Pengaruh Upah dan Pendidikan terhadap Produktivitas Tenaga Kerja (Studi pada PT Pabrik Gula Bone Arasoe
Riskawati/01.15.3010 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai upah dan pendidikan terhadap produktivitas
tenaga kerja di PT pabrik gula Bone Arasoe. Pokok permasalahannya adalah apakah
upah dan pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja di PT pabrik
gula Bone Arasoe. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan kuesioner
(angket)dan dokumentasi dalam mengumpulkan data.
Secara keseluruhan hasil analisis regresi berganda dan uji hipotesis dapat
disimpulkan bahwa secara parsial (uji t) bahwa variabel upah (X1)berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja (Y)artinya H 0 ditolak dan H 1
diterima.Artinya hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa semakin tinggi upah
tenaga kerja maka akan menyebabkan produktivitas tenaga kerja meningkat.
Kemudian variabel tingkat pendidikan (X2)secara parsial (uji t) jugaberpengaruh
signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja (Y) yang artinya H 0 ditolak dan
H 1 diterima.Berdasarkan fakta di lapangan bahwa tenaga kerja di perusahaan tersebut
berpendidikan tinggi lebih banyak dibandingkan berpendidikan rendah. Artinya hasil
penelitian ini sesuai dengan teori bahwa semakin tinggi pendidikan pekerja maka
akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan mengenai pengaruh
upah dan pendidikan terhadap penyerapan tenaga kerja di PT pabrik gula Bone
Arasoe.
Dari hasil analisis secara individual variabel upah (X1) memiliki siginifikan
0,008 < 0,05. Variabel X1 (upah) mempunyai t hitung yakni 2,843 dengan t tabel
2,045 (N 32 dengan signifikansi 0,025). Jadi t hitung (2,843) > t tabel (2,045)
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel upah (X1) memiliki pengaruh
signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja (Y) artinya H 0 ditolak dan H 1
diterima. Ditambah dari teori bahwa semakin tinggi upah tenaga kerja maka akan
menyebabkan produktivitas tenaga kerja meningkat. Hasil penelitian ini sesuai
dengan teori tersebut, di mana berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan bahwa
tingginya upah yang diterima tenaga kerja memberikan semangat dan motivasi
kerja para pekerja dalam bekerja.
Sedangkan variabel tingkat pendidikan (X2) memiliki signifikansi 0,000 <
0,05. Dengan t hitung sebesar 16,622 > t tabel 2,045 artinya t hitung lebih besar
dari t tabel. Sehingga dapat disimpukan bahwa variabel X2 (tingkat pendidikan)
memiliki pengaruh signifikansi terhadap produktivitas tenaga kerja (Y), artinya H 0
ditolak dan H 1 diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori, bahwa tingginya
pendidikan yang dimiliki oleh tenaga kerja maka semakin tinggi pula produktivitas
kerjanya, yaitu tenaga kerja yang memiliki pendidikan formal maupun informal.
Berdasarkan fakta di lapangan bahwa terdapat 90% tenaga kerja tingkat
pendidikan SMA artinya tenaga kerja berpendidikan SMA lebih banyak
dibandingkan dengan tingkat pendidikan tenaga kerja lainnya, sehingga tingkat
pendidikan tidak berpengaruh terhadap penyerapan tenaga di perusahaan tersebut.
Kemudian dalam uji koefisien determinasi diperoleh nilai koefisien
determinasi (R Square) hanya sebesar 0,948. Pengaruh antara upah dan tingkat
pendidikan terhadap produktivitas tenaga kerja sebesar 94,8%, sedangkan sisanya
sebesar 5,2% dipengaruhi oleh faktor variabel lain yang tidak dimaksud dalam
penelitian ini.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada PT pabrik gula Bone
Arasoe maka dapat diberikan implikasi sebagai berikut:
1. Dalam mempertahankan produktivitas tenaga kerja di pabrik gula Bone Arasoe,
pimpinan perusahaan perlu tetap mempertahankan dan menciptakan suasana
kerja yang mampu merangsang produktivitas kerja yang lebih tinggi lagi,
dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga tenaga
kerja akan timbul rasa ikut serta dalam memelihara dan mempertahankan
perusahaan.
