Skipsi ini berjudul upaya KUA dalam mencegah pernikahan di bawah umur di Kec. Amali Kab. Bone. Adapun masalah pokok yang diajukan dalam skipsi ini yaknikonsekuensi yang bisa terjadi manakala pernikahan dilakukan di bawah umur dan upaya yang dilakukan oleh KUA dalam meminimalisir nikah di bawah umur di Kec. Amali Kab. Bone
Penelitian bertujaun untukmelakukan pencegahan serta memimanilisir pernikahan di bawah umur serta penerapan undang-undang terhadap masyarakat sebagai bentuk pencegahan anak belum cukup umur yang menginginkan melasungkan pernikahan. Di samping itu kegunaan penelitian ini akan memanbah wawasan terkait dengan apa yang melatarbelakangi terjadinya pernikahan di bawah umur dan penelitian ini juga semoga dapat menjadi bahan informasi dalam lapisan masyarakat tentang aturan-aturan pernikahan sebagaiamana di jelaskan dalam undang-undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Pernikahan
Penelitian ini dilakukan Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Amali Kab. Bone, dengan mengambil data-data sebagai dasar serta fenomena pernikahan di bawah umur, untuk mengetahui jawaban terhadap pokok permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat lapangan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan studi dokumentasi dengan informasi secara langsung.
Dari hasil penelitian ini KUA Amali perlu meningkatkan pemahaman tentang undang-undang perkawinan, serta penguatan akidah dan mendidik anak sedini mungkin tentang keagamaan hal ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan yang dilaksanakan oleh KUA Kec. Amali. KUA Amali perlu memperkuat atau mempertegas administrasi bagi CATIN yang masih anak belum cukup umur, sehingga salin menjaga antara KUA setempat dan masyarakat sekitar.
A.Simpulan
Setelah penulis melakukan penelitian berupa lapangan tentang Upaya KUA dalam Mencegah Pernikahan di Bawah Umur di Kec. Amali Kab. Bone sebagaimana telah dikemukan di bab demi bab dari judul di bahas dalam skipsi ini maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1.Pernikahan di bawah umur yang terjadi di kec. Amali Kab. Bone dengan adanya fenomena-fenomena yang di temukan atau bahkan sering terjadi maka dari itu untuk merialisasikan program dari KUA serta Undang-Undang Perkawinan kelaka keluarga menjaga anaknya serta membina dengan kadar keagaamaan yang telah diprogramkan oleh KUA, agar supaya Pernikahan di bawah umur tidak ditemukan lagi secara paksa.
2.Dengan terjadinya pernikahan di bawah umur KUA telah mengupayakan agar tidak terjadi lagi pernikahan di bawah umur dengan memperketak jalur administrasi catin, serta memfungsikan majelis taklim setiapa penjuru desa dengan melaksanakan pengajian serta penyuluhan yang dilakukan terhadap masyarakat setempat.
B.Saran
Dengan terselesainya skipsi ini, ada beberapa hal yang menjadi harapan penulis di antara lain:
1.Dalam penyusunan skipsi ini, penulis menghadapi kendala-kendala yaitu keterbatasan fasilitas penelitian yang menyebabkan penulis sedikit kesulitan dalam melakukan penulisan penelitian. Maka dari itu penulis memcoba memberi saran bagi peneliti-peneliti berikutnya untuk betul-betul untuk mempersiapkan segala sesuatu sebelum melakukan penelitian, mulai dari fasilitas yang akan digunakan sampai dengan pemilihan lokasi penelitian yang efektif.
2.Untuk lebih memudahkan seharusnya saling mendukung dalam menjalankan sebuah peraturan perundang-undangan diantaranya undang-undang perkawinan no 1 tahun 1974, supaya tidak semua berjalan dengan lancar tanpa ada masalah secara sepihak.

SS20170069

69/2017

Perpustakaan Pusat

Tersedia