Implementasi Fungsi Supervisi Pendidikan oleh Pengawas Satuan Pendidikan dalam Meningkatkan Kompetensi Guru (Studi di SDN 41 Mallari Kec. Awangpone Kab. Bone)
Aslindah/02.13.3057 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang implementasi fungsi supervisi pendidikan oleh pengawas satuan pendidikan dalam meningkatkan kompetensi guru (studi di SDN 41 Mallari Kec. Awangpone Kab. Bone. Tujuanpenelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran objektif mengenai implementasi fungsi supervisi pendidikan oleh pengawas satuan pendidikan dan kontribusi implementasi fungsi supervisi pendidikan oleh pengawas satuan pendidikan dalam meningkatkan kompetensi guru.
Dalam menyusun skrips iini, metode penelitian yang digunakan adalah metode field research yaitu dengan terjun langsung ke unit penelitian (SDN 41 Mallari Kec. Awangpone Kec. Awangpone Kab. Bone) dengan cara mengamat i objek penelitian yang berhubungan dengan skrips iini.Ada pun tekhnik yang digunakan antara lain: observasi, wawancara, dokumentasi. Tekhnik pengolahan/analisis data yang digunakan yaitu secara kualitatif.Metode kualitatif ini memberikan informasi yang lengkap sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah.Dan dalam bentuk analisis deskriptif kualitatif, yakni menganalisis dan mendeskripsikan data yang terkumpul berbentuk kata-kata, gambar,bukan angka-angka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwaimplementasi fungsi supervisi oleh pengawas satuan pendidikan telah diterapkan yaitu pengawas menerapkan fungsi penelitian, fungsi penilaian, fungsi perbaikan dan fungsi pengembangan. Dengan menerapkan fungsi supervisi tersebut dapat meningkatkan kompetensi guru di SDN 41 Mallari Kec. Awangpone Kab. Bone. Kompetensi guru tersebut meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Guru mengatasi masalah dengan pengawasan dan pemantauan dari pengawas sekolah.
Simpulan
Setelah diuraikan pada bab-bab sebelumnya tentang implementasi fungsi supervisi pendidikan oleh pengawas satuan pendidikan dalam meningkatkan kompetensi guru (studi di SDN 41 Mallari Kec. Awangpone Kab. Bone maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.Penerapan fungsi supervisi pendidikan oleh pengawas satuan pendidikan di SDN 41 Mallari telah dilaksanakan dengan baik. Pengawas sekolah menerapkan fungsi-fungsi supervisi pendidikan yaitu fungsi penelitian, fungsi penilaian, fungsi perbaikan dan fungsi pengembangan. Hal pertama yang dilakukan yaitu merumuskan masalah, mengumpulkan data, mengolah data, memecahkan masalah, mengevaluasi, mengembangkan kemajuan, mengawasi situasi dan keadaan, menentukan langkah-langkah strategis yang akan digunakan, memperbaiki kekurangan dan masalah dan mengakui serta mengembangkan prestasi yang dimiliki oleh guru. Pengawas sekolah harus memastikan bahwa penerapan fungsi supervisi pendidikan dapat mengenai sasaran dan tujuan yang ingin dicapai.
2.Kontribusi implementasi fungsi supervisi pendidikan oleh pengawas satuan pendidikan dalam meningkatkan kompetensi guru di SDN 41 Mallari yaitu dengan adanya fungsi supervisi guru mampu meningkatkan kompetensinya meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Karena pengawas telah memgawasi hal-hal yang menjadi penghambat dan melakukan upaya perbaikan.
B.Implikasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan setelah memperhatikan hasilnya menyarankan pengawas sekolah berikut ini:
1.Pengawas sekolah dapat membimbing kepala sekolah untuk memiliki wawasan supervisi, keterampilan menata instrumen, dan melakukan observasi kelas tentang kebutuhan guru dan peserta didik agar proses pembelajaran berjalan sesuai apa yang diharapkan.
2.Pengawas harus terus melaksanakan supervisi akademik secara berkelanjutan dan terencana sehingga hubungan kemitraan antara guru, kepala sekolah dan pengawas terus terjalan.
