Skripsi ini membahas mengenai peranan kepemimpinan kepala sekolah dalam membudayakan shalat dzuhur berjamaah. Hal penting yang perlu dikaji dalam skripsi ini yakni, bagaimana peranan kepemimpinan kepala sekolah dalam membudayakan shalat dzuhur berjamaah di SMP Negeri 1 Tellusiatinge dan kontribusi apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam melaksanakan pembudayaan tersebut.
Untuk memudahkan pemecahan masalah di atas, digunakan metode penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan teknik yakni dengan teknik metode kualitatif, selajutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1. Peranan kepala sekolah sudah terlaksana dengan baik dan sudah berperan sesuai dengan kedudukannya. Namun masih ada sebahagian peserta didik yang masih kurang memperhatikan kegiatan ini dan masih perlu pembinaan agar terbentuk karakter yang baik. Salah satu upaya kepala sekolah dalam membudayakan kegiatan shalat dzuhur berjamaah ini yaitu selalu mengingatkan peserta didik untuk turut berpartisipasi dan aktif dalam melaksanakan kegiatan tersebut, mewajibkan peserta didik untuk membawa peralatan shalat dan memberi anjuran kepada setiap wali kelas untuk menghimbau anak walinya ikut melaksanakan kegiatan tersebut. 2. Kontribusi kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan tersebut yaitu kepala sekolah ini memberikan pengaruh yang positif terhadap peserta didiknya, karena sebelum mengarahkan peserta didiknya terlebih dahulu kepala sekolah ini sudah melaksanakannya sehingga secara tidak langsung sikap dan tindakannya dicontoh oleh guru maupun para siswanya.
A.Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab pembahasan maka penulis dapat mengemukakan kesimpulan dari hasil penelitian tentang peranan kepemimpinan kepala sekolah dalam membudayakan salat zuhur berjamaah di SMPN 1 Tellusiatinge Kabupaten Bone yaitu sebagai berikut:
1.Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam membudayakan salat zuhur berjamaah di SMP Negeri 1 Tellusiattinge yaitu kepala sekolah selalu mengarahkan peserta didik untuk selalu aktif melaksanakan kegiatan tersebut dan juga selalu memberikan motivasi bahwa salat berjamaah pahalanya jauh lebih besar dibandingkan salat sendirian. Dalam pembudayaan ini kepala sekolah terlebih dahulu merencanakan suatu program yang ingin dilaksanakan. Kemudian setelah direncanakan dilanjutkan dengan pelaksanaan program, melaksanakan apa-apa yang sudah direncanakan kepala sekolah sebelumnya. Setelah dilakukan perencanaan dan pelaksanaan, kepala sekolah kemudian melakukan evaluasi program yaitu mengevaluasi untuk mengetahui apakah yang menjadi rencana program kepala sekolah tersebut berhasil atau tidak, khususnya dalam pembudayaan salat zuhur berjamaah ini.
2.Kontribusi kepala sekolah di SMP Negeri 1 Tellusiatinge terkait dengan pembudayaan salat zuhur berjamaah ini, kepala sekolah sangat memberikan pengaruh yang positif terhadap warga sekolahnya karena sebelum mengarahkan kepala sekolah tersebut sudah melaksanakannya jadi secara tidak langsung sikap dan tindakannya dicontoh oleh para anggotanya.
B.Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini dikemukakan implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran penulis dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1.Kepala sekolah hendaknya selalu memperhatikan guru dan peserta didik dalam melaksanakan salat zuhur ini, agar terbentuk sosok pribadi peserta didik yang berrakhlak mulia serta sesuai dengan ajaran Rasulullah s.a.w..
2.sebagai seorang pemimpin di sekolah, agar kiranya mempertahankan sikap dan tetap menjadi tauladan yang baik bagi guru maupun peserta didik dalam menanamkan nilai-nilai ajaran Islam.
3.setelah penulisan skripsi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada semua pihak khusunya para pendidik maupun tenaga kependidikan serta peserta didik agar dalam pelaksanaan budaya ini terbentuk jiwa yang positif dan tertanam akhlak yang mulia .

ST20170145

145/2017

Perpustakaan Pusat

Tersedia