PENGUATAN BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT) AS’ADIYAH SENGKANG MELALUI KOORDINASI MICROFINANCE SYARIAH
Ratnawati. H/01.12.3003 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang analisis penguatan Microfinance syariah berbasis kelembagaan studi pada BMT As’adiyah Sengkang.Argumen yang mendasarinya karena melihat sebagai lembaga keuangan mikro yang mampu beroperasi sampai saat ini dan mampu bersaing dengan lembaga-lembaga keuangan yang lainnya, menjadikan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana analisis peguatan lembaga BMT As’adiyah Sengkang (2) bagaimana strategi peguatan lembaga BMT As’adiyah Sengkang.
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode obeservasi, wawancara, dan dokumentasi dalam mengumpulkan data yang diperlukan. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan analisis Descriptive.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menjadi penguatan lembaga BMT As’adiyah sengkang yaitu (1) berada dibawah naungan pondok pesantren As’adiyah Sengkang yang dimana merupakan pondok pesantren tertua dikawasan indonesia timur yang sudah diakui dan dipercayai oleh masyarakat islam baik yang ada di kabupaten wajo maupun di luar kabupaten wajo (2) Manajemen yang diterapkanksn oleh BMT As’adiyah Sengkang sesuai dengan peraturan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dan sesuai dengan peraturan pemerintah, (3) Adanya pengawasan yang sangat aktif yang dilakukan oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan pengawas operasional, (4) Dalam merekrut, BMT As’adiyah melakukan penjaringan pengawai kebanyakan alumni dari Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang karena memiliki kesadaran yang tinggi dan niat yang baik untuk kelangsungan lembaga, (5) pengurus dan pengelola BMT As’adiyah Sengkang sangat aktif mensosialisasikan program dan tujuan BMT, dan (6) Santri dan pembina Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang merupakan nasabah terbanyak di BMT As’adiyah Sengkang (7) Adanya kegiatan usaha yang dijalankan baik dilembaga keuangan dan disektor riil. Strategi penguatan lembaga BMT As’adiyah Sengkang yaitu dengan adanya (1) pelatihan yang diberikan kepada para pengelola untuk meningkatkan kinerja para pengelola atau karyawan tersebut, pelatihan yang diberikan berupa pelatihan berbentuk motivasi, dan pelatihan yang berbentuk pengembangan keterampilan yang sesuai dengan syariah. (2) pencerahan juga diberikan kepada para pengelola agar mampu berkerja sesuai dengan amanah dan ajaran agama islam. (3) Pengawasan yang dilakukan agar setiap kegiatan atau kewengan harus sesuai dengan prosedur atau mekanisme yang ada.
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dideskripsikan bahwa penguatan lembaga BMT As’adiyah Sengkangyakni(1) berada dibawah naungan pondok pesantren As’adiyah Sengkang yang dimana merupakan pondok pesantren tertua dikawasan indonesia timur yang sudah diakui dan dipercayai oleh masyarakat islam baik yang ada di kabupaten wajo maupun di luar kabupaten wajo (2) Manajemen yang diterapkan sesuai dengan peraturan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dan sesuai dengan peraturan pemerintah, (3) Pengawasan yang sangat aktif yang dilakukan oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan pengawas operasional, (4) penjaringan pengawai kebanyakan alumni dari Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang (5) pengurus dan pengelola BMT As’adiyah Sengkang sangat aktif mensosialisasikan program dan tujuan BMT, dan (6) Santri dan pembina Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang merupakan nasabah terbanyak di BMT As’adiyah Sengkang. Selain dari penguatan tersebut BMT As’adiyah juga memiliki penguatan terkait adanya kegiatan usaha yang dijalankan baik dalam bentuk kegiatan usaha dibidang lembaga keuangan dan kegiatan usaha dibidang sektor riil.
2.Strategi penguatan lembaga BMT As’adiyah Sengkang yaitu dengan adanya (1) pelatihan yang diberikan kepada para pengelola untuk meningkatkan kinerja para pengelola atau karyawan tersebut, pelatihan yang diberikan berupa pelatihan berbentuk motivasi, dan pelatihan yang berbentuk pengembangan keterampilan yang sesuai dengan syariah. (2) pencerahan juga diberikankepada para pengelola agar mampu berkerja sesuai dengan amanah dan ajaran agama islam. (3) Pengawasan yang dilakukan agar setiap kegiatan atau kewengan harus sesuai dengan prosedur atau mekanisme yang ada.
B. Saran
Berdasarkan keterbatasan penelitian di atas, maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:
1.BMT As’adiyah Sengkang disarankan melakukan pelatihan-pelatihan kepada para pengelola bukan hanya dilakukan 1 kali dalam satu tahun akan tetapi harus diusahakan semaksimal mungkin agar para pengelola yang dimiliki dapat lebih maksimal dalam bekerja.
