqidah
akhlak dalam meningkatkan akhlak siswa MTs. YAPIT Taretta Kecamatan Amali
Kabupaten Bone, Apa saja faktor pendukung dan penghambat guru Aqidah Akhlak
dalam mengatasi kenakalan remaja di MTs. YAPIT Taretta Kecamatan Amali
Kabupaten Bone dan Bagaimana kontribusi guru aqidah akhlak dalam mengatasi
kenakalan remaja di MTs. YAPIT Taretta Kecamatan Amali Kabupaten Bone.
Masalah ini dianalisis dengan pendekatan teologi normatif, pendekatan sosiologi,
serta pendekatan pedagogik dan dibahas dengan metode kulitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru aqidah akhlak dalam
meningkatkan akhlak siswa MTs. YAPIT Taretta Kecamatan Amali Kabupaten
Bone yaitu a) memberikan pengetahuan pada siswa, mengarahkan serta
membimbing pertumbuhan fitrah siswa melalui ajaran Islam, b) memberikan
nasehat kepada siswa yang sering melakukan pelanggaran-pelanggaran di sekolah,
c) memberikan bimbingan kerohanian yang sesuai dengan kesulitan yang dihadapi
oleh peserta bimbingan, dan d) berupaya memberikan contoh teladan yang baik di
hadapan para siswa-siswanya.
Faktor pendukung guru Aqidah Akhlak dalam mengatasi kenakalan remaja
di MTs. YAPIT Taretta Kecamatan Amali Kabupaten Bone yaitu a) nasehat yang
diberikan oleh guru sebagai upaya untuk mencegah tingkat kenakalan remaja dapat
dipahami dan diaplikasikan oleh sebagian besar siswa dan b) adanya tingkat
partisipasi orang tua siswa untuk membantu guru dalam upaya menanamkan akhlak
yang baik kepada anak-anak mereka di dalam lingkungan keluarga. Dan faktor
penghambat guru Aqidah Akhlak dalam mengatasi kenakalan remaja di MTs.
YAPIT Taretta Kecamatan Amali Kabupaten Bone yaitu a) tingkat pendidikan para
orang tua yang rendah akan cenderung bersikap acuh tak acuh terhadap
pengembangan nilai-nalai akhlak bagi anak-anak mereka dan b) faktor lingkungan
di luar sekolah yang turut mempengaruhi bagi perkembangan kepribadian dan
akhlak seorang siswa.
Kontribusi guru aqidah akhlak dalam mengatasi kenakalan remaja di MTs.
YAPIT Taretta Kecamatan Amali Kabupaten Bone yaitu a), memberikan teguran
yang dilandasi dengan rasa kasih sayang tanpa menggunakan rasa amarah sehingga
dapat menimbulkan kesadaran diri bagi siswa yang melakukan pelanggaran dan b)
memberikan sanksi bagi siswa yang tidak bisa diberi nasehat sanksi itu bisa berupa
pengurangan nilai, denda dan mengistirahatkan siswa dalam jangka waktu tertentu,
memberikan pengawasan setiap hari serta c) memberikan teguran langsung bagi
siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib sekolah.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka yang
menjadi simpulan dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Peran guru aqidah akhlak dalam meningkatkan akhlak siswa MTs. YAPIT
Taretta Kecamatan Amali Kabupaten Bone yaitu a) memberikan pengetahuan
pada siswa, mengarahkan serta membimbing pertumbuhan fitrah siswa
melalui ajaran Islam, b) memberikan nasehat kepada siswa yang sering
melakukan pelanggaran-pelanggaran di sekolah, c) memberikan bimbingan
kerohanian yang sesuai dengan kesulitan yang dihadapi oleh peserta
bimbingan, dan d) berupaya memberikan contoh teladan yang baik di
hadapan para siswa-siswanya.
2. Faktor pendukung guru Aqidah Akhlak dalam mengatasi kenakalan remaja di
MTs. YAPIT Taretta Kecamatan Amali Kabupaten Bone yaitu a) nasehat
yang diberikan oleh guru sebagai upaya untuk mencegah tingkat kenakalan
remaja dapat dipahami dan diaplikasikan oleh sebagian besar siswa dan b)
adanya tingkat partisipasi orang tua siswa untuk membantu guru dalam upaya
menanamkan akhlak yang baik kepada anak-anak mereka di dalam
lingkungan keluarga. Sedangkan faktor penghambat guru Aqidah Akhlak
dalam mengatasi kenakalan remaja di MTs. YAPIT Taretta Kecamatan Amali
Kabupaten Bone yaitu a) tingkat pendidikan para orang tua yang rendah akan
cenderung bersikap acuh tak acuh terhadap pengembangan nilai-nalai akhlak
bagi anak-anak mereka dan b) faktor lingkungan di luar sekolah yang turut
mempengaruhi bagi perkembangan kepribadian dan akhlak seorang siswa.