2. Dalam perekrutan tenaga kerja, sebaiknya perusahaan memprioritaskan
perekrutan tenaga kerja yang memiliki pendidikan yang tinggi, bukan hanya
memprioritaskan tenaga atau fisik.
tenaga kerja di PT pabrik gula Bone Arasoe. Pokok permasalahannya adalah apakah
upah dan pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja di PT pabrik
gula Bone Arasoe. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan kuesioner
(angket)dan dokumentasi dalam mengumpulkan data.
Secara keseluruhan hasil analisis regresi berganda dan uji hipotesis dapat
disimpulkan bahwa secara parsial (uji t) bahwa variabel upah (X1)berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja (Y)artinya H 0 ditolak dan H 1
diterima.Artinya hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa semakin tinggi upah
tenaga kerja maka akan menyebabkan produktivitas tenaga kerja meningkat.
Kemudian variabel tingkat pendidikan (X2)secara parsial (uji t) jugaberpengaruh
signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja (Y) yang artinya H 0 ditolak dan
H 1 diterima.Berdasarkan fakta di lapangan bahwa tenaga kerja di perusahaan tersebut
berpendidikan tinggi lebih banyak dibandingkan berpendidikan rendah. Artinya hasil
penelitian ini sesuai dengan teori bahwa semakin tinggi pendidikan pekerja maka
akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan mengenai pengaruh
upah dan pendidikan terhadap penyerapan tenaga kerja di PT pabrik gula Bone
Arasoe.
Dari hasil analisis secara individual variabel upah (X1) memiliki siginifikan
0,008 < 0,05. Variabel X1 (upah) mempunyai t hitung yakni 2,843 dengan t tabel
2,045 (N 32 dengan signifikansi 0,025). Jadi t hitung (2,843) > t tabel (2,045)
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel upah (X1) memiliki pengaruh
signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja (Y) artinya H 0 ditolak dan H 1
diterima. Ditambah dari teori bahwa semakin tinggi upah tenaga kerja maka akan
menyebabkan produktivitas tenaga kerja meningkat. Hasil penelitian ini sesuai
dengan teori tersebut, di mana berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan bahwa
tingginya upah yang diterima tenaga kerja memberikan semangat dan motivasi
kerja para pekerja dalam bekerja.
Sedangkan variabel tingkat pendidikan (X2) memiliki signifikansi 0,000 <
0,05. Dengan t hitung sebesar 16,622 > t tabel 2,045 artinya t hitung lebih besar
dari t tabel. Sehingga dapat disimpukan bahwa variabel X2 (tingkat pendidikan)
memiliki pengaruh signifikansi terhadap produktivitas tenaga kerja (Y), artinya H 0
ditolak dan H 1 diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori, bahwa tingginya
pendidikan yang dimiliki oleh tenaga kerja maka semakin tinggi pula produktivitas
kerjanya, yaitu tenaga kerja yang memiliki pendidikan formal maupun informal.
Berdasarkan fakta di lapangan bahwa terdapat 90% tenaga kerja tingkat
pendidikan SMA artinya tenaga kerja berpendidikan SMA lebih banyak
dibandingkan dengan tingkat pendidikan tenaga kerja lainnya, sehingga tingkat
pendidikan tidak berpengaruh terhadap penyerapan tenaga di perusahaan tersebut.
Kemudian dalam uji koefisien determinasi diperoleh nilai koefisien
determinasi (R Square) hanya sebesar 0,948. Pengaruh antara upah dan tingkat
pendidikan terhadap produktivitas tenaga kerja sebesar 94,8%, sedangkan sisanya
sebesar 5,2% dipengaruhi oleh faktor variabel lain yang tidak dimaksud dalam
penelitian ini.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada PT pabrik gula Bone
Arasoe maka dapat diberikan implikasi sebagai berikut:
1. Dalam mempertahankan produktivitas tenaga kerja di pabrik gula Bone Arasoe,
pimpinan perusahaan perlu tetap mempertahankan dan menciptakan suasana
kerja yang mampu merangsang produktivitas kerja yang lebih tinggi lagi,
dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga tenaga
kerja akan timbul rasa ikut serta dalam memelihara dan mempertahankan
perusahaan.
2. Dalam perekrutan tenaga kerja, sebaiknya perusahaan memprioritaskan
perekrutan tenaga kerja yang memiliki pendidikan yang tinggi, bukan hanya
memprioritaskan tenaga atau fisik.
Ketersediaan
| SFEBI20190171 | 171/2019 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
171/2019
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