3.Perlu meningkatkan pelaksanaan pelatihan dan KKG untuk lebih mempertajam pemahaman guru dalam mengembangkan kompetensi. Sehingga guru akan merasa terpantau, senantiasa mengembangkan kompetensinya.
Dalam menyusun skrips iini, metode penelitian yang digunakan adalah metode field research yaitu dengan terjun langsung ke unit penelitian (SDN 41 Mallari Kec. Awangpone Kec. Awangpone Kab. Bone) dengan cara mengamat i objek penelitian yang berhubungan dengan skrips iini.Ada pun tekhnik yang digunakan antara lain: observasi, wawancara, dokumentasi. Tekhnik pengolahan/analisis data yang digunakan yaitu secara kualitatif.Metode kualitatif ini memberikan informasi yang lengkap sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah.Dan dalam bentuk analisis deskriptif kualitatif, yakni menganalisis dan mendeskripsikan data yang terkumpul berbentuk kata-kata, gambar,bukan angka-angka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwaimplementasi fungsi supervisi oleh pengawas satuan pendidikan telah diterapkan yaitu pengawas menerapkan fungsi penelitian, fungsi penilaian, fungsi perbaikan dan fungsi pengembangan. Dengan menerapkan fungsi supervisi tersebut dapat meningkatkan kompetensi guru di SDN 41 Mallari Kec. Awangpone Kab. Bone. Kompetensi guru tersebut meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Guru mengatasi masalah dengan pengawasan dan pemantauan dari pengawas sekolah.
Simpulan
Setelah diuraikan pada bab-bab sebelumnya tentang implementasi fungsi supervisi pendidikan oleh pengawas satuan pendidikan dalam meningkatkan kompetensi guru (studi di SDN 41 Mallari Kec. Awangpone Kab. Bone maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.Penerapan fungsi supervisi pendidikan oleh pengawas satuan pendidikan di SDN 41 Mallari telah dilaksanakan dengan baik. Pengawas sekolah menerapkan fungsi-fungsi supervisi pendidikan yaitu fungsi penelitian, fungsi penilaian, fungsi perbaikan dan fungsi pengembangan. Hal pertama yang dilakukan yaitu merumuskan masalah, mengumpulkan data, mengolah data, memecahkan masalah, mengevaluasi, mengembangkan kemajuan, mengawasi situasi dan keadaan, menentukan langkah-langkah strategis yang akan digunakan, memperbaiki kekurangan dan masalah dan mengakui serta mengembangkan prestasi yang dimiliki oleh guru. Pengawas sekolah harus memastikan bahwa penerapan fungsi supervisi pendidikan dapat mengenai sasaran dan tujuan yang ingin dicapai.
2.Kontribusi implementasi fungsi supervisi pendidikan oleh pengawas satuan pendidikan dalam meningkatkan kompetensi guru di SDN 41 Mallari yaitu dengan adanya fungsi supervisi guru mampu meningkatkan kompetensinya meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Karena pengawas telah memgawasi hal-hal yang menjadi penghambat dan melakukan upaya perbaikan.
B.Implikasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan setelah memperhatikan hasilnya menyarankan pengawas sekolah berikut ini:
1.Pengawas sekolah dapat membimbing kepala sekolah untuk memiliki wawasan supervisi, keterampilan menata instrumen, dan melakukan observasi kelas tentang kebutuhan guru dan peserta didik agar proses pembelajaran berjalan sesuai apa yang diharapkan.
2.Pengawas harus terus melaksanakan supervisi akademik secara berkelanjutan dan terencana sehingga hubungan kemitraan antara guru, kepala sekolah dan pengawas terus terjalan.
3.Perlu meningkatkan pelaksanaan pelatihan dan KKG untuk lebih mempertajam pemahaman guru dalam mengembangkan kompetensi. Sehingga guru akan merasa terpantau, senantiasa mengembangkan kompetensinya.
Ketersediaan
| ST20170117 | 117/2017 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
117/2017
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2017
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
