Proses Pengambilan Keputusan Kepala Sekolah dalam Menentukan Sanksi bagi Siswa yang Melanggar Tata Tertib Sekolah di SMPN 1 Awangpone Kab. Bone
St. Zaenab/02.13.3054 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang proses pengambilan keputusan kepala
sekolah dalam menentukan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib sekolah
di SMPN 1 Awangpone Kab. Bone. Tujuan penelitian ini adalah untuk
memperoleh gambaran objektif mengenai proses pengambilan keputusan kepala
sekolah dalam menentukan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib sekolah
dan faktor-faktor yang mendorong dan menghambat proses pengambilan
keputusan kepala sekolah dalam menentukan sanksi bagi siswa yang melanggar
tata tertib sekolah dan dampak penerapan sanksi bagi siswa yang melanggar tata
tertib sekolah.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Field
research yaitu terjun langsung ke unit penelitian (SMPN 1 Awangpone, Kec.
Awangpone, Kab. Bone) dengan cara mengamati objek penelitian yang
berhubungan skripsi ini. Adapun tekhnik pengumpulan data yang digunakan : :
observasi, wawancara, dokumentasi. Tekhnik analisis data yang digunakan yaitu
secara deskriptif kualitatif. Metode kualitatif ini memberikan informasi yang
lengkap sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih
banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah. Analisis deskriptif kualitatif,
yakni menganalisis dan mendeskripsikan data yang terkumpul berbentuk katakata,
gambar, bukan angka-angka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengambilan keputusan dalam
menentukan sanksi di SMPN1 Awangpone telah berjalan dengan baik yang mana
memiliki 7 tahap dan didorong oleh faktor informasi yang tersedia dan
kemampuan manejarial kepala sekolah dan faktor penghambatnya yaitu
kepercayaan diri kepala sekolah dan kemampuan berkomunikasi kepala sekolah.
Adapun dampak sanksi terhadap penerapan tata tertib yaitu ketaatan siswa dalam
memenuhi tata tertib akan meningkat.
A. Simpulan
Setelah diuraikan pada bab-bab sebelumnya tentang Proses Pengambilan
Keputusan Kepala Sekolah dalam Menentukan Sanksi Bagi Siswa yang Melanggar
Tata Tertib Sekolah di SMPN 1 Awangpone Kab. Bone maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses Pengambilan Keputusan Kepala Sekolah dalam Menentukan Sanksi
Bagi Siswa yang Melanggar Tata Tertib sekolah di SMPN 1 Awangpone
memiliki 7 tahapan yaitu : penetapan tujuan yang spesifik dan pengukuran
hasil, identifikasi permasalahan, pengembangan alternatif, seleksi alternatif,
implementasi keputusan dan pengendalian dan evaluasi.
2. Faktor pendorong proses pengambilan keputusan kepala sekolah dalam
menentukan sanksi terdiri dari: informasi yang dibutuhkan tersedia,
kemampuan menejerial kepala sekolah.
3. Faktor penghambat proses pengambilan keputusan kepala sekolah dalam
menentukan sanksi terdiri dari: kepercayaan diri dan keterampilan
berkomunikasi.
4. Dampak penerapan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib sekolah
yaitu siswa semakin mentaati tata tertib sekolah, dengan adanya sanksi paling
tidak siswa akan takut melanggar dan jera untuk melakukan pelanggaran tata
tertib sekolah.
B. Implikasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan setelah memperhatikan hasilnya
menyarankan kepada Kepala sekolah berikut ini:
1. Kepala sekolah dalam mengambil keputusan dalam pemberian sanksi
sebaiknya memberikan sanksi yang bersifat mendidik bukan sanksi yang
monoton dan kurang bermakna bagi siswa. Selain itu, sanksi yang diberikan
haruslah sesuai dengan kadar pelanggaranya siswa dan berlaku adil bagi
setiap siswa.