3. Kontribusi guru aqidah akhlak dalam mengatasi kenakalan remaja di MTs.
YAPIT Taretta Kecamatan Amali Kabupaten Bone yaitu a), memberikan
teguran yang dilandasi dengan rasa kasih sayang tanpa menggunakan rasa
amarah sehingga dapat menimbulkan kesadaran diri bagi siswa yang
melakukan pelanggaran dan b) memberikan sanksi bagi siswa yang tidak bisa
diberi nasehat sanksi itu bisa berupa pengurangan nilai, denda dan
mengistirahatkan siswa dalam jangka waktu tertentu, memberikan
pengawasan setiap hari serta memberikan teguran langsung bagi siswa yang
melakukan pelanggaran tata tertib sekolah.
B. Saran-saran
Beranjak dari ungkapan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis
dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada semua pimpinan terutama kepala sekolah agar tetap
memberikan dukungan kepada para bawahannya dalam memberikan
pembinaan kepada para siswa agar tidak terjadi kenakalan remaja di
sekolah.
2. Diharapkan kepada semua orang tua siswa agar memberikan dukungan dan
tetap membina anak-anaknya di dalam rumah tangga agar tidak melakukan
kenakalan remaja di sekolah.
3. Diharapkan kepada guru agar tetap sabar dan ikhlas dalam melaksanakan
tugas sebagai pendidik dan tetap memberikan nasehat dan bimbingan bagi
siswa sehubungan dengan dampak dari kenakalan remaja yang sering
dilakukan siswa di sekolah.
4. Diharapkan kepada para peneliti berikutnya agar hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan referensi dalam mengkaji objek yang sama.
Mencegah Kenakalan Remaja di MTs. Yapit Taretta Kecamatan Amali Kabupaten
Bone. Pokok masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana peran guru aqidah
akhlak dalam meningkatkan akhlak siswa MTs. YAPIT Taretta Kecamatan Amali
Kabupaten Bone, Apa saja faktor pendukung dan penghambat guru Aqidah Akhlak
dalam mengatasi kenakalan remaja di MTs. YAPIT Taretta Kecamatan Amali
Kabupaten Bone dan Bagaimana kontribusi guru aqidah akhlak dalam mengatasi
kenakalan remaja di MTs. YAPIT Taretta Kecamatan Amali Kabupaten Bone.
Masalah ini dianalisis dengan pendekatan teologi normatif, pendekatan sosiologi,
serta pendekatan pedagogik dan dibahas dengan metode kulitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru aqidah akhlak dalam
meningkatkan akhlak siswa MTs. YAPIT Taretta Kecamatan Amali Kabupaten
Bone yaitu a) memberikan pengetahuan pada siswa, mengarahkan serta
membimbing pertumbuhan fitrah siswa melalui ajaran Islam, b) memberikan
nasehat kepada siswa yang sering melakukan pelanggaran-pelanggaran di sekolah,
c) memberikan bimbingan kerohanian yang sesuai dengan kesulitan yang dihadapi
oleh peserta bimbingan, dan d) berupaya memberikan contoh teladan yang baik di
hadapan para siswa-siswanya.
Faktor pendukung guru Aqidah Akhlak dalam mengatasi kenakalan remaja
di MTs. YAPIT Taretta Kecamatan Amali Kabupaten Bone yaitu a) nasehat yang
diberikan oleh guru sebagai upaya untuk mencegah tingkat kenakalan remaja dapat
dipahami dan diaplikasikan oleh sebagian besar siswa dan b) adanya tingkat
partisipasi orang tua siswa untuk membantu guru dalam upaya menanamkan akhlak
yang baik kepada anak-anak mereka di dalam lingkungan keluarga. Dan faktor
penghambat guru Aqidah Akhlak dalam mengatasi kenakalan remaja di MTs.