2.BMT As’adiyah Sengkang disarankan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat dapat paham mengenai Lembaga Keuangan Syariah dan BMT As’adiyah Sengkang itu sendiri.
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode obeservasi, wawancara, dan dokumentasi dalam mengumpulkan data yang diperlukan. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan analisis Descriptive.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menjadi penguatan lembaga BMT As’adiyah sengkang yaitu (1) berada dibawah naungan pondok pesantren As’adiyah Sengkang yang dimana merupakan pondok pesantren tertua dikawasan indonesia timur yang sudah diakui dan dipercayai oleh masyarakat islam baik yang ada di kabupaten wajo maupun di luar kabupaten wajo (2) Manajemen yang diterapkanksn oleh BMT As’adiyah Sengkang sesuai dengan peraturan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dan sesuai dengan peraturan pemerintah, (3) Adanya pengawasan yang sangat aktif yang dilakukan oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan pengawas operasional, (4) Dalam merekrut, BMT As’adiyah melakukan penjaringan pengawai kebanyakan alumni dari Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang karena memiliki kesadaran yang tinggi dan niat yang baik untuk kelangsungan lembaga, (5) pengurus dan pengelola BMT As’adiyah Sengkang sangat aktif mensosialisasikan program dan tujuan BMT, dan (6) Santri dan pembina Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang merupakan nasabah terbanyak di BMT As’adiyah Sengkang (7) Adanya kegiatan usaha yang dijalankan baik dilembaga keuangan dan disektor riil. Strategi penguatan lembaga BMT As’adiyah Sengkang yaitu dengan adanya (1) pelatihan yang diberikan kepada para pengelola untuk meningkatkan kinerja para pengelola atau karyawan tersebut, pelatihan yang diberikan berupa pelatihan berbentuk motivasi, dan pelatihan yang berbentuk pengembangan keterampilan yang sesuai dengan syariah. (2) pencerahan juga diberikan kepada para pengelola agar mampu berkerja sesuai dengan amanah dan ajaran agama islam. (3) Pengawasan yang dilakukan agar setiap kegiatan atau kewengan harus sesuai dengan prosedur atau mekanisme yang ada.
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dideskripsikan bahwa penguatan lembaga BMT As’adiyah Sengkangyakni(1) berada dibawah naungan pondok pesantren As’adiyah Sengkang yang dimana merupakan pondok pesantren tertua dikawasan indonesia timur yang sudah diakui dan dipercayai oleh masyarakat islam baik yang ada di kabupaten wajo maupun di luar kabupaten wajo (2) Manajemen yang diterapkan sesuai dengan peraturan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dan sesuai dengan peraturan pemerintah, (3) Pengawasan yang sangat aktif yang dilakukan oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan pengawas operasional, (4) penjaringan pengawai kebanyakan alumni dari Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang (5) pengurus dan pengelola BMT As’adiyah Sengkang sangat aktif mensosialisasikan program dan tujuan BMT, dan (6) Santri dan pembina Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang merupakan nasabah terbanyak di BMT As’adiyah Sengkang. Selain dari penguatan tersebut BMT As’adiyah juga memiliki penguatan terkait adanya kegiatan usaha yang dijalankan baik dalam bentuk kegiatan usaha dibidang lembaga keuangan dan kegiatan usaha dibidang sektor riil.
2.Strategi penguatan lembaga BMT As’adiyah Sengkang yaitu dengan adanya (1) pelatihan yang diberikan kepada para pengelola untuk meningkatkan kinerja para pengelola atau karyawan tersebut, pelatihan yang diberikan berupa pelatihan berbentuk motivasi, dan pelatihan yang berbentuk pengembangan keterampilan yang sesuai dengan syariah. (2) pencerahan juga diberikankepada para pengelola agar mampu berkerja sesuai dengan amanah dan ajaran agama islam. (3) Pengawasan yang dilakukan agar setiap kegiatan atau kewengan harus sesuai dengan prosedur atau mekanisme yang ada.
B. Saran
Berdasarkan keterbatasan penelitian di atas, maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:
1.BMT As’adiyah Sengkang disarankan melakukan pelatihan-pelatihan kepada para pengelola bukan hanya dilakukan 1 kali dalam satu tahun akan tetapi harus diusahakan semaksimal mungkin agar para pengelola yang dimiliki dapat lebih maksimal dalam bekerja.
2.BMT As’adiyah Sengkang disarankan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat dapat paham mengenai Lembaga Keuangan Syariah dan BMT As’adiyah Sengkang itu sendiri.
Ketersediaan
| SS20160115 | 115/2016 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
115/2016
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2016
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Syariah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