2. Sanksi yang diberikan kepala sekolah sebaiknya diterimah dan mendapatka
dukungan penuh oleh stakeholder sekolah.
sekolah dalam menentukan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib sekolah
di SMPN 1 Awangpone Kab. Bone. Tujuan penelitian ini adalah untuk
memperoleh gambaran objektif mengenai proses pengambilan keputusan kepala
sekolah dalam menentukan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib sekolah
dan faktor-faktor yang mendorong dan menghambat proses pengambilan
keputusan kepala sekolah dalam menentukan sanksi bagi siswa yang melanggar
tata tertib sekolah dan dampak penerapan sanksi bagi siswa yang melanggar tata
tertib sekolah.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Field
research yaitu terjun langsung ke unit penelitian (SMPN 1 Awangpone, Kec.
Awangpone, Kab. Bone) dengan cara mengamati objek penelitian yang
berhubungan skripsi ini. Adapun tekhnik pengumpulan data yang digunakan : :
observasi, wawancara, dokumentasi. Tekhnik analisis data yang digunakan yaitu
secara deskriptif kualitatif. Metode kualitatif ini memberikan informasi yang
lengkap sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih
banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah. Analisis deskriptif kualitatif,
yakni menganalisis dan mendeskripsikan data yang terkumpul berbentuk katakata,
gambar, bukan angka-angka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengambilan keputusan dalam
menentukan sanksi di SMPN1 Awangpone telah berjalan dengan baik yang mana
memiliki 7 tahap dan didorong oleh faktor informasi yang tersedia dan
kemampuan manejarial kepala sekolah dan faktor penghambatnya yaitu
kepercayaan diri kepala sekolah dan kemampuan berkomunikasi kepala sekolah.
Adapun dampak sanksi terhadap penerapan tata tertib yaitu ketaatan siswa dalam
memenuhi tata tertib akan meningkat.
A. Simpulan
Setelah diuraikan pada bab-bab sebelumnya tentang Proses Pengambilan
Keputusan Kepala Sekolah dalam Menentukan Sanksi Bagi Siswa yang Melanggar
Tata Tertib Sekolah di SMPN 1 Awangpone Kab. Bone maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses Pengambilan Keputusan Kepala Sekolah dalam Menentukan Sanksi
Bagi Siswa yang Melanggar Tata Tertib sekolah di SMPN 1 Awangpone
memiliki 7 tahapan yaitu : penetapan tujuan yang spesifik dan pengukuran
hasil, identifikasi permasalahan, pengembangan alternatif, seleksi alternatif,
implementasi keputusan dan pengendalian dan evaluasi.
2. Faktor pendorong proses pengambilan keputusan kepala sekolah dalam
menentukan sanksi terdiri dari: informasi yang dibutuhkan tersedia,
kemampuan menejerial kepala sekolah.
3. Faktor penghambat proses pengambilan keputusan kepala sekolah dalam
menentukan sanksi terdiri dari: kepercayaan diri dan keterampilan
berkomunikasi.
4. Dampak penerapan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib sekolah
yaitu siswa semakin mentaati tata tertib sekolah, dengan adanya sanksi paling
tidak siswa akan takut melanggar dan jera untuk melakukan pelanggaran tata
tertib sekolah.
B. Implikasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan setelah memperhatikan hasilnya
menyarankan kepada Kepala sekolah berikut ini:
1. Kepala sekolah dalam mengambil keputusan dalam pemberian sanksi
sebaiknya memberikan sanksi yang bersifat mendidik bukan sanksi yang
monoton dan kurang bermakna bagi siswa. Selain itu, sanksi yang diberikan
haruslah sesuai dengan kadar pelanggaranya siswa dan berlaku adil bagi
setiap siswa.
2. Sanksi yang diberikan kepala sekolah sebaiknya diterimah dan mendapatka
dukungan penuh oleh stakeholder sekolah.
Ketersediaan
| ST20170175 | 175/2017 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
175/2017
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2017
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