YAPIT Taretta Kecamatan Amali Kabupaten Bone yaitu a) tingkat pendidikan para
orang tua yang rendah akan cenderung bersikap acuh tak acuh terhadap
pengembangan nilai-nalai akhlak bagi anak-anak mereka dan b) faktor lingkungan
di luar sekolah yang turut mempengaruhi bagi perkembangan kepribadian dan
akhlak seorang siswa.
Kontribusi guru aqidah akhlak dalam mengatasi kenakalan remaja di MTs.
YAPIT Taretta Kecamatan Amali Kabupaten Bone yaitu a), memberikan teguran
yang dilandasi dengan rasa kasih sayang tanpa menggunakan rasa amarah sehingga
dapat menimbulkan kesadaran diri bagi siswa yang melakukan pelanggaran dan b)
memberikan sanksi bagi siswa yang tidak bisa diberi nasehat sanksi itu bisa berupa
pengurangan nilai, denda dan mengistirahatkan siswa dalam jangka waktu tertentu,
memberikan pengawasan setiap hari serta c) memberikan teguran langsung bagi
siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib sekolah.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka yang
menjadi simpulan dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Peran guru aqidah akhlak dalam meningkatkan akhlak siswa MTs. YAPIT
Taretta Kecamatan Amali Kabupaten Bone yaitu a) memberikan pengetahuan
pada siswa, mengarahkan serta membimbing pertumbuhan fitrah siswa
melalui ajaran Islam, b) memberikan nasehat kepada siswa yang sering
melakukan pelanggaran-pelanggaran di sekolah, c) memberikan bimbingan
kerohanian yang sesuai dengan kesulitan yang dihadapi oleh peserta
bimbingan, dan d) berupaya memberikan contoh teladan yang baik di
hadapan para siswa-siswanya.
2. Faktor pendukung guru Aqidah Akhlak dalam mengatasi kenakalan remaja di
MTs. YAPIT Taretta Kecamatan Amali Kabupaten Bone yaitu a) nasehat
yang diberikan oleh guru sebagai upaya untuk mencegah tingkat kenakalan
remaja dapat dipahami dan diaplikasikan oleh sebagian besar siswa dan b)
adanya tingkat partisipasi orang tua siswa untuk membantu guru dalam upaya
menanamkan akhlak yang baik kepada anak-anak mereka di dalam
lingkungan keluarga. Sedangkan faktor penghambat guru Aqidah Akhlak
dalam mengatasi kenakalan remaja di MTs. YAPIT Taretta Kecamatan Amali
Kabupaten Bone yaitu a) tingkat pendidikan para orang tua yang rendah akan
cenderung bersikap acuh tak acuh terhadap pengembangan nilai-nalai akhlak
bagi anak-anak mereka dan b) faktor lingkungan di luar sekolah yang turut
mempengaruhi bagi perkembangan kepribadian dan akhlak seorang siswa.
3. Kontribusi guru aqidah akhlak dalam mengatasi kenakalan remaja di MTs.
YAPIT Taretta Kecamatan Amali Kabupaten Bone yaitu a), memberikan
teguran yang dilandasi dengan rasa kasih sayang tanpa menggunakan rasa
amarah sehingga dapat menimbulkan kesadaran diri bagi siswa yang
melakukan pelanggaran dan b) memberikan sanksi bagi siswa yang tidak bisa
diberi nasehat sanksi itu bisa berupa pengurangan nilai, denda dan
mengistirahatkan siswa dalam jangka waktu tertentu, memberikan
pengawasan setiap hari serta memberikan teguran langsung bagi siswa yang
melakukan pelanggaran tata tertib sekolah.
B. Saran-saran
Beranjak dari ungkapan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis
dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada semua pimpinan terutama kepala sekolah agar tetap
memberikan dukungan kepada para bawahannya dalam memberikan
pembinaan kepada para siswa agar tidak terjadi kenakalan remaja di
sekolah.
2. Diharapkan kepada semua orang tua siswa agar memberikan dukungan dan
tetap membina anak-anaknya di dalam rumah tangga agar tidak melakukan
kenakalan remaja di sekolah.
3. Diharapkan kepada guru agar tetap sabar dan ikhlas dalam melaksanakan
tugas sebagai pendidik dan tetap memberikan nasehat dan bimbingan bagi
siswa sehubungan dengan dampak dari kenakalan remaja yang sering
dilakukan siswa di sekolah.
4. Diharapkan kepada para peneliti berikutnya agar hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan referensi dalam mengkaji objek yang sama.
Ketersediaan
| ST20190048 | 48/2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
48/2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
